#6.You!

70 3 0
                                    

Mika PoV

Setelah aku dan Arven sampai rumah, aku segera melaksanakan shalat Dzuhur, setelah itu membaca buku hitam yang diberikan oleh Arrest.

Hari ini hujan yang sangat lebat terjadi saat ada Dies Natalies di sekolah SMA lamaku, aku melihat sosok perempuan yang memakai celana jeans dan hoodie pink itu, kesan pertama ku melihat dia, aku sudah menyukai nya, tak ada alasan untuk apa aku menyukainya, sungguh dia sangat cantik, saat hujan lebat mengguyur di depan aula, wajah nya yang cantik basah terkena air hujan, dengan segera tanpa basa-basi aku pun memberikan payung untuknya, entah kenapa pikiranku langsung tertuju untuk memberi payung untuk nya, sangat aneh bukan?

Ternyata, setelah aku memberikan payung untuknya, ia menuju mobil Ardan, sahabat SMA ku dulu, seketika setelah aku mengetahuinya, keesokan harinya aku menemui Ardan untuk menanyakan siapa nama mu, iya..

Setelah aku menemui Ardan, aku mengetahui nama mu, kebiasaan mu, banyak sekali yang ku ketahui, tapi saat aku ingin bertemu denganmu, ada suatu hal yang terjadi, Ibuku yang menderita gagal ginjal harus dirawat di Jerman, aku harus pergi ke Jerman, maaf aku belum bisa menemui mu..
Lanjut besok ya bacanya, jangan ditanya kenapa, aku tidak mau kamu kecapekan membaca buku ini..

"Mika," ucap Arven sambil mengetuk pintu kamar ku.

"Iya sebentar,"

Aku langsung bergegas membuka pintu,

"Emm, ada tamu, katanya sih nyari Mika,"

"Siapa?"

"Yang kamu temui di cabin pesawat itu,"

"Alden maksud mu?"

"Mungkin,"

Aku segera menuju ke lantai bawah, menemui Bunda dan sosok laki-laki itu sedang berbincang-bincang.

Alden? Dia tau aku disini?

"Bunda,"

"Eh Mika, ini ada yang mau ketemu sama kamu,"

"Bunda tinggal dulu ya,"

"Iya Bun,"

"Kenapa anda kesini?"

"Hanya memberikan ini," ucap Alden sambil menyodorkan sebuah earphone milikku kepadaku.

Ya Tuhan, kenapa aku meninggalkan earphone itu di cabin.

"Terimakasih,"

"Sama-sama,"

"Bisa anda meninggalkan rumah ini?"

"Baik, aku juga ada urusan yang penting, maaf aku mengganggu mu Mika,"

"Tidak apa-apa," ucapku lalu dia bergegas untuk pulang dari rumah Bunda.

Setelah dia pergi, Bunda datang dan menanyakan siapa itu.

"Loh, kok sudah pergi Alden nya?"

"Iya Bun, ada urusan penting katanya,"

"Oh, ku kira dia pacarmu Mika,"

"Bukan bunda, tidak mungkin aku pacaran dengan dia,"

"Kenapa?"

"Dia orang yang sangat aneh, bisa membaca pikiranku,"

"Ada-ada saja kamu,"

"Benar bunda, aku bertemu dengan dia di cabin pesawat, saat aku menanyakan orang itu di dalam pikiranku, dia langsung bisa menjawabnya,"

"Hahaha, bagus dong kalau kamu dekat dengan dia, dia tau apa yang kamu inginkan,"

"Tidak juga Bunda,"

My Captain! ✈Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang