16.

21 2 0
                                    

Hari pertama menginjak kaki di sekolah barunya. Elvano sudah merasa risih. Bagaimana tidak, sejak pagi tadi cewek ini selalu mengikutinya.

Kemana pun Elvano pergi selalu saja cewek ini mengikutinya bahkan jam pulang pun Elvano terus di ekori.

Merasa kesal Elvano berhenti lalu berbalik menatap sengit gadis itu.

"Lo" tunjuk Elvano geram ke arah cewek itu.
Yang di tatap hanya nyengir memperlihatkan deretan gigi putih nya yang rapi.

"Bener-bener lo. Gue mau pulang, ngapain masih ngikutin gue?" Kata Elvano dingin.

"Berarti kalau masih jam sekolah boleh dong gue ikutin lo." Natasya tersenyum lebar.

"Lo emang kebanyakan waktu luang ya. Mending lo pungut tuh sampah yang berserak dari pada ngikutin gue." Elvano berjalan menuju parkiran sekolah.

Sedang Tasya tetap saja mengikuti Elvano.
"Kalau lo yang pungut gue bakal ikutan kok."

Tanpa mengiraukan tasya lagi, Elvano bergegas membuka pintu mobilnya.

"Lo liat Raisya dimana?" Tanya Keenan tiba-tiba yang menghampiri mereka dengan nafas terputus-putus akibat berlari.

"Raisya? Tadi pulang sama Felix." Jawab Tasya.

"Kenya lo harus lebih ketat Brother, penikung dimana-mana." Ujar Elvano.

"Sialan." Keenan menendang mobil Elvano lalu kembali berlari menuju motornya.

"Woi mobil gue salah apa bangsat?" Teriak Elvano kesal, mobil kesayangannya jadi pelampiasan kemarahan Keenan.

°°°

Selaku ketua OSIS baru, Keenan mengadakan rapat antar anggota OSIS.  rapat yang memakan waktu sedikit lama. Parah nya ia lupa mengabari Raisya.

Dengan tergesa-gesa Keenan berlari menuju kelas. Yang ia lihat hanyalah ruang kosong tanpa satu pun penghuni.

Bodoh

Bodoh

Bodoh.

Keenan lagi-lagi memukul kepalanya.

Saat mengetahui Raisya pulang berdua dengan bajingan itu, badan Keenan terasa terbakar. Pikirannya kacau sekarang.

Lebih baik dia pulang sekarang, pikir Keenan. Dengan kecepatan tinggi Keenan melajukan motornya menuju Apartemen berharap Raisya sudah pulang.

Lagi-lagi tidak ada orang.

"Syasya" panggil Keenan.

"Aahhhhgggh." Perasaannya menjadi tidak tenang.

'Nomor yang anda tuju sedang tidak aktif atau berada diluar jangkauan.'

"Sialan. Kenapa lo yang jawab setan." Keenan kesal dengan telponnya.

Tiga jam Keenan mondar-mandir menunggu Raisya pulang dan sejak tadi hp Raisya tidak aktif.

"Gue ga bisa nunggu lagi." Saat Keenan ingin membuka pintu. Pintu itu sudah dibuka duluan dan menampilkan Raisya yang masih dengan seragam sekolah.

"Sya, kamu dari mana aja? Jam segini baru pulang." Tanya Keenan khawatir.

"Sori, tadi Felix ajak aku jalan dulu." Raisya menggigit bibir bawahnya, merasa bersalah.

De AMORTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang