05.

26 3 0
                                    

Keenan POV.

Jerman...

Gue tinggal di jerman saat umur tujuh tahun, disini gue tinggal sama grandma, grandpa dari papa gue.

Gue milih tinggal disini karna gue ga bisa lepas dari grandma sebab sejak kecil gue lengket banget sama grandma sekalian gue juga mau jaga mereka. Dari itu gue pilih tinggal disini. Sempat mama ngelarang gue karna gue ank satu² nya tapi setelah di bujuk mama pun setuju.

Saat gue lagi rebahan di kasur, grandma masuk ke kamar gue dan dia suruh gue balik ke Indonesia karna mama rindu katanya.

Jakarta....

Setelah sekian lama akhirnya gue menginjak lagi kaki di tanah kelahiran.

Malamnya kami ngumpul di ruang keluarga nonton tv sambil ngemil

"Bang, mama mau kamu nikah sama anak sahabat mama, namanya raisya. Kami sudah menjodohkan kalian sejak dalam kamdungan. Abang mau ya nak"
Malam itu mama ngomong itu ke gue.

Jelas gue terkejut

"Ma, tapi aku masih sekolah gimana mau nikahin anak orang, lagian aku ga kenal sama dia ma"

Gue menentang perjodohan ini

"Bang, raisya gadis yg cocok buat kamu sayang, lagian ga ada masalahnya kalian nikah lagi sekolah. Masa depan kamu juga udah jelas jadi CEO KI Group menjadi penerus papa" mama tetap kukuh sama keputusannya

"Tapi ma aku ga cinta dia"

"Besok kamu pindah ke sekolah SMA Cendrawasih, raisya sekolah di sana dan mama yakin saat kamu lihat dia kamu pasti jatuh cinta abang"

SMA Cendrawasih sekolah swasta milik keluarga kami. Jadi gue mudah dalam memilih kelas mana yang kelak akan gue tempati.

Malam itu gue berpikir keras tentang ni cewek tapi setelah gue ketemu dia langsung di sekolah gue beneran jatuh cinta pandangan pertama.

Lebay memang tapi nyatanya gitu. Gue ga pernah tertarik sedikitpun sama cewek bukan berarti gue homo tapi ga ada yg menarik aja di hati gue.

Dan setelah gue ketemu raisya langsung. Gue terima perjodohan ini. Mama sangat senang pas gue bilang mau di jodohin sm tu cewek.

Dari situ tujuan gue adalah buat raisya jatuh cinta juga ke gue. Gue kira itu hal mudah sebelum gue tau dia udah punya pacar dan raisya sangat mencintai lelaki itu.

Ternyata cinta pertama gue sangat menantang. Dan gue ga bakal nyerah, persetan dengan pacar nya toh gue yang bakal jadi suaminya.

Saat gue mau ke kantin ga sengaja gue dengar ocehan raisya tentang guru mtk.
Dia lucu, manis banget makin bikin gue suka. Gimana ga lucu dia ngomel kesalahan penilaian guru mtk tadi padahal jelas² dia yang salah.

Malam di saat kami resmi di jodohkan dia menentang pernikahan ini saat gue dengar penolakan dia dan milih pacar nya. jelas hati gue sakit. Tapi bukan keenan Lais namanya kalau nyerah gitu aja.

Gue mengusulkan dua bulan untuk persiapan pernikahan ini. Lebih cepat gue milikin raisya lebih baik.

°°°

Author POV

Raisya menuruni tangga dengan malas. Hitam di bawah matanya pertanda bahwa ia tak bisa tidur.

Kejadian semalam bagaikan mimpi yang sangat buruk yang ingin ia lupakan, beruntung jika itu hanya mimpi tapi ini nyata yang ga bisa di lupakan begitu saja.

Saat tiba di bawah raisya dikejutkan dengan kehadiaran seorang pria yang sangat tidak ingin dia temui.

"Ngapain lo di sini?" Tanya raisya dengan sangat jutek.

"Sayang kamu ga boleh gitu sama calon mantu Bunda sakaligus calon suami kamu"
Ujar Ani yang lagi menata lauk di meja makan

"Raisya mulai hari ini keenan yang antar ke sekolah dan juga kalian harus pulang bersama" kata iskandar

"Ayah kan ada pak Anto, ngapain harus dia sih yah"
Hancur sudah moodnya, raisya benar² kesal sekarang.

"Ga ada penolakan sayang" tegas ayahnya

Raisya yang lapar jadi tidak bernafsu makan lagi langsung keluar.

"Kamu ga makan dulu sayang" teriak ani

"Nanti aja bun"

"Tante, om, bang. Aku berangkat sekarang ya. Assalamualaikum" pamit keenan

"Waalaikumsalam, hati- hati"

De AMORTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang