2.DYS

119 29 8
                                        

🖤 HAPPY READING🖤
-
-
-

Dara tampak berpikir."eum apa yah,oh anu itu?"Tanya Dara heboh.

Agler menarik tangan Dara masuk kelasnya,"ambil tas Lo!"Perintah Agler,Dara tidak bergerak ia malah berdiri sambil tersenyum.

"Mana tasnya?"Tanya Agler ke Vito,Vito yang ditanya bimbang harus menjawab apa. Dara juga sudah mengodenya agar tidak memberi tahukan.

"Mana tasnya!"Tanya Agler dengan nada sedikit di naikan. Vito menelan ludah nya.

"Cap badak jangan di beri tau!"Teriak Dara saat Vito ingin berbicara,Vito menatap Dara kemudian menatap ke arah Agler yang tampaknya sudah marah.

"Bodoh amat Dara nyamuk,gua takut,"Balas Vito, Dara menggigit kuku nya takut,entah apa yang akan di lakukan ketua OSIS ini.

"Itu gler"Vito menunjuk tas Dara yang berada di atas meja.

Siswa yang melihatnya hanya menahan tawanya, melihat muka Vito yang ketakutan.

Agler langsung mengambil tas Dara , kemudian menarik tangan Dara keluar dari kelas itu,ia membawa Dara ke taman belakang.

"Kita ngapain sih kesini?"Tanya Dara ,ikut duduk di dekat Agler,yang di duduki hanya rumput tebal.

"Nonton."Jawab Agler sambil meluruskan kakinya ke depan.

"Auah males nonton kek gituan,"Dara yang tadinya ingin berdiri,malah di tarik oleh Agler.

"Duduk!"Perintah Agler.

Dara memandang sebal kedepan, ia tidak pernah minat menonton beginian,  menurutnya permainan itu hanya membuat orang capek, basket.

"Hukum gue aja,gue males nonton kek ginian!"Ujar Dara , memohon agar dirinya di hukum saja,dari pada menonton begitu an.

"Ini hukuman,"Kata Agler,yang masih setia menonton.

Dara hanya pasrah,ia tau kesalahannya apa,tapi itu semua ia lakukan karena kesal dengan murid itu.

"Jangan kabur,"Kata Agler dingin,saat merasakan Dara mengambil tasnya,tas Dara sengaja ia pegang,agar Dara tidak bisa kabur.

Dara mencabut-cabut rumput di depannya,lebih baik dirinya menonton film Barbie, daripada menonton pemain basket.

Sudah lah,Dara bosan,ia mencoba mengikat rumput dengan rumput lain, agar dirinya tidak bosan,semua itu tidak luput dari perhatian Agler,ia tersenyum kecil , melihat gadis tikus ini menurut.

"Bosan?"tanya Agler,Dara menatap Agler dengan tatapan lesu.

"Gue gk pernah makan,"ujar Dara,"gue laper."

Yah sedari tadi Dara menahan lapar nya, bagaimana tidak?sejak ia datang ke sekolah sampai sekarang waktunya jam pulang ia belum makan,hanya minum.

Agler tersenyum tanpa Dara ketahui,ia berdiri kemudian menarik tangan Dara untuk berdiri.

"Mai kemana?"tanya Dara ,saat dirinya di tarik lagi,serasa ke tali.

"Kantin,"jawab Agler.

Mereka berjalan beriringan menuju kantin,tas Dara masih saja berada di genggaman Agler,entah kenapa Agler mau tersentuh saat ini, biasanya ia jarang dekat dengan orang,selain keluarga dan teman nya.

Dendam Yang Salah Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang