Pulang

188 21 0
                                    

Stella POV

Pagi ini aku sudah bersiap untuk pergi ke rumah orang tuaku. Akhirnya aku akan bertemu lagi dengan mereka. Aku pernah berfikir aku akan mati di dalam hutan. Tapi ternyata yang terjadi benar benar di luar dugaan.

Aku sekarang sedang berdiri di depan cermin melihat pantulan diriku di cermin itu. Terutama pada bagian leher. Sebuah tanda yang di buat Ric semalam. Aku tersenyum, rasanya sangat sakit saat Ric menancapkan taringnya ,tetapi setelah itu tak ada rasa sakit lagi.

" Ayo pergi Stella " panggil Ric dari luar kamar.

Aku yang mendengarnya langsung keluar menghampirinya. Aku tak membawa baju baju yang aku dapat dari kastil ini aku hanya memakai satu Stel saja.

Di depan gerbang sudah ada satu mobil mewah berwarna hitam. Aku baru tau jika di dalam kastil ini ada mobil mewah seperti itu.

Aku yang melihat Ric membukakan pintu mobil pun menerima dan masuk ke dalam mobil. Dan perjalanan pun di mulai.

Ternyata ada sebuah jalan rahasia untuk menuju kota tempat para manusia. Jalannya sangat sepi. Aku bahkan tak melihat satu pun kendaraan yang lewat kecuali mobil yang aku tumpangi.

Sepanjang perjalanan hanya ada keheningan tak ada salah satu dari kami yang membuka mulutnya.

Sudah 2 jam ku rasa aku duduk di dalam mobil dan pemandangan yang aku lihat masih hutan. Apa sejauh itu jika harus menuju kota. Satu jam kemudian aku sudah melihat rumah rumah dan gedung gedung tinggi dan aku sangat mengenal gedung gedung itu. Salah satu atau dua adalah milik papahku aku tak tahu pasti karena terlalu banyak perusahaannya.

Sekarang mobil Ric berhenti di depan rumah mewah berwarna cat putih. Dan gerbang yang menjulang tinggi. Ya kami sudah sampai di depan rumahku. Air mataku menetes haru melihat semua ini , aku benar benar pulang.

Aku membuka pintu mobil dan melangkah menuju gerbang aku melihat pak jon yang sedang membuka kan pintu gerbang , pak jon adalah satpam di rumahku. Aku melihat ekspresi wajahnya yang sepertinya terkejut melihatku.

" Non, ini beneran non Stella ??" Tanyanya dengan raut muka serius.

" Iya beneran pak saya Stella !!" Ujarku.  Tiba tiba Ric menarik tubuhku kebelakang dengan tatapan tidak suka kepada pak jon. Hah dia posesif sekali.

Aku melihat seorang wanita paruh baya yang sedang menyirami bunga di depan rumah  , ya dia mamah ku.
Aku langsung berlari kecil menghampirinya.

" Mamah ....!!" Teriaku sambil memeluk tubuh mungil mamahku.

" Stella !!" Balasnya berteriak dan memelukku juga.

Kami saat ini menumpahkan kerinduan yang akhirnya terbalaskan. Air mata juga tak ragu ragu untuk bergabung.

Mamah mulai melepaskan pelukannya dan tatapannya tertuju pada Ric.

" Mah... Dia... Anu ..dia ...emmm" aku bingung bagaimana caraku untuk menjelaskannya.

Tapi yang ku lihat mamah malah tersenyum.

" Kita masuk dulu , gak enak kalo ngomongnya di luar !!" Pinta mamah yang aku balas anggukan.

Aku melangkahkan kaki masuk ke dalam rumah, harum rumah ini , aku sangat merindukannya. Sekarang kami duduk di ruang keluarga , hanya bertiga di mana papah ?.

"Mah dimana papah ??" Tanyaku karna tak melihat papah.

" Dia sedang mandi sayang !!" Ucapnya membalas pertanyaanku. Dan aku hanya mengangguk angguk mengerti.

Suasananya sedikit aneh, mamah seperti tak terkejut melihatku kembali, dan lagi mamah tak bertanya tentang Ric. Tak seperti yang ada di bayanganku.

Raut wajah Ric dari tadi seperti mencari sesuatu dan sedikit aneh tingkahnya.

Seorang pria paruh baya sedang berjalan menuju ruang keluarga. Dia papahku. Aku langsung berdiri dan berlari memeluknya.

" Papah..!!" Teriaku sambil memeluknya. Dan papah juga melakukan hal yang sama.

Tiba tiba aku mendengar suara geraman yang keras. Ric dia menggeram.

" Lepaskan Stella !!" Teriak Ric kepada papahku. Dan aku melihat papah melepaskan pelukannya dan berjalan menuju arah Ric.

Papah berhenti di depan Ric dan sekarang papah menepuk nepuk pundak Ric.

" Tenang anak muda , aku tau dia milikmu Richard Valentino !!" Ucap papah yang membuatku terkejut hebat. Bagaimana bisa papah mengetahui Nama Ric nama panjangnya pula.

Dan papah terkekeh melihat wajahku yang sudah sangat kebingungan.

Ada apa ini apakah aku bermimpi?

Richard POV

Aku merasakan aura aneh di dalam rumah Stella. Dan satu lagi mamahnya Stella aku seperti pernah melihatnya tapi di mana.

Saat aku sudah benar benar berada di dalam rumah Stella bau itu sangat kuat. Bau aroma khas seorang werewolf aku yakin sekali di dalam rumah ini ada werewolf selain diriku.

Aku melihat seorang pria paruh baya berjalan ke arah ruang keluarga. Dan bau nya itu berasal dari pria itu dan satu lagi wajahnya tidak asing. Stella langsung berlari ke arahnya dan memeluknya.

Aku tak suka dengan apa yang Stella lakukan , dia memeluk pria lain. Ken di dalam sana juga sangat marah melihatnya. Aku menggeram cukup keras melihat adegan yang aku saksikan.

Tapi ada yang membuatku terkejut lagi , stella memanggilnya papah ? Berarti Stella !!

"Lepaskan Stella !!" Teriak ku kepada pria itu tak peduli dia adalah mertuaku.

Pria itu berjalan ke arahku dan  berhenti tepat  di depanku.

" Tenang anak muda , aku tau dia milikmu Richard Valentino !!"

Aku membelakan mataku dan bertanya tanaya tanya kepada diriku sendiri.

Siapa sebenarnya werewolf yang ada di depanku saat ini kenapa dia tau namaku , dan wajahnya sangat tak asing bagiku.

Bersambung...






Stella [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang