11.

18 2 0
                                    

  Seorang gadis cantik sedang duduk manis melihat dirinya didepan kaca rias. Setelah diberi polesan pada wajahnya sekitar empat jam dan memakai gaun putih panjang pernikahan.

Dalam ruangan salah satu Hotel ternama ini hanya ada Raisya sendiri setelah di make up in barusan, raisya menyuruh semua perias keluar, ia hanya ingin sendiri sekarang.

Acara nya sebentar lagi akan di mulai.
Acara pertama Akad setelah itu baru resepsi. Pernikahan yang diselenggarakan secara tertutup ini berlangsung di Hotel bintang lima ternama di jakarta, yang dikelola langsung oleh perusahaan KI GROUP, milik keluarga suaminya.

Raisya hanya mengundang sahabatnya saja. Selain keluarga besar, Tamu lainnya kebanyakan adalah rekan bisnis terdekat Ayahnya dan juga Papa Prabu.

Pintu ruangan terbuka menampilkan dua gadis berbalut dress berwarna merah menghampiri Raisya.

"Wiiihh Cantik banget sahabat gue" Bila melihat Raisya takjub. Lalu dipeluknya sahabatnya itu.

"Gue turut senang sekaligus sedih, sahabat terbaik gue nikah... hiks..hiks" Tasya yang sesari tadi menahan tangisnya, tumpah sudah.

"Udah jangan nangis lagi dong. Kita ga bakal pisah kok" ujar Raisya menenangkan walaupun jujur ia juga sedih. Raisya ga pernah memimpikan pernikahan secepat ini.

"Sya lo jan sedih dong diacara bahagia ini. Lagian kita masih jumpa di sekolah ya kan Rai?" Kata bila

"Iya dong, kita akan selalu ketemu."

"Tapi cuma disekolah doang kan." Isakan Tasya masih deras.

"Lah kok gitu, kita kan juga bisa ngumpul seharian di rumah gue." Jelas Raisya.

"Beneran ya"

"Iya, sini peluk ululuu" mereka bertiga berpelukan.

"Yaampun, putri kesayangan Bunda satu² nya cantik banget." Ani datang menghampiri Raisya.

"Makasih banyak sayang, kamu mau terima perjodohan ini. Bunda sangat² bersyukur punya anak seperti Raisya. Bunda selalu mendoakan kebahagiaan kamu nak." Ani menitikkan air mata.

"Aku juga bersyukur punya Bunda sebaik ini. Jangan nangis dong Bunda, aku ikutan nangis kalau gitu. Raisya menghapus air mata Bundanya.

"Bunda slalu sayang sama kamu nak." Lalu Ani memeluk erag Raisya.

"Bila, Tasya kalian disini aja dulu sama Raisya ya tunggu waktu Raisyanya keluar nanti"

"Iya Tante" Ani pun keluar menyiapkan keperluan lainnya.

Setelah Ani keluar, Iskandar masuk memeberi dukungan untuk Raisya serta disusul oleh Hanafi.

°°°

Ditempat lain...

Keenan sangat gugup saat ini. Dia takut salah saat pembacaan akad nanti. Sudah ke 13 kali Keenan bolak balik ke dalam toilet.

"Kalem aja bro, ga usah panik yang ada ntar lo salah baca lagi kan ga lucu diliatin orang." Ejek Brian yang melihat Keenan gugup.

"Lo juga bakal ngerasain nantik, awas aja kalo lo lebih gugup dari gue bakal gue ledekin lo" sinis Keenan.

"Yee baperan kan gue sebagai teman yang baik cuma tenangin lo." Ujar Brian.

"Eh tapi gue masih ga nyangka lo nikahin Raisya yang udah punya pacar." Keenan hanya menaikkan bahu tanda tak acuh.

"Gercep amat lu, salut gue." Brian menepuk bahu Keenan.

"Emang gitu lelaki harus cepet ambil tindakan, dari pada lo udah lama ngejar tapi ga ada kemajuan sampe sekarang"

De AMORTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang