7.DYS

53 21 2
                                    

🖤 HAPPY READING🖤
-
-
-


Hari mulai gelap,Dara masih saja duduk di kursi taman menunggu Febian untuk mengajari nya,dia menatap sekitar tidak ada tanda-tanda Febian datang.

Kendaraan yang berlalu lalang mulai berkurang, kendaraan umum juga sudah mulai menghilang satu-satu.

Dara berdiri dari duduknya,apes banget hati ini ia tidak membawa mobil,ia ke sini naik taksi ia tidak mendengarkan perintah ayahnya yang menyuruh nya pakai mobil saja,sebab ia sudah biasa naik taksi.

Dara memilih untuk berjalan,ia mencari-cari kendaraan tapi tidak ada satupun,Dara melihat orang-orang yang berjalan ke masjid seperti sebentar lagi akan sholat Maghrib di Mulai.

Dara berjalan dengan cepat,ia harus cepat-cepat cari kendaraan untuk ia tumpangi pulang.

Dara duduk di kursi tepi jalan,ia mengeluarkan hp nya menelpon ayah nya untuk menjemputnya.

"Assalamualaikum ayah."

"Waalaikum salam,kamu kenapa nggak pulang?"

"Maaf ayah,Dara masih di jalan,Dara mau pulang gak tau mau naik apa?"

"Astagfirullah Dara,kamu sih kan ayah sudah suruh naik mobil."

"Maaf ayah,Ayah Dara mau pulang."

"Kamu cari tempat yang ramai,nanti ayah jemput,jangan di tempat yang tidak ada orang yh."

"Baik ayah."

Dara berjalan semakin jauh dari taman itu,ia juga tidak tau di mana letak rumah Febian yang ia tau dari temannya rumah Febian dekat taman biasa.

Dara Tersenyum ia melihat ada sebuah warung yang banyak penghuni nya,Dara berjalan ke arah warung itu.

"Hai cantik."

Dara tersentak ketika seorang memanggil nya ,ia menatap dua orang di depannya, dilihat dari pakaian nya orang ini bukan orang baik melainkan preman.

"Kalian mau ngapain?"tanya Dara saat tiga preman itu mendekat.

"Masih nanya hahaha,"preman berambut geriting itu tertawa.

Dara mundur kebelakang tanpa melihat situasi di belakang sana.

Brak

Sepertinya punggungnya menabrak sesuatu tapi apa yh,Dara membalikkan badannya , matanya langsung membulat saat melihat siapa yang ia tabrak.

"Huaaaa tolong!"Dara langsung memeluk laki-laki yang ia tabrak itu."Agler tolongin gue!"

Agler tersenyum melihat tingkah Dara,ia mengeluarkan sesuatu benda di saku jaketnya, kemudian mengarahkan nya ke dua preman itu.

Kedua preman itu langsung pergi saat melihat benda yang di pegang Agler, sebuah logo yang berbentuk api campur singa yang membuat kedua preman itu langsung pergi.

Agler memasukkan nya kembali ke saku bajunya, kemudian menatap Dara yang masih memeluknya.

"Nyaman yah?"Goda Agler dengan senyuman andalannya, siapapun yang melihatnya pasti akan terhipnotis sebentar.

Dendam Yang Salah Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang