NRM 11|Hal yang di sembunyikan

18 4 0
                                    

Setelah mendekat aku terkejut melihat siapa yang ada disana, bagaimana bisa aku tidak terkejut, dia orang yang seharusnya tidak ada disini apalagi saat ini sudah tengah malam.

"Mas?"

Orang yang ku panggil Mas itu menoleh ke samping, lalu menatapku lama seraya tersenyum lembut.

"Kamu belum tidur dek?"

Aku menggelengkan kepala sambil berjalan ke arahnya lalu duduk disampingnya.

Dia, orang yang ku panggil Mas itu,adalah kakak pertamaku dan aku memanggilnya Mas Andra sedangkan aku memanggil kakak keduaku dengan panggilan Bang Jul.

"Aku nggak bisa tidur Mas,dan Mas sendiri kenapa bisa berada disini?"

"Lho? Ini kan rumah Mas juga, salah ya Mas berada disini?" aku tahu Mas Andra menggodaku terlihat dari cara tersenyum dia yang terselip senyum jahil.

"Ish! Maksudnya bukan begitu, kata BangJul Mas Andra hari ini nggak pulang mau nginep di rumah temennya Mas."

"Tadinya begitu, tapi Mas jadi kangen sama adik manja Mas ini,jadinya pulang deh."ucap Mas Andra seraya mengelus lembut rambutku.

"Oh jelas aku kan emang ngangenin."aku tersenyum sombong lalu mengibaskan rambutku kebelakang.

"Mas tarik lagi deh omongan Mas tadi." kalau tadi Mas Andra mengelus rambutku dengan lembut tetapi sekarang Mas Andra mengacak rambutku gemas.

"Mas ih, rambut aku jadi berantakan."aku menyingkirkan tangannya supaya tidak mengacak rambutku lagi.

"Oh ya kenapa Mas nggak langsung naik ke atas dan malah diam di disini? Gelap-gelapan lagi."

"Mas baru aja nyampe, jadinya diem dulu disini istirahat sebentar."

"Mas pulang pake mobil kan, kok aku nggak denger suara mesin mobil Mas sih?".

"Iya Mas bawa mobil, kamu tadi abis dari belakang kan?ya mungkin nggak kedengeran."

"Udah ah kenapa Mas jadi kayak di interogasi gini, kamu nya nanya mulu. Ayok ke atas kamu harus tidur ini udah tengah malem nggak baik kalau kamu kurang tidur."ucap Mas Andra seraya merangkul ku untuk pergi ke kamar.

Setelah sampai di depan kamarku, Mas Andra mengecup dahiku, "sweet dream, baby."

Aku mengangguk dan membalas ucapan selamat tidurnya lalu aku membuka pintu dan masuk ke dalam kamar.

***

Paginya aku terbangun oleh suara ketukan pintu kamarku.

Tok! Tok!

Aku mengerang mendengar suara ketukan pintu itu, lalu mencoba untuk membuka mata yang terasa seperti ada lem perekat.

"November!kamu udah bangun belum?"tanya mama di balik pintu Mama dengan suara yang sedikit keras.

Aku mengucek mataku sebelum menjawab Mama, "udah Ma,"ucapku dengan suara sedikit parau.

"Ya udah kalau begitu kamu cuci muka lalu turun ke bawah, Mama tunggu ya sayang."

"Iya Ma,"lalu aku tidak mendengar suara Mama lagi yang artinya Mama sudah pergi.

Setelah mendengar titah Mama, aku bangkit dari tidurku, lalu menyibakkan selimutku dan berjalan ke kamar mandi untuk mencuci muka dan gosok gigi.

Setelah selesai cuci muka dan gosok gigi aku langsung turun ke bawah menemui Mama.

Ku lihat Mama tidak ada di ruang depan berarti Mama ada di dapur,segera aku ke dapur dan benar saja Mama sedang mondar mandir di dalam dapur seperti menyiapkan sarapan hari ini.

November Remember Me?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang