#8.Disaster

47 4 0
                                    

"Oh, kalian masuk lewat jalur apa?"

"SNMPTN," ucap mereka bersamaan.

"Widih gila gila,"

"Elo yang gila,"

"Emang lo jalur apa?"

"SNMPTN,"

"Bikin dalgona yuk, biar lo tau gimana rasanya sabar nungguin SNMPTN keterima nggak,"

"Gue juga tau kali,"

"Kalian jurusan apa nih?"

"Keperawatan,"

"Kebidanan,"

"Kebidanan,"

"Kedokteran,"

"Lah, cuma satu anak ni yang sama kayak gue?"

"Apa lo?"

"Kedokteran,"

"Dokter gangguan jiwa ya lo?"

"Elo kali yang gangguan jiwa,"

"Lah gue tanya baik-baik calon Bu dokter harus sabar,"

"Buat ngehadepin pasien kayak dia?"

"Gue masih waras ya!"

"Selow dong,"

"Sttt, diem bisa gak? Diliatin orang-orang kalian tuh berisik aja di mana-mana,"

"Dokter apa lo?"

"Spesialis hati yang lagi sakit ditinggal pas lagi sayang-sayang nya,"

"Bucin banget lo,"

"Gue spesialis kedokteran gigi,"

"Wah lo semua awas di gorok sama dia nih,"

"Ya gak gitu juga kali,"

"Woi, dah jam 2 nih, gak pada pulang kalian?"

"Untung udah dhuhur an di kampus,"

"Lah gue belom nih,"

"Ya buruan lah cari musholla deket sini,"

"Yaudah cabut aja deh gue,"

"Gue juga cabut duluan ya,"

"Gue cabut dulu,"

"Gue juga cabut,"

"Gue cabut uban lo pada!"

"Marah dia ditinggal sendirian hahaha,"

Mika PoV

Setelah aku berkumpul bersama teman-teman kuliahku, aku langsung menuju ke rumah dengan memesan taksi online, karena aku tidak mau merepotkan Arven.

Tiba di rumah,

"Assalamualaikum,"

"Waalaikumusallam,"

"Tidak diantar Arven?"

"Tidak Bun, Mika juga bisa pesan taksi online kok,"

"Yasudah,"

Setelah aku menemui Bunda untuk bersalaman, lalu beranjak menuju ke kamar, tiba di kamar, kak Ardhan menelponku,

"Halo?"

"Iya kak?"

"Em,"

"Ada apa kak?"

"Arrest,"

"Arrest kenapa kak?"

"Pesawat yang ditumpangi Arrest menuju ke New York.."

My Captain! ✈Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang