NRM 4|Tebar pesona

34 7 3
                                    

Setelah berada di pintu kelas aku melihat kelas masih ramai di penuhi suara suara bising yang mereka buat,menandakan kalau guru yang akan mengajar selanjutnya belum datang.

Aku berjalan melangkah ke tempat dudukku yang ku lihat Nita sudah ada di tempatnya dan sedang memainkan Handphone nya itu.

Seketika aku teringat dengan hal Nita yang memposting foto terdahulu ku di akun sosial medianya,aku berjalan menghampiri tempat dudukku dengan santai seolah tidak terjadi apa apa lalu aku akan menepuk manis bahu Nita itu.

Setelah duduk dengan manis di bangkuku aku menyerong kan badan ke samping kanan menghadapnya lalu aku bersiap menepuk bahunya dengan keras.

Buk!

Aku menepuk bahunya dengan geram,lalu kudengar Nita mengaduh dengan keras lalu melotot ke arahku, yang ku balas dengan pelototan lebih tajam kearahnya.

"What the hell! Lo kenapa mukul bahu gue Nop!"protesnya tak terima sambil memegang bahu sebelah kirinya.

"Lo kenapa posting foto aib gue?!"balasku tak kalah sengit.

"Salah sendiri foto lo nangkring di galeri hape gue."aku mengerutkan keningku mendengar jawabannya.

Tak!

Kali ini aku menjitaknya dengan geram.

Nita mengaduh lagi lalu semakin melebarkan bola matanya itu,saat ingin membuka mulutnya tetapi terhenti saat terdengar salam dari guru yang akan mengajar di kelasku.

Nita terlihat kesal karena tidak jadi menyemprotku dengan kata katanya karena dengan seenaknya menepuk bahunya dan menjitak kepalanya, aku segera tersenyum senang lalu menghadap ke depan dan pelajaran pun di mulai setelah berdoa terlebih dahulu.

***

Bel pulang telah berbunyi dan sedari tadi Nita hanya berdiam tak mengucapkan sepatah kata apapun padaku,biasanya mulut Nita itu tidak bisa diam selama jam pelajaran entah itu menggangguku dengan mengajakku berbicara terus atau mendumel karena bosan.

Tapi sekarang dia tidak berbicara padaku dan selalu mendengus(baca:sedang ngambek)

Hey! Harusnya aku yang mendiamkan dia atau 'ngambek' padanya,karena dia yang memposting foto aibku, kenapa malah Nita yang 'ngambek' padaku,dasar Nita.

Aku hanya mengangkat bahuku tidak peduli,toh tanpa di rayu atau di bujuk pun Nita akan normal sendiri,ah maksudku dia tidak akan tahan marah berlama-lama padaku, percayalah.

"Nop! Lo pulang sama siapa? Motor lo udah di selesai di servis?".

Tuhkan,Apa kubilang dia tidak akan tahan diam seribu bahasa padaku lama lama,tanpa sadar aku tersenyum miring mendengar Nita akhirnya buka mulut.

"Sudah selesai acara ngambeknya?"alih alih menjawab aku balik bertanya padanya,aku sengaja menggodanya.

Ku lihat Nita merenggut kesal karena mendengar pertanyaanku. "Udah!" jawab Nita dengan ketus.

Aku menahan senyumku melihat reaksi Nita. "Entahlah,tapi katanya bang jul yang mau jemput gue."

"Wah bang lano? Ya ampun akhirnya gue bisa liat babang tampanku."Ucap Nita dengan tersenyum senang.

Aku hanya mendegus mendengar ucapan Nita, aku bangkit berdiri lalu melangkah pergi meninggalkan Nita.

"Nop! Tungguin gue elah."Nita berjalan cepat untuk mengejarku.

November Remember Me?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang