Part 2

1.4K 190 3
                                    

***

"Aku akan jalan jalan ada steak enak disekitar sini, tidak mau ikut?"

Im Jaebeom bertanya kepada member lainya yang kini sedang sibuk menghapus make upnya.

"Ahh hyung! Konser baru saja selesai dan kau mau pergi" teriak Bambam si maknae dari dekat pintu hotel.

"Benar... aku aja capek banget." timpal Youngjae.

"Yaa, waktu kita disini tidak banyak" jawab Jaebom sambil membuka kopernya untuk mencari hodie hitam kesayanganya.
"Baiklah aku pergi sendiri, telfon aku kalau kalian perlu sesuatu." Jaebom meraih kamera dan topi biru dongkernya.

"Hati hati hyung! Hati hati bertemu dengan fans kita. Karena aku yakin mereka pasti masih berkeliaran disekitar sini" pesan Yugyeom.

"Neee, na myenjoganda!"

***

Tidak perlu waktu lama untuk Jaebom menemukan restoran itu, memang restoran itu sangat terkenal sehingga google maps tentu tidak akan menyesatkanya. Yang kini jadi masalah adalah banyaknya antrian yang bahkan sampai keluar dari pintu restoran itu.

"Wahh apakah se enak itu" pikirnya

Dia lalu bertanya kepada pelayan dengan bahasa inggris seadanya, apakah ada kursi yang tersedia. Pada akhirnya dia mengetahui bahwa jika ingin memakan steak disana ia harus memesan terlebih dahulu, atau kembali lagi satu jam kemudian untuk mendapatkan tempat sesuai antrianya saat ini.

Dia meninggalkan pesanan dan memutuskan untuk kembali satu jam lagi.

Dia lalu berkeliling, kebetulan dia membawa kameranya sehingga 1 jam menunggu bisa ia habiskan untuk berjalan jalan. Dia kemudian mampir ke sebuah museum tak jauh dari tempatnya.

*Ckrik*

Jaebom merasa ada seseorang yang memotretnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jaebom merasa ada seseorang yang memotretnya. Tak hanya itu dia juga merasa diikuti.

"Ahh menyebalkan, ketauan" Jaebom menghela nafasnya dan melanjutkan perjalanan solo nya mengelilingi museum.

Tak terasa 1 jam sudah berlalu, hari pun sudah semakin gelap, dia kembali ke restoran itu, Le Relais de l'Entrecôte.

"Sial, mereka masih mengikutiku." pikirnya sambil mempercepat langkahnya memasuki restoran. Dia cepat cepat memotong antrian dan berkata bahwa dia sudah memesan kursi.
Dia melihat ke depan pintu masuk restoran. Disana ada 2 orang gadis yang ia duga mengikutinya, mereka kini sedang ikut mengantre dalam antrian panjang yang sepertinya tidak bergerak maju sedari tadi.

"Bagus, tetaplah mengantre disana."

Bukanya apa apa, akan sangat merepotkan kalau mereka sampai tau dimana hotel tempat mereka bermalam.

Ia kini sudah duduk sedikit gelisah, sambil menunggu pesanannya, sampai seorang pelayan datang dan mempersilakan seorang gadis duduk didepanya. Ia hanya terduduk sambil memperhatikan mereka berbicara dan sekilas ia melihat wajah gadis itu. Wajah Asia.

"Sial, apakah mereka berhasil masuk"
Jaebom yang kesal, lalu menatap curiga wanita itu.
"Ternyata fansku cantik juga" pikirnya. Saat mata mereka bertemu Jaebom lalu mengalihkan pandanganya segera dan merendahkan topinya sehingga menutupi wajahnya.
"Tapi ini sungguh kelewatan, sampai duduk didepanku" batinya.

"Hey, u can't do this" Jaebom akhirnya mengeluarkan kata kata untuk menegur gadis yang dia anggap fansnya yang sudah keterlaluan itu. Dia menegur setenang mungkin agar tidak menimbulkan keributan.

"What? Do u know me?" Jawab wanita itu dengan wajah terkejutnya.

"You must respect me, my privacy, meskipun kamu fans ku you can't do this" omel Jaebom, yang kini bercampur dengan bahasa Korea.

"Fansmu? Maksudmu? Aku adalah fansmu? Yaa kau dari Korea kan? Bagaimana bisa aku adalah fansmu?" Jawab Seulgi dengan emosi menanggapi pria yang sungguh tidak sopan itu.

"Kau duduk didepanku dengan sengaja bukan? Jujur saja. Ini bukan sesuatu yang baik. Kau tid..."

"Ya ya ya... tunggu.. apa kau tidak dengar pelayan tadi, dia bilang kursi disini sedang penuh, heol..."

"Aku tidak peduli, entah bagaimanapun kau pasti sengaja kan, senang? dasar penguntit. Jujur aku tidak suka fans sepertimu."

Seulgi terdiam mulutnya sedikit menganga sambil mencerna omongan pria dihadapanya.
"Wahh gila. Dari tadi kau bilang fans fans fans, kau ini artis? atau sok artis? Dengar, aku tidak tau siapa kau dan aku sedikitpun tidak tertarik untuk tau, tapi aku benar benar ingin makan steak ini jadi aku tidak akan pergi, dan kau pria sok artis, menuduhku seorang penguntit. Kau sungguh gila, kalau disini tidak ramai sudah habis kau" Matanya yang sipit kini melotot ke arah lelaki didepanya, sambil tangan kanannya mengepal didepan wajah lelaki itu.

Nyaris saja Jaebom berdiri dan berniat membatalkan pesanannya karena dia sudah tidak mood untuk makan. Pelayan datang mengantarkan pesanan mereka. Jaebom yang melihatnya langsung melupakan niat nya itu... melihat satu persatu steak dan salad serta wine disajikan, menggoda perutnya yang kelaparan.

Dia melihat gadis itu yang kini langsung melahap makananya tanpa aba aba. Jujur saja saat mendengar jawaban gadis yang sangat marah itu, membuatnya yakin bahwa memang sepertinya gadis ini bukanlah fans nya.

"Ya ampun aku baru saja mempermalukan diri sendiri." Batin Jaebom.

Tapi kalau benar gadis ini juga dari Korea, apakah benar dia tidak mengenalnya... Apa memang dia tak seterkenal itu?

*kriing*

Seulgi mengangkat telfonya dengan emosi karena masih terbawa suasana setelah perdebatanya tadi

"Ne?"
....
"Ne ne sebentar lagi aku akan pulang"
...
"Aku di Le Relais de l'Entrecôte"
...
"Tidak perlu, aku menyewa sepeda vèlib"
...
"Sudah kubilang tidak perlu dijemput.. ahh menyebalkan."
...
"Terserah saja, aku tidak akan naik, sudah ya Sekertaris Kim!"

*tut*

Seulgi mendengus kesal, hari yang harusnya menyenangkan ditutup dengan sesuatu yang menyebalkan. Seulgi melirik lelaki didepanya cepat untuk menunjukan kekesalanya dan langsung melanjutkan steaknya.

Jaebom selesai makan lebih dulu dan dia langsung mengusap bibirnya dengan lap yang tersedia dan segera berdiri meninggalkan Seulgi karena malu. Seulgi yang sedang meminum wine nya menatap kepergian Jaebom dan ketika winenya habis dia langsung berlari keluar ke arah Jaebom dan berteriak

"Yak kau harus minta maaf!"

Hal yang Seulgi tidak kira terjadi, fans yang tadinya hanya ada 2 kini telah menjadi segerombol gadis gadis yang mengerumuni lelaki itu hingga ia hampir tidak tampak.

"Oh jadi benar artis ya, dasar artis sial" batin Seulgi sambil melipir ke arah sepeda yang di parkirnya di parkiran vèlib yang lumayan berjarak.

Jaebom melangkah pelan pelan ditengah kerumunan yang terdiri dari sekitar 10-15 orang itu sambil tersenyum lebar karena kini banyak kamera telah menghadang wajahnya... tapi perlahan lahan ia membuka kerumunan dan langsung berlari kencang meninggalkan kerumunan.

Jaebom berlari berbelok ke arah gang, ia melihat gadis yang tadi telah berdebat denganya, gadis itu sedang menuntun sepedanya... terbesit ide dipikiranya. Dia mepercepat berlari ke arah gadis itu, menyambar sepedanya dan berkata

"Yak! naiklah cepat!"

Seulgi yang melihatnya terkejut dan ikut panik, dan langsung melompat naik di boncengan sepeda. Seketika Jaebom mengayuh sepeda dengan kencangnya sampai kerumunan benar benar tak bisa mengikutinya lagi.

***

What If #1 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang