3

1.2K 119 6
                                    

Tiara berjalan keluar dari gedung kantornya tiara memutar otak bagai mana sekarang caranya pulang ke rumah, dari tari pak asep sudah dia telfon tapi tidak di angkat angkat juga waktu menunjukkan pukul 18.02 itu tandanya sudah magrib namun tiara masih belum mendapat tumpangan untuk pulang ke rumah.

"Aduhh ini gue nasibnya gimana lagii"
Ucap tiara mulai panik karna tak kunjung bendapat tumpangan untuk pulang belum lagi perutnya yang sakit akibat Menstruasi entah bagai mana nasibnya nanti jika sampe malam belum menemukan tumpangan tiara tampak sangat bingung hingga ia tersadar dari lamunannya dia merasakan handphone miliknya bergetar

Nuca nama yang terpajang di handphonenya tiara buru buru mengangkat telfonnya

"Halo nuc"

"Lo di mana?Nio pengen ketemu"

"Aku masih di kantor nih ohh iya nanti aku ke rumah kamu buat ketemu nio"

"Ngapain masih di kantor jam segini lo lembur bukannya tadi sakit?"
"Bandel banget sih di bilangin nanti lo pingsan nggak ada yang lihat gimana lo mau mati di kantor"
ucap nuca tanpa henti 'manis' perhatian kecil yang mampu membuat tiara semakin mencintainya terlintas di fikiran tiara untuk menjahili lelaki jangkung yang berada di seberang telfon sana

"Aku nggak bawa mobil nuc aku ngak lembur, aku juga takut pingsan ini mana perutku mules banget kepala aku juga pusing aku belum makan dari siang tadi" dusta tiara dengan nada yang di buat buatnya jika mungkin tiara ada artis sinetron dia akan memenangkan banyak kategori karna aktingnya yang bagus itu.

"Salah sendiri kenapa nggak bawa mobil" ucap nuca kemudian mematikan sambungan telfonnya

"Sialan dasar laki laki gada akhlak gada khawatir khawatinya sama cewe" ucap tiara kesal kemudian kembali berfikir bagai mana caranya untuk pulang. Kalau sudah seperti ini tiara akan meledak sebentar lagi sudah tidak ada cara lain selain naik busway.

Dalam perjalanan menuju halte busway tiba tiba saja ada mobil sport singgah sampingnya membuat tiara berhenti melangkah pemilik mobil itu menurunkan kacanya tampak mahen yang mengendarai mobil itu

"Eh kak mahen" sapa tiara tersenyum melihat mahen yang sudah menatapnya dari tadi itu

" Hai ti mau pulang?" Basa basi yang sangat basi menurut tiara

"Iya kak mau pulang hehe"

"Bareng aja yuk" tawar mahen ramah

"Hmm ngak usah deh kak ngerepotin" tolak tiara lembut tapi dia berharap untuk di bujuk tidak mungkin kan dia langsung mau nanti dia di kira matre lagi

"Udah ayo aja ti ngak papa lagian rumah kitakan cuman beda 1 blok doang" tawar mahen lagi lagi

"Hmm ya udah deh ayok"
Tiara kemudian memasuki mobil sport milik mahen lalu memakai sabuk pengaman. Di jalan hanya ada musik yang terdengar tidak ada yang memulai percakapan terlebih dahulu

Terdengar suara musik milik mahen terputar pura pura lupa lagu yang menurut tiara sakit inipun terputar tanpa sadar tiara ikut menyanyikan lagu ini

Pernah aku jatug hati
Padamu sepenuh hati
Hiduppun akanku beri apapun kankulakui
Tapi tak pernah ku bermimpi kau tinggalkan aku pergi
Tanpa tau rasa ini ingin rasaku membenci...tiba tiba kamu datang saat kau telah dengannya semakin hancur hatikuu....jangan datang lagi cinta bagai mana aku bisa lupa padahal kau tau keadaannya kau bukanlah untukku jangan lagi rindu cinta bagai mana aku bisa lupa bahagiakan dia aku tak apa biar aku yang pura pura lupaa...

kisah tak berujung {✓}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang