07.

16 2 0
                                    

Saat Raisya sedang sibuk dengan gadget nya Hanafi masuk ke dalam kamar raisya yang bernuansa tosca tesebut.

"Dek, gue pengen ngomong"kata hanafi yang duduk di sofa kamar.

"Ngomong aja bang, tumben lo kayaknya serius bener, ada apa?" Raisya yg tadinya fokus ke gadget kini sudah beralih ke hanafi.

"Masalah perjodohan lo sama keenan"

"Iya kenapa, abang ga setuju kan? Makanya bantuin gue dong ngomong ke bunda biar di batalin yaa"

"Dengar dulu nape ogeb, heran gue"

"Iya iya lanjut abang afi"

"Jadi gini, gue tau lo ga mau perjodohan ini karna lo udah punya pacar yg lo sayang. Tapi gue sebagai abang lo jujur gue kurang suka sama felix itu. Gue lebih percaya sama keenan yaa walaupun gue baru kenal juga.
Selama dua bulan ini sebelum pernikahan kalian, kenapa lu ga lebih dekat utk mengenal dia, dia org nya baik gue yakin lo nyaman sama dia sya"

Entah kenapa hanafi juga sangat mempercayai keenan dari pada felix

"Dan juga lo jangan egois gini sya, gue tau lo belom siap dekat sama keenan. Tapi lo harusnya ngehargain usaha dia buat dekat sama lo. Tadi dia kesini mau jumpa lo eeh lo nya ga ada yaudah dia pamit lagi ke gue"

Setelah mengatakan itu hanafi keluar dari kamar raisya saat hendak menarik gagang pintu dia berhenti

"Sebagai abang lu, setidaknya gue kasih nasehat buat lo" setelah itu hanafi langsung keluar meninggalkan raisya yang kalut dengan perasaannya sendiri.

'Yang dibilang bang Afi emg ga salah. Apa gue udah jahat ke dia, meskipun gue ga bisa kasih hati buat dia setidaknya gue anggap dia kawan aja ya'
Monolog raisya

Keenan is calling....

'Hallo, syasya kamu dimana?'
Tanya suara di seberang sana

'Gue di rumah'

'Baguslah, aku khawatir kamu kenapa². Soalnya tadi aku kerumah, kamunya ga ada'

'Gue ngumpul sama geng tadi'

'Besok izin dulu ya sayang kalau mau pergi'

'Hm'

Entah kenapa raisya sangat bersalah sekarang. Tapi perkataan keenan menenangkan hatinya, seharusnya keenan marah ke raisya tapi diluar dugaan raisya, keenan sama sekali tidak marah kepadanya.

'Oh ya, soal tadi gue minta maaf udah ngebentak lo'

Mendengar itu lelaki di seberang sana tersenyum tenang, kekhawatirannya sudah tergantikan dengan perasaan lega

'Gapapa sayang, aku juga minta maaf udah buat kamu kesal'

'Yaudah gue mau tidur'

'Night'

Sambungan pun terputus, raisya dengan perasaan lega memutuskan untuk tidur.

°°°

Sama seperti kemarin keenan pagi² sudah stay di rumah calon nya.

Ga lama kemudian raisya turun dengan aura yang lebih baik tidak seperti kemarin yang kusut.

Sejak tadi malam raisya akan mencoba menerima semuanya. Apa salah nya mencoba dulu walaupun ga sepenuhnya ia yakin.

Keenan tersenyum ke arah raisya, begitu juga sebaliknya. Keenan ga nyangka kalau senyumnya akan di balas. Dalam hatinya ia berharap akan seperti ini seterusnya, ini adalah hari baik pertama yang akan menuju hari terbaik.

Setelah sarapan keduanya berangkat ke sekolah namun kali ini raisya tak meminta diturunkan di jalan lagi toh nanti keenan juga ga akan turutin.

Saat sampai sekolah salah seorang yang baru saja sampai melihat kedua manusia tersebut. Tanpa berkata apapun felix menghampiri raisya yang baru saja turun dari motor keenan.

"Raisya" panggil felix

Melihat keberadaan felix, raisya terkejut bukan main. Ia telah melupakan sang pacar untuk sesaat tadi. Ia tidak nyangka felix menangkap basah dirinya.

Situasi sekarang sangat cangung. Raisya seperti dipergoki sedang selingkuh. Meski benar juga tapi ga sepenuhnya benar.

"Eh, hai felix" raisya tetap mengontrol ekspresinya.

Sekarang mereka jadi bahan tontonan gratis dadakan di area parkir SMA Cendrawasih. Tidak sedikit mereka yang sedang nonton acara live tersebut.

Banyak dari mereka yang menerka² apa yang terjadi antara pasangan populer sekolah tersebut.

Ada yang beranggapan bahwa raisya selingkuh, dan hal² yang berbau lainnya

Felix melihat keenan dan kembali melihat raisya. Raisya tau itu tatapan untuk mengisyaratkan felix minta penjelasan.

Belum sempat raisya menjelaskan, felix terlebih dahulu memperkenalkan diri

"Gue Felix pacar raisya, gue belom pernah liat lo sebelumnya, lo anak baru?"
Felix mengulurkan tangan memperkenalkan dirinya dengan menekan kata pacar. Raisya tau dari tatapan felix dan keenan tersirat bahwa mereka berdua tidak menyukai satu sama lain.

Keenan tidak menyambut uluran tangan itu
"Gue keenan cal...."

"Keenan dia sepupu aku, baru pindah ke indonesia" ujar raisya memotong omongan keenan. Raisya belum siap untuk ini. Dia ga mau kehilangan felix hanya karna ia di jodohkan.

Tanpa berucap apapun lagi keenan meninggalkan pasangan itu. Bagaimana bisa raisya mengatakan itu, sepupu? Yang benar saja. Kita liat nantik seberapa lama ia akan menjadi sepupu raisya, sinis keenan dalam hati.

Raisya dan felix pun memutuskan untuk pergi ke kelas

"Kamu kok ga bilang sayang, dia sepupu kamu" felix membuka suara

"Ooh itu karna aku juga baru tau dia kesini"
Bohong raisya

"Yaudah gapapa aku ngerti.
Oya sayang nanti pulsek kita jalan ya, udah lama lho kita ga jalan bareng"

"Oke, yaudah aku masuk dulu" pamit raisya masuk ke dalam kelasnya saat mereka sudah sampai di depan kelas raisya.

"Iya, nantik aku jemput kamu pulsek di kelas" ujar felix sambil mengusap rambut raisya gemes dan berlalu ke kelasnya.

"Pantes aja si keenan masuk² muka di tekuk gitu. Cemburu toh" kata bila ke tasya.

Bila dan tasya sedang bercanda saat keenan masuk dengan muka masamnya. Karna penasaran mereka memperhatikan calon suami sahabatnya ini.

Dan ga lama kemudian mereka melihat felix dan raisya mesraan depan kelas. Jadi mereka sudah mengerti kenapa keenan seperti itu.

"Gue mau bicara sama lo, berdua" kata raisya saat menghampiri bangku keenan.

Keduanya pun keluar kelas dan pergi ke taman belakang.

"Sori gue ga bisa ngenalin lo sebagai calon suami gue. Gue ga bisa lepasin felix."

Keenan hanya mendengar penjelasan raisya

"Mulai hari ini gue udah putusin bahwa gue akan menerima kenyataan perjodohan ini dan lo. Gue akan berusaha dikit demi sedikit. Tapi hati gue tetap ga bisa buat lo, gue udah ada felix dan akan tetap seperti itu. Gue nerima lo sebagai teman gue walaupun nanti kita suami istri. Dan gue harap lo paham"

Hati keenan perih mendengar perkataan raisya tapi ia juga akan menerima keputusan raisya. Ga mudah untuk raisya menerimanya begitu saja.

Tapi keenan ga akan mundur ngedapatin hati raisya. Ia yakin suatu saat raisya pasti akan membuka hatinya untuk dirinya.

Biarlah semuanya berjalan dikit semi sedikit.

Tak ada jawaban dari keenan, raisya memutuskan untuk kembali ke kelas.

Ia tau ini egois tapi ia tak kuat untuk mengorbankan cintanya. Ia harap keenan paham.

°°°

De AMORTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang