Hampir tiga bulan sudah sejak kepulangan Seulgi ke Korea. Ia pun sudah pindah ke apartemen barunya, yang tidak terlalu besar. Hari ini orang tua Seulgi pun menyempatkan mampir ke rumah baru nya, karena merayakan keberhasilan Seulgi membuka cabang baru lagi di Seoul. Sesungguhnya Seulgi lah yang berpengaruh besar dalam pengembangan bisnis butik yang dirintis ibunya ini.
"Seulgi kau tak perlu memaksakan diri nak, ibumu juga, Min Soo yaa seharusnya kau tak bekerja terlalu keras" ayah Seulgi mengomel karena kini dua wanita dikeluarga mereka menjadi sibuk mengurusi bisnis mereka yang semakin berkembang.
"Mwoya, semua itu karena teman temanku mendukung bisnisku jadi aku harus memegang kepercayan mereka" jawab Min Soo
"Lalu kalau kita semua sibuk kapan kita bisa jalan jalan"
"Hey bukankah ayah yang paling sibuk ya" Seulgi yang lantas melirik ayahnya membuat ayahnya tertawa...
"Hahaha iyaiya betul juga"
"Selalu jaga kesehatan ayah.. aku tidak mau dengar ayah sakit lagi walaupun itu cuma flu" omel Seulgi sambil menunjukan wajah cemberutnya.
"Iyaiya anakku yang cantik" ayahnya mencubit pipi Seulgi.
"Aigo aigo sudah mesra mesraannya ayo pulang, biarkan Seulgi beristirahat, aku juga lelah hari ini butik ramai, Seulgi ibu pulang dulu, terimakasih yaa sayang"
"Nee eomma.." mereka berpelukan dan meninggalkan Seulgi yang kini sendirian di apartement barunya.
*ting*
Jongin
Seul, bisakah kita bertemu besokSeulgi membaca pesan yang baru saja masuk. Sejak pertemuan mereka di bar 3 bulan lalu Jongin terus saja menghubungi nya hingga membuat Seulgi risih, namun melihat kegigihanya sepertinya pria ini memang sungguh sungguh ingin minta maaf. Biasanya ia akan langsung menghapus pesan dari Jongin, tapi karena hari ini suasana hatinya sedang baik dia membalas dan mengiyakan ajakan Jongin.
"Baiklah, tidak ada salah nya" pikirnya.
***
Kantor JYP
Jaebom masuk keruangan Jyp untuk menunjukan 5 sample musik yang telah ia buat dengan susah payah di studionya untuk comeback kali ini. Namun sayangnya tak satu pun sample nya diterima oleh Jyp. Disaat seperti ini dia hanya ingin minum soju saja.
Jaebom merasa dirinya kesepian dan sendirian.. bahkan saat ini pun tidak ada seorang pun yang terbesit dipikirannya untuk diajaknya minum. Dia tak ingin mengganggu para member lainya hanya untuk minum karena masing masing dari mereka pun pasti sedang sibuk atau beristirahat.
Dia pun menaiki mobilnya dan berlalu mengelilingi kota Seoul.. sampai akhirnya ia memutuskan berhenti disebuah restoran didekat dormnya. Restoran ini milik seorang nenek yang begitu ramah, dia sering kesana karena suasana di restoran ini berbeda, suasananya nyaman seperti sedang dirumah... selain itu juga tidak terlalu ramai pengunjung.
Jaebom menyapa seorang pelayan dan memesan sebotol soju.
"Aigoo kau ingin minum sendirian?" Tanya nenek yang tiba tiba muncul dari ruang lain di restoran itu.
Jaebom tersenyum "Nee imo"
"Geure geure anak muda terkadang memang sering galau," kata nenek itu sambil mengelus punggung Jaebom dan pergi ke ruang baca yag ada direstoran itu.
Jaebom yang mendengarnya hanya tersenyum dan menuju tempat duduknya di dekat jendela. Tidak banyak pengunjung hari ini.
Ia menelfon ibunya
"Anyeonghaseo eomma"
"Ooh Jaebom-ah, ada apa nak?"
"Tidak apa apa, cuma ingin mendengar suara ibu."
"Apa sesuatu yang buruk terjadi?"
"Aniya.. geunnyang bogosipo."
"Kau tau kan ibu tidak bisa dibohongi.."
Jaebom terdiam ia tau bahwa memang ia tak bisa menyembunyikan apapun dari ibunya, tetapi ia tidak mau bersedih, ia menelfon ibunya agar perasaanya jadi lebih baik, bukan untuk menangis...
"Ya Jaebom ah.. tidak apa apa kalau kau sedih.. menangislah sesekali, ibu tau bebanmu sungguh besar... kau sudah sangat hebat anakku kau harus tau itu"
Jaebom yang mendengarnya tak bisa menahan air matanya.
"Terimakasih ibu... ibu sehat kan?"
"Iya... kau juga kan nak?"
"Tentu saja bu... kalau begitu sudah dulu yaa bu" Jaebom sudah tak kuat lagi mendengar suara ibunya, saat ini dia ingin berlari dan memeluk ibunya itu, namun apa daya mereka berada dikota yang berbeda.
"Ya Jaebom, kalau kau tak ingin bersedih, carilah seorang cewek.." kata ibunya dengan jail.
Jaebom yang bersedih pun jadi tertawa mendengarkan perkataan ibunya.
"Ah eomma! hahaha tau sendiri kan fansku seperti apa""Hahaha iyaiya ibu hanya bercanda.. ya sudah cepat istirahat sana ibu tutup dulu" kata ibu Jaebom yang tak tau kalau anaknya kini sedang di luar dorm.
"Baik eomma anyeong"
*tut*
Jaebom menghela nafasnya, mengusap air mata yang baru saja membasahi matanya. Dia melanjutkan meminum sojunya, dan lalu kembali melamun sambil memikirkan lagu yang seperti apa yang mungkin akan diterima oleh PD-Nim Jyp.
Tak berapa lama terdengar suara sesorang bermain dengan piano yang ada di pojokan restoran itu memecah keheningan... Jaebom dan beberapa pengunjung lainya pun melihat ke arah pojok ruangan, ia terpaku.
Tak salah lagi... dia wanita itu.. Seulgi-ssi, seseorang yang 3 bulan lalu tak sengaja bertemu denganya di Kota Paris.
Wanita itu terlihat memencet mencet tuts piano, tak berapa lama ia terlihat nyaman duduk di kursi yang tersedia di depan piano itu, terlihat ia dengan lembut mulai memainkan piano itu ...
Jaebom yang tadinya kalut kini sepenuhnya larut dengan permainan piano wanita itu... Mungkin karena dia terbawa suasana, sederhana namun sangat indah itulah yang ada dipikiran Jaebom. Rasa gundah yang tadi menyelimutinya kini seperti perlahan lahan diangkat seiring dengan alunan suara yang keluar dari piano itu...Tiga kali...
Kita bertemu tiga kali, dan sepertinya kali ini aku tidak akan melupakanmu.***
KAMU SEDANG MEMBACA
What If #1 ✔
Romance[REVISI] Berawal dari pertemuan yang tak terduga antara Im Jaebeom idol papan atas dan Kang Seulgi di City of Light. Akankah pertemuan ini menjadi yang terakhir ? Ps: Ceritanya santai santai aja hehe Cover Jaegi's picture credit to @unfamousomebody...