Part 14 - Who

779 125 13
                                    

Terik matahari sama sekali tak menghalangi langkah Im Jaebom yang kini telah selesai memarkir mobilnya dan berjalan menuju restoran milik nenek Seulgi.

Siang ini dia telah berjanji bertemu dengan Seulgi. Karena saat terakhir kali dia diantar pulang gara gara mabuk, dia berjanji memberikan album dengan tanda tangan full member pada gadis manis itu untuk membalas bantuanya.

Kalau saja di hari itu bukan Seulgi yang menjemputnya melainkan managernya atau siapalah, bisa habis dia di omeli oleh managernya dan para member Got7, karena ketauan lalai menjaga dirinya, apalagi keesokan harinya dia harus menghadiri sebuah interview penting terkait promosi comebacknya kali ini.

Langkah Jaebom terhenti didepan pintu masuk, ketika bersamaan dengannya seorang pria yang tak asing terlihat juga akan memasuki restoran itu. Pria itu pun ikut berhenti dan berdiri didepannya, mereka kemudian saling bertatapan tajam sampai akhirnya keduanya masuk kedalam restoran itu.

Entah kenapa mereka kini justru berakhir duduk berhadap hadapan menunggu salah satunya membuka pembicaraan,

"Sebenarnya kenapa artis sibuk sepertimu selalu ada disekitar Seulgi?" Tanya pria itu

"Kau sendiri siapa, kenapa selalu ikut campur??" Jawab Im Jaebom

"Aku?" Kata pria itu sambil meneguk kopi dari cangkirnya

"Aku Kim Jongin, mantan Kang Seulgi." Lanjut pria itu.

Detik itu juga Jaebom semakin tak suka pada pria bernama Kim Jongin itu.

"Oh. Cuma mantan." Jaebom lalu melipat kedua tanganya sambil menyandarkan tubuhnya kebelakang. Sebenarnya Jaebom cukup penasaran, tapi dia tak mau terlihat peduli terhadap hubungan mereka, toh itu sudah masa lalu.

"Bagaimana ya... hmm, bukan hanya mantan, tapi satu-satunya mantan." Jawab pria bernama Kim Jongin itu sambil menunjukan senyum tipisnya yang mengintimindasi.

Sialan.

"Yah.. mengingat sikap kasarmu yang terakhir kali, tak heran kalau kalian putus" mereka lalu sama sama terdiam. "Jujur saja, kau masih suka padanya kan?" Tanya Jaebom kemudian.

Kim Jongin melonggarkan dasinya perlahan, menandakan ia mulai terganggu dengan perkataan pria didepannya.

"Tapi bagaimana ya.. sepertinya gak ada kesempatan lagi untukmu Jongin-ssi." Im Jaebom memalingkan wajahnya ke arah pintu masuk, lalu sambil tersenyum dia melambaikan tanganya ke arah Seulgi yang baru saja masuk kedalam restoran itu.

Seulgi pun segera menuju ke arah tempat duduk Jaebom, dan mendapati Jongin disana
"Jongin-ssi? Loh kalian saling kenal?"

"Aniyo!!" Kedua pria itu menjawab bersaamaan.

"Terus kenapa bisa duduk bareng?"

Kedua pria itu lalu bertatap tatapan seperti saling menyuruh salah satunya untuk menjawab pertanyaan Seulgi barusan.

"Hmm.. dia-dia mau minta tanda tanganku" perkataan Jaebom membuat alis Kim Jongin seketika menaik sambil menatap kepadanya tak setuju.

"Benarkah? Hahhaa Jongin-ssi, orang sepertimu ternyata tau juga ya kalau dia ini artis.." kata Seulgi sambil duduk disamping Kim Jongin

"I-iya, mau kuberikan pada sepupuku" kata Jongin terpaksa menuruti Jaebom, yah daripada harus menjelaskan kalau mereka sebenarnya baru saja membicarakan dirinya kan. "Kalian sendiri saling kenal?"

"Iya.. dia ini hmm.." Seulgi diam sebentar karena bingung ingin menjawab apa, teman? Bisa jadi. Artis yang disponsori? Bisa juga.

"Teman, dia temanku" dia lalu mengangguk anggukan kepalanya sambil menuangkan air putih ke gelas nya.

What If #1 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang