6

1.2K 116 9
                                    

Tiara lagi lagi menatap omanya sendu, tiara merindukan wanita tua itu entah sampai kapan ia akan tetap menutup matanya dan sampai kapan ia akan tidur panjang itu tiara lelah melihat omanya tersiksa terus menerus, Tiara berharap andai ia lah yang terbaring lemah di kasur itu omanya tidak akan merasakan sakit yang luar biasa itu tiara tidak tega melihat omanya tersiksa.

Tiba tiba ada yang membuka pintu tanpa mengetuk dulu tiara tersentak melihat nuca yang sudah berada di hadapannya itu. Untuk apa nuca datang malam malam ke sini fikir tiara yang masih bingung melihat kehadiran nuca

"Malam ti" ucap nuca memberikan senyuman terbaiknya

"Nuc...ngapain ke sini malam malam?kamu sendiri?" Tanya tiara heran

"Iya nih sendiri, kenapa emang kalau aku ke sini nggak boleh yah?akukan cuman pengen jenguk oma sekalian temenin kamu kasihan masa iya cewe cantik sendirian jagain oma" ucap nuca yang sudah mendudukkan dirinya ke sofa yang berada di ruangan itu

"Yahh nggak papa sihhh tapikan udah malem nuc kenapa nggak besok aja" ucap tiara yang masih bingung kenapa nuca rela datang malam malam ke rumah sakit hanya untuk menjenguk omanya jika alasannya hanya ingin menemani tiara bukankah itu tidak perlu karna tiara tidak meminta untuk di temani nuca

"Yahh emang kenapa sih tii akukan cuman pengen ke sini nemenin kamu" ucap nuca memutar bola matanya

"Ya udah terserah kamu aja"
"Kamu udah makan?" Tanya tiara basa basi

"Belum, kamu udah?" Jawab nuca kembali bertanya pada tiara

"Hmm belum juga hehe"

"Ya udah kamu Tunggu sini aku beli makanan dulu yah, kamu mau makan apa?" Tanya nuca yang tiba tiba berdiri

"Nggak usah nucc nanti aku bisa pesan sendiri kok" jawab tiara yang tidak mungkin setega itu memperbolehkan nuca pergi membelikannya makanan malam malam begini bagai mana jika nuca sakit karna terkena angin malam tiara tak setega itu

"Akukan juga laper ti sekalian aja aku beliin makanan kan kita sama sama laper" nuca mencoba meyakinkan tiara

"Kalau gitu aku samain aja sama kamu" ucap tiara pada nuca yang di balas anggukan nuca.

•••

"Udah Kenyang?" Tanya nuca pada tiara

"Iya" jawab tiara menatap nuca sebentar lalu kembali membereskan  sisa makanannya bersama nuca

Setelah membereskan sisa makanannya bersama nuca tiara kembali mendudukkan dirinya di samping nuca tampak pria jangkung itu langsung saja mematikan handphonennya waktu menyadari tiara di sampingnya, mereka banyak berecerita malam ini mulai dari tentang nuca yang bertanya pada tiara mengapa ia begitu menyukainya sampai bagai mana pekerjaannya hari ini cerita yang tak ada ujungnya itupun terputus saat handphone nuca berdering di atas mesa menampakkan sosok nama kesya di layar ponselnya itu, langsung saja nuca mematikan layarnya sengaja tak mengangkat telfon kesya

"Kenapa nggak di angkat?" Tanya tiara yang melihat nuca mengabaikan telfon dari kesya

"Nggak papa nggak penting" ucap nuca menatap tiara tak enak itu tiara mengerti arti tatapan nuca itu tak lama ponsel nuca kembali berdering tampak orang yang sama menelfon nuca untuk ke dua kalinya

"Angkat aja siapa tau penting" ucap tiara pada nuca, nuca yang mendengar itu tampak ragu untuk mengangkat telfonnya
"Nggak papa nuc angkat aja mungkin dia lagi butuhin kamu"ucap tiara sembari tersenyum sakit nuca yang melihat senyum kecut tiara itupun kembali mengabaikan handphonenya sedikit rasa sakit yang terasa di dalam dadanya melihat senyun tiara yang tampak tidak seperti biasanya

kisah tak berujung {✓}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang