camping

591 42 5
                                    

Stella pov

Satu ransel berukuran sedang sekarang telah penuh dengan barang barang yang ku perlukan untuk camping hari ini. Ya hari ini sekolah ku mengadakan camping di hutan untuk kelas sebelas dan aku mengikuti kegiatan itu. Sebenarnya aku sedikit ragu untuk ikut karena aku bahkan tak punya teman di kelas , ya aku sangat di benci anak anak sekolahku mungkin karena aku adalah gadis gendut dan jelek.

Namaku Stella Varlose , gadis berusia 17 tahun yang memiliki tubuh gendut aku adalah anak dari keluarga kaya tapi semua itu tak ada artinya di mata anak anak sekelasku. Karena penampilanku ini aku sering di bully dan tak punya teman , tapi aku yakin mereka hanya butuh waktu untuk menerimanya. Hah sudahlah tak perlu di pikirkan sebaiknya aku pergi ke sekolah sekarang.

.
.
.
.
.

Sampai di sekolah sudah ada 3 bus besar  menanti di halaman sekolah. Semua siswa yang akan mengikuti camping di kumpulkan di halaman sekolah untuk pembagian tempat duduk. Aku mendapatkan bagian di bus kedua dan aku duduk sendiri. Ya sudah ku bilang aku tak punya teman.

Di perjalanan menuju hutan aku hanya sibuk bermain ponsel dan mendengarkan musik dengan headset ,berbeda dengan yang lain mereka bercanda tawa tanpa mengajakku , ya sudah lah memang begitu.

Satu setengah jam sudah berlalu dan sekarang kami telah sampai di mulut hutan tempat kami camping. Untuk menuju tempat camping harus berjalan 15 menit memasuki hutan, pepohonan yang menjulang tinggi sungguh asri di lihat udaranya juga segar.

Setelah sampai di tempat Semua di suruh mendirikan tendanya masing masing kelompok terdiri dari 3 orang dan aku mendapatkan kelompok bersama Vallen dan Oliv . Aku dapat merasakan jika mereka tidak suka, tapi ya sudah lah.

Dari tadi mereka berdua hanya asik menyuruhku ini itu dan mereka berdua hanya makan camilan dan duduk santai. Aku sangat lelah tapi mereka berdua sangat tidak peduli.

"Apa liat liat hah !! Ga suka apa kita suruh suruh " Oliv yang melihat ku menetap mereka langsung menyemburku dengan bentakan.

Dan aku hanya bisa menundukkan kepalaku." Ma...ma...maaf " sebenarnya di dalam hatiku ingin sekali membentaknya tapi apalah dayaku , keberanian saja tak ada.

Hari mulai sore dan semua kelompok di suruh mencari kayu bakar untuk membuat api unggun. Aku ,Oliv ,dan Valen pergi ke dalam hutan tak terlalu jauh dari tempat camping.

" Eh gendut ambil itu kayu yang di bawah pohon !!" Perintah Valen dengan menunjuk sebatang ranting kecil di bawah pohon.

" Eh itu juga tuh yang agak besar, terus yang itu juga !! Cepet dong lama amat !!" Aku pun berjalan kesana kemari mengambil ranting ranting yang di perintahkan mereka berdua.

" Emm... Oliv , Valen ini udah banyak sekarang juga udah malem , kita kembali ke tenda  sekarang aja ya " kataku dengan nada lirih dan sedikit menunduk.

"Oke ayo tapi itu tuhh kamu ambil kayu yang itu dulu terus baru kita balik" Valen menunjuk sebuah ranting yang cukup besar dan letaknya sangat jauh dari tempat berdiri nya sekarang.

"Tapi...itu jauh banget lagian ini juga udah cukup ko" tibal ku yang malah di balas bentakan keras dari Oliv.

"Eh ga usah banyak komen!! Cepet ambill!!" Akhirnya aku pergi mengambil kayu itu yang jaraknya cukup jauh.

Aku melangkah dan meraih kayu itu cukup berat karena ukuranya besar. Aku menyeret ranting itu untuk membawanya ke hadapan Oliv dan Valen tapi saat aku membalikan badan mereka berdua sudah tidak ada di tempat mereka berdiri tadi.

Aku berlari menuju tempat tadi kami berdiri aku mencari Oliv dan Valen tetapi hasilnya nihil. Gawat kalo mereka bener bener ninggalin aku di sini aku bahkan tak tau jalan mana yang aku lewati tadi karena aku berjalan menunduk mengikuti Oliv dan vallen.

Sial!!! Umpatku dalam hati , mengapa mereka begitu tega padaku , apa yang harus aku lakukan sekarang , ponselku juga aku tinggal di tenda. Seharusnya memang aku tak usah ikut acara seperti ini. Pikiranku panik dan tak bisa berpikir jernih aku berjalan kesana kemari untuk kembali ke tenda tetapi ku rasa aku malah berjalan lebih jauh ke dalam hutan.

Sudah satu jam aku berjalan dan sekarang aku yakin sekarang aku benar benar tersesat di dalam hutan ini. Air mata mengalir membasahi pipi sudah tak ada rasa percaya diri jika aku bisa kembali ke tenda sekarang hanya ada rasa menyerah dan pasrah dengan apa yang akan terjadi.

Aku duduk meringkuk ketakutan di bawah pohon besar di kegelapan malam hanya ada cahaya bulan yang remang remang memberi sedikit pencahayaan. Air mataku serasa sudah habis mataku kini benar benar lembab karena air mata. Sepertinya aku akan mati di sini.

Aku melirik arloji yang aku kenakan sekarang sudah menunjukan pukul sembilan malam dan aku masih duduk meringkuk menangisi nasibku sampai mataku terasa berat dan berakhir dengan kegelapan.

.
.
.
.
.

Oliv POV

Ish sebel kenapa harus sekelompok sama Stella sih. Liat mukanya aja udah enek. Tapi kayaknya bisa di manfaatin nih.

Semirk licik kini terpampang di wajah cantik Oliv.

" Liv kok kamu senyum senyum sih kamu suka sekelompok sama si gendut itu ?" Tanya valen.

"Ya enggak lah, tapi dia itu bisa kita manfaatin, kita suruh suruh aja dia buat ngerjain semuanya jadi kita gak cape kan " simpul Oliv dengan senyum liciknya.

" Good idea Liv , perfect banget !!" tanggap Valen.

"Sini Len aku bisikin !!" Valen pun mendekat kan telinganya.

"..........."

"Wah... Gila kamu Liv , kalo dia mati gimana kamu mau tanggung jawab emang?" Histeris Valen saat mendengar rencana gila Oliv.

" Biarin aja dia mati lagian gak guna juga ,cihh!"Valen hanya memutar bola matanya mendengar jawaban temanya itu.

" Terserah lah " jawab Valen dengan muka malasnya.

Saat Stella sedang mengambil ranting besar yang terletak cukup jauh Valen dan Oliv membawa ranting ranting kecil yang sudah terkumpul dan pergi meninggalkan Stella sendiri di hutan. Mereka berlari secepat mungkin meninggalkan Stella di tengah hutan sendiri.

"Liv...Liv..hosh  kamu yakin ninggalin dia ?" Valen kembali bertanya dengan nafas yang Ter sengal sengal.

" Hahh... Ya yakin lah ...!!" Jawabnya singkat dan lalu melanjutkan larinya.

Setelah tiba di tempat tenda mereka berdua langsung di serobot pertanyaan mengapa Stella tak ikut kembali dengan mereka berdua.

Salah satu senior pembimbing bertanya kepada Oliv tentang stela.

"Kok cuma berdua Stella mana ?" Tanya senior itu.

" Ammmm...itu tadi pas di jalan katanya stella mau kembali ke tenda duluan katanya ga enak badan " bohong Oliv kepada seniornya.

" Mana dia gak ada ??" Tanyanya lagi

" Saya tidak tau senior tadi dia bilang begitu " Oliv memang pintar jika untuk berbohong.

" Kamu gak bercanda kan " pertanyaan itu langsung di balas dengan gelengan oleh Oliv.

Sekarang semua orang panik dan mulai mencari keberadaan Stella.
"Cih... Ngrepotin aja"batin Oliv.

Bersambung....

Stella [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang