#2.Who is you?

122 8 8
                                    

Mika PoV

Setelah aku check in, aku menuju ke gate, disana terdapat pramugari yang berlalu lalang untuk menunjukkan dimana tempat duduk penumpang-penumpang.

Aku mendapatkan tempat duduk disebelah jendela, tepat apa yang aku tidak sama sekali inginkan, aku phobia pada ketinggian, dan aku baru pertamakali menaiki pesawat, rasanya campur aduk tidak karu-karuan. Aku berharap kursi yang berada di sebelahku ditempati oleh orang yang mau diajak bertukar tempat denganku.

Aku melihat seorang laki-laki menggunakan celana jeans dan hoodie hitam, ia memiliki hazel mata coklat, bulu mata yang lentik, memiliki kulit sawo matang, dan memiliki tinggi sekitar 185 cm, ia duduk di kursi sebelahku,

"Oh Tuhan, bagaimana aku bisa mengajak nya bertukar tempat, sedangkan aku tidak mengenalinya, andai saja sebelahku adalah perempuan, pasti mau untuk diajak bertukar tempat," batinku

"Hey, siapa namamu?" Tanya laki-laki itu kepadaku.

"Mika," ucapku dengan singkat.

"Nama yang indah," ucap laki-laki itu.

"Semua orang mengatakan hal yang sama kepadaku,"

"Rumahmu Jogja?"

"Tidak, aku ke Jogja untuk melanjutkan kuliahku,"

"UGM?"

(Sebenarnya orang ini peramal atau bagaimana sih?)

"Entah, aku masih bingung memikirkannya," ucapku agar dia tidak bertanya lagi.

Saat ini pramugari memberikan arahan bagaimana menggunakan sabuk pengaman dan lain-lain, aku memandang kaca disebelah ku lalu memejamkan mataku untuk mengurangi rasa takutku.

"Takut ketinggian?"

"Sedikit,"

"Sedikit? Bagaimana bisa sampai wajahmu pucat seperti itu?"

"Tidak, aku hanya sedikit tidak enak badan saja,"

"Aku akan menempati tempat duduk mu, dan kau saja yang di tempat dudukku,"

Dan saat itu aku bertukar tempat duduk bersama dia, entah siapa namanya aku tidak tahu dan tidak butuh itu, aneh rasanya berkenalan dengan orang asing di cabin pesawat.

"Namaku Alden, Alden Leon Wesley"

(Aneh, orang ini bisa membaca apa yang aku pikirkan)

"Nama yang kurang indah,"

"Hanya argumen mu saja,"

(Apa sih, aneh sekali pria ini,)

"Tentu,"

"Oh iya, terimakasih"

"Untuk?"

"Bertukar tempat duduk,"

"Aku tau dari awal, wajahmu sudah pucat saat melihat kaca pesawat,"

"Feeling mu saja,"

"Aku tau, kau memiliki phobia ketinggian,"

"Sok tau"

"Memang, benar kan?"

"Tidak,"

Saat ini pesawat sudah flight, dan aku hanya berdoa semoga tidak terjadi apa-apa.

"Tidak usah tegang"

"Tidak, aku hanya menikmati penerbangan ini"

"Aku tau kau baru pertama kali untuk naik pesawat"

My Captain! ✈Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang