5.DYS

80 21 22
                                    


🖤Happy reading 🖤
-
-
-

Dara berbaring di kasur nya,ia baru saja selesai menunaikan shalat Maghrib,ia mengambil hp nya yang ia simpan di meja dekat kasurnya,ia memainkannya.

"Dara,"

"Iya bunda,ada apa?"tanya Dara masih di posisi semula,yang masih sibuk main di hp nya, entah apa yang Dara mainkan.

"Turun ,ada teman kamu."

Dara mengernyit kan Dahinya,apa teman,kapan Dara mengajak temannya ke rumah, perasaan Dara tidak mempunyai teman dekat.

"Siapa bunda,"teriak Dara kemudian bangun,ia memakai sandal jepit kemudian keluar dari kamarnya.

"Teman kamu ,dia nunggu'in tuh,"ucap Mela saat melihat Dara sudah ada di tangga,Mela kembali ke dapur.

Dara menuruni tangga tanpa melihat situasi,"siapa bunda,Dara gak punya teman."Ucap terakhir Dara memelan karena melihat siapa yang bunda nya maksud.

"Bunda Dara gak mau,"teriak Dara kemudian membalikkan badannya.

"Dara gak sopan,"tegur Brian yang melihat Dara hendak berlari.

"Huh ayah Dara gak suka,"Dara membalikkan badannya."Agler selalu hukum Dara,tapi hukumannya aneh-aneh."

Cerocos Dara,ia duduk di dekat ayahnya tepat di depan Agler,Dara baru ingat jika ia tadi di suruh siap-siap oleh Agler.

"Siap-siap gih,"suruh Brian,"Agler sudah menunggu."Brian mengusap puncak kepala anaknya.

"Tapi ay...."

"Dara, bila ada teman yang bertamu di rumah kamu harus senang sebab ada yang mau temenan sama kamu."Nasehat Brian, Agler hanya memandang keduanya.

"Yaudah,"Dara berdiri dari duduknya."Dara siap-siap dulu."

Dara menaiki tangga dengan cepat,ia tidak boleh lama-lama sebab ayahnya gak suka jika ia terlalu lama ,hanya membuat orang menunggu.

"Terimakasih om,"ujar Agler ke Brian,Brian hanya mengangguk.

"Jaga anak om,"pesan Brian,ia tidak mau anak satu-satunya kenapa-napa.

"Insyaallah om,"kata Agler.

*DYS*

"Kita ngapain ke sini?"tanya Dara ,ia memandang restoran di depannya yang menjulang tinggi.

"Ayok,"Agler menarik tangan Dara memasuki restoran tersebut, Agler membawa Dara ke lantai 7.

"Ngapain sih jauh-jauh,kan ada di bawa Agler,"Dara mulai jengah, ngapain coba naik ke atas kalau tempat paling bawa masih ada yang kosong.

"Duduk,"perintah Agler."Duduk Dara."

Dara langsung duduk saat mendengar suara Agler yang mengerikan.

"Hukumannya mana?"tanya Dara yang sudah bosan.

Agler tidak menjawabnya ia malah mengeluarkan laptop di tasnya, kemudian mengeluarkan buku-buku.

Dendam Yang Salah Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang