9.DYS

63 20 0
                                        

🖤 HAPPY READING🖤
-
-
-
-
-



Agler menatap langit-langit kamarnya, pikiran nya kemana-mana,kenapa gadis itu kembali lagi?ingin rasanya Agler menghilang jika melihat gadis itu,namun Agler hanya menahan emosi nya ,ia tidak boleh egois.

Ting!

Agler mengambil hp nya membuka notifikasi yang masuk.

Gibran:Kesini sekarang! buruan ini sangat penting!

Agler memejamkan matanya sebentar kemudian bangun. Selagi ia masih bisa menjaga teman-temannya ia pasti akan menjaganya.

Agler memakai jaket yang tergantung rapi dia dekat pintu,ia dengan buru-buru turun ke bawah,tanpa minta izin sebab orang tuanya sudah tidur.

Ia mengeluarkan mobil berwarna hitam peka itu, menjalankan nya dengan kecepatan tinggi.

Selain ketua OSIS, Agler juga ketua geng motor di Jakarta ,ia menyembunyikan identitas nya di sekolah, niatnya jadi OSIS ia mau menjaga sekolahnya agar tidak di serang oleh geng motor lainnya,jika dirinya jadi siswa biasa mungkin geng motor lain atau musuhnya sudah menyerang sekolah nya.

Tidak butuh lama, Agler sudah berada di depan rumah yang terlihat menyeramkan,ia memasukkan mobilnya ke dalam pagar rumah itu.

Dengan langkah teratur serta irama yang di hasilkan sepatu Agler terdengar nyaring.

Isi rumah itu langsung menatap sang ketua,yang datang dengan wajah dinginnya, mereka tau Agler sedang emosi.

"Jelaskan!"kata Agler dingin kemudian duduk di sofa yang terlihat empuk di dekat Febian,kalian tau? Siapa Febian pasti tau lah, Febian yang sekolah di SMA LINTANG LANGIT.

"Jam enam lewat empat menit, notifikasi ruangan ROF berbunyi, bersamaan dengan itu ada yang mengirim pesan ke hp Vito, Seperti nya ada yang meneror kita!"Jelas Gibran dengan muka serius nya.

"Pesan?"tanya Agler menatap Vito yang duduk tidak jauh dari nya.

"Gue gak rela!"ujar Vito membuat Agler memikir kencang,apa maksud dari pesan itu.

Ting Ting Ting.

Seisi ruangan langsung mengarahkan penglihatannya ke arah ruangan ROF yang tiba-tiba berbunyi, bahkan tidak satu kali pun .

"Cek layar!"ujar Agler, dengan segera Vito menghidupkan layar lebar yang ada di dinding ruangan ROF itu.Mereka emang sengaja membuat sebuah ruangan, mereka memberikan nama ruangan ROF. Jika masalah dekat dengannya pasti ruangan itu berbunyi, sebab setiap tempat di sana mereka memberikan sidik kaki,jika orang lain menginjakkan kakinya di pekarangan rumah itu notifikasi ruangan itu akan berbunyi.

"Sial!"umpat Agler saat melihat layar lebar yang ada di depannya."Ke sana sekarang!"

Semuanya mengangguk kemudian berdiri memasang Jaket masing-masing, mereka akan pergi di sebuah markas musuh nya.

Suara motor begitu banyak, sehingga pengguna jalan lain minggir membiarkan geng motor itu lewat.

Tanpa mempedulikan suasana Agler memasuki markas musuhnya,ia tidak peduli jika ia akan di serang musuhnya,yang penting ia harus menyelamatkan siswa LINTANG LANGIT,entah musuh nya itu tau dari mana jika dirinya sekolah di sana.

"Ketua kalian mana?"tanya Agler dingin, membuat  isi markas langsung menatap ke arah Agler.

"KETUA KALIAN DI MANA?"kini Agler berteriak.

"Kenapa Gler mencari ku?"tanya Ketua musuhnya itu.

"Kembalikan siswa itu!"ujar Agler datar, teman-teman Agler hanya berdiri tidak ikut campur tanpa arahan Agler.

Dendam Yang Salah Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang