10.

11 2 0
                                    

Tak terasa waktu berjalan begitu cepat. Dua hari lagi Raisya akan menempuh kehidupan baru, Dengan status baru juga.

Semenjak semalam kedua sahabatnya menginap dirumah Raisya sampai hari H nya nanti. Sebelum Raisya memiliki status baru yang sah, mereka ingin menghabis kan waktu bersama sepanjang hari.

Karna jika nanti saat Raisya sudah nikah, akan susah untuk ketiganya berkumpul, menghabiskan waktu panjang bersama.

Berhubung teman dekat sekaligus sahabat Raisya. Tasya dan Bila juga ikutan libur dari sekolah.

"Bangun woi kebo banget klen" Bila yang memang biasa bangun pagi dari pada kedua sahabatnya itu, membangun kan Raisya dan Tasya. Jika sudah bertemu dengan kasur keduanya pasti jadi kebo.

Ga ada jawaban, sudah pasti Raisya dan Tasya masih berada dalam mimpi.

"Bangun... cepetan. Bangun atau gue siram pake aer klen" ancam Bila.

"Berisik banget sih lo mak, masih pagi juga." Tasya tidak ingin mengubris lalu tidur lagi.

"Udah deh Bil lo tidur aja lagi, gue ngantuk banget" ucap Raisya yang setengah sadar, ia kebangun karna bising.

"Pale lu kebentrok, lo liat noh jam berapa udah jam 10 waktu indonesia barat. Janjinya semalam mau joging eeh malah kaga ada yang bangun" omel Bila yang menyingkap selimut keduanya.

Tidak ada yang mendengarkan ocehan Bila.
Di antara ketiganya memang Bila yang sangat mempunyai  jiwa keibuan. Diusianya ini dia sudah bisa mengolah bahan dapur dan membuat masakan yang enak. Bila juga sangat cerewer persis seperti ibu² rumah tangga.

"Ooo seriusan ga ada yang mau bangun, oke gausah makan klen nanti." Ancam Bila sambil menopang ke dua tangannya di pinggang.

"Kan ada masakan Bunda" jawab Raisya tidak peduli.

"Emak lu udah pergi dari tadi pagi buta. Tante pesanin ke gue suruh buat makanan karna beliau ada urusan penting di Rumah Sakit" Ani seorang Dokter, hari ini dia punya shift pagi dan ada pasien darurat yang masuk subuh.

Mendengar hal itu Raisya langsung bangun dari tidurnya, ia duduk bersila di atas kasur dengan mata masih tertutup, rambut acakan khas orang bangun tidur. Raisya takut Bila alias mama tirinya tidak memberinya makan. Dia ga mau mati kelaparan, sangat ngeri pikirnya.

"Bagus, sekarang tugas lo bangunin noh si Tasya." Bila bergegas keluar dari kamar menuju dapur.

"Sya"

"Tasya"

"WOI KEBO" teriak Raisya di telinga Tasya.

"Apaasih lo gausah teriak² juga kali. Ini bukan hutan." Tasya masih tidur tidak ingin memperdulikan Raisya.

"Yaa abis lo ga jawab gue panggil. Cepetan bangun. Lo mau ga dikasih makan sama mak tiri." Setelah membangunkan Tasya, ia menuju kamar mandi, membersihkan diri.

°°°

Siap membersihkan diri Tasya dan Raisya turun untuk makan. Mereka melihat pemandangan yang menakjubkan.

"Waahh cocok banget lo jadi mak-mak" ejek Tasya yg melihat Bila serius berkutik dengan masakan.

"Seharusnya yg nikah lo bukan gue" Raisya duduk di meja makan sambil terus memperhatikan mama tiri nya itu.

"Mak, gue udah laper nih, cepetan dong" rengek Tasya sambil memainkan sendok di pirignya persis anak kecil yg sedang lapar.

"Heh kutil badak, gausah banyak protes. Sejak kapan juga gue nikah sama bokap lo" Bila sedang menata nasi goreng di meja makan.

De AMORTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang