9

1.1K 130 7
                                    

Nuca buru ke rumah sakit setelah mendapat kabar dari lyodra kalau tiara masuk rumah sakit pagi tadi.

Setelah sampai di depan kamar tiara nuca berhenti sejenak untuk menetralkan nafasnya, ia mempersiapkan diri untuk bertemu wanita yang sudah menjadi poros semestanya itu.

Pintu kamar tiara terbuka nuca mendapat tiara sedang tertidur di tempat tidur pasien itu ia
berjalan mendekat ke Tiara, tampak wajah pucat dan pipi menirus milik Tiara membuat hati nuca kembali tercekik, sakit rasanya melihat tiara dalam kondisi seperti ini. Nuca mendudukan dirinya di samping tiara ia menggenggam tangan tiara yang terasa dingin itu

"Maaf ti aku salah" ucap nuca lirih tampak air matanya lolos dari pelupuk mata indah milik nuca, tak bisa ia pungkiri hatinya begitu sakit melihat kondisi wanita yang telah berhasil merebut hatinya dalam keadaan seperti ini

"Maaf ti maaf" ucap nuca lagi lagi meminta maaf. tangan tiara bergerak menghapus air mata nuca

"Kok nangis" tanya tiara dengan suara kecil. Nuca benci melihat tiara yang tampak lemah seperti ini.

"Maaf" ucap nuca lagi lagi meminta maaf pada tiara

"Maafin aku yang udah ninggalin kamu malam itu maafin aku yang nggak ngasih kabar, maaf karna aku nggak ada di saat kamu lagi butuh butuhnya aku salah ti kamu berhak marah sama aku tapi plisss jangan benci aku, aku nggak mau kamu pergi ninggalin aku karna kamu benci aku" ucap nuca mengenggam tangan tiara

Tiara tersenyum melihat nuca yang manangis terus menerus seperti anak kecil yang takut di tinggal pergi ibunya

"Udah nucc udah lewat, aku ngerti kenapa kamu gitu" ucap tiara menenangkan nuca

"Maafin aku pliss" ucap nuca yang di sambut senyum tiara, tiara sudah tidak kuat berbicara banyak sekarang tenaganya sudah terkuras habis karna menangis.

•••

Mahen membuka pintu ruangan tiara ia melihat ada nuca yang sedang menyuapi bubur ke tiara itu

"Nuca?" Ucap mahen heran

"Kak mahen nggak kerja hari ini?" Tanya tiara yang melihat mahen datang menggunakan baju kaos berwarna hitam polos dan celana jeans sobek sobek itu

"Nggak ra aku udah ngerjain semuanya tadi malam" ucap mahen yang sudah mendudukkan dirinya ke sofa namun matanya masih menatap dalam nuca

"Ngapain lo ngeliatin gue kek gitu" tanya nuca sewot

"Dari mana aja lo baru muncul? Udah selesai urusannya ama kesya" tanya mahen seolah memancing emosi nuca itu

"Nggak usah ngajak ribut di sini, ini rumah sakit bukan rumah lo" ucap nuca dingin

"Gue cuman nanya nggak lagi mancing emosi lo tapi kalau lo ke pancing gue nggak masalah baku hantam di sini" ucap mahen santai tiara yang melihat nuca yang sudah mulai emosi itupun mengerutkan alisnya

"Udah dong kok malah berantem di sini sih jangan buat kepala aku makin pusing dehh" tegur tiara pada mahen dan nuca

"Pusing lagi ti? Udah minum obat??" Tanya mahen mengalihkan pandangannya ke tiara

"Iya pusing ngelihat kalian nggak pernah akur, udah tadi minum obat" ucap tiara sedikit menyinggung

"Maaf yah buat kepala pusing pagi pagi" ucap nuca pada tiara

kisah tak berujung {✓}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang