Stella POV
Hari demi hari aku menjalani perawatan dari dokter carlote. Sekarang rasa sakit dari luka itu sudah tak bisa ku rasakan lagi. Dan satu lagi yang aku tunggu tunggu, janji Ric.
Sudah terhitung 2 Minggu aku hanya duduk di kamar. Luka ku sudah sembuh sekarang ,dan sekarang adalah waktunya menagih janji Ric.
Aku pergi menuju kamar Ric, tapi saat aku membuka pintunya ternyata kamar itu kosong. Aku juga mencoba pergi ke ruang kerjanya dan ternyata kosong juga.
Saat sedang berjalan menuju kamar aku bertemu dengan Natalie ,dia adalah mate dari gamma Johan dia yang menjadi temanku di sini.
" Amm... Natalie apa kau melihat Ric ?" Tanyaku padanya.
" Oh alpha sedang pergi ke perbatasan Luna." Tuturnya.
" Hey... Jangan panggil aku Luna , panggil aku Stella !" Protes ku, aku tak suka jika mereka semua memanggilku Luna.
" Tapi Luna , itu tak sopan jika aku harus memanggil namamu begitu saja !!" Timpalnya.
" Ah ya sudahlah terserah !! kau tak pernah mendengarkan ucapanku. Aku pergi dulu ya Natalie " aku pun melanjutkan jalanku untuk kembali ke kamar.
Sekarang Ric mengizinkan aku untuk menyentuh beberapa barang di kamar ini, dia juga menceritakan jika kamar ini adalah kamar peninggalan Luna Zahra mendiang ibunya.
Dia bahkan menyuruhku membaca buku tebal yang waktu lalu membuatnya marah padaku.
Aku baru membaca hampir setengahnya , isinya tentang werewolf aku kurang mengerti sebenarnya tetapi isi dari buku itu sangat menarik.
Sekarang masih pagi, kegiatan apa yang harus aku lakukan ?.
Hah akhirnya aku melanjutkan membaca buku tebal itu.
...
Waktu terus berjalan sekarang sudah menunjukan pukul enam sore dan Ric belum pulang juga , apa dia menghindar dariku karena janjinya ?
Aku berfikir sejenak.....
Tidak, tidak, tidak aku yakin dia tak seperti itu ,dia adalah pria yang bertanggung jawab.
Hah sudahlah aku tunggu saja dia.
Lama lama mataku berat karena terlalu lama membaca. Rasanya ingin tidur sebentar. Sebentar saja lah.
Dan akhirnya aku tidur.
...
Pranggggg
Bunyi bising mengganggu tidurku. Aku pun terbangun dari tidurku , apakah Ric sudah kembali?
Aku langsung berjalan cepat menuju kamarnya , aku mengetuk pelan pintu kamarnya , tak ada jawaban.
Aku pun masuk ke kamarnya. Dan ternyata Kosong tak ada siapa siapa dimana dia .
Saat aku hendak keluar kamar tiba tiba aku mendengar suara air. Aku mendekat ke pintu kamar mandi aku menempelkan telinganya ku di pintu kamar mandi. Hannya ada suara air. Dia pasti di dalam.
Tiba tiba pintu kamar mandinya terbuka, badanku terjatuh ke depan dan mendarat ke sesuatu yang datar dan basah, juga licin karena Licin tanganku meleset ke bawah dan badanku jatuh ke bawah tersungkur ke lantai kamar mandi yang basah, ternyata itu dada Ric ,dia baru selesai mandi, dan satu hal lagi aku tak sengaja menarik handuk yang ia kenakan. Dan akibatnya aku melihat apa yang seharusnya tidak aku lihat.
Saat aku sadar dengan apa yang terjadi aku segera menutup mataku dengan kedua tanganku.
Oh tidak.
" Kau mulai nakal rupanya " ucapnya dengan nada menggoda.
" Tidak ... Aku tak sengaja melakukanya." Aku mulai melihat dari sela sela jari tapi apa yang aku lihat dia masih membiarkan badanya terbuka polos.
" Hey cepat tutup itu !!" Teriakku.
" Handuknya masih di tanganmu Stella" ujarnya.
Oh astaga aku lupa. Reflek Aku langsung melemparkan handuknya.
Dan aku berdiri membelakangi Ric.Di saat yang sama Ric memelukku dari belakang. Aku masih bisa merasakan badannya masing sangat basah.
" Hei lepaskan bajuku bisa basah !!" Teriaku.
" Biarkan saja !!" Ucapnya balik.
Aku membalikan badanku sehingga muka kami bertatapan. Matanya sangat indah sekali. Sekejap aku tak tersadar oleh pesonanya.
Dia mendekatkan wajahnya , aku tak bisa berkutik lagi dan.... cup. Sebuah benda kenyal menempel di bibirku saat ini. Ric mencium ku. Aku langsung tersadar dengan apa yang terjadi aku mendorong dadanya sehingga jarak di antara kita menjauh.
" Hey apa yang kau lakukan !!" Lagi lagi aku berteriak.
" Apa ?" Ujarnya tanpa merasa bersalah.
" Kau...kau... Kau mencuri frist kiss ku hahhhhh...." Aku benar benar kesal, malu , marah semua jadi satu.
" Apa mencuri?, Aku tak mencuri itu hak ku " timpalnya dan setelah itu dia terkekeh.
" Serah lah !!" Aku pun pergi dari kamar itu, ohhh Stella apa yang kau lakukan.
Aku yakin sekarang pipiku pasti sudah sangat merah.
Dan satu lagi aku melupakan tujuan utamaku menemui Ric.
Richard POV
Aku melihat badan gempal Stella menghilang di balik pintu. Aku tersenyum mengingat apa yang aku lakukan tadi. Aku berjalan menuju lemari baju sambil memegangi bibirku. Aku masih bisa merasakan sensasinya walau sekejap.
Aku mengambil kaos putih polos dan celana santai selutut.
Brukkkk
Aku menjatuhkan tubuhku ke atas kasur yang empuk. Hati ini cukup melelahkan menangani para Rogue yang menyusup ke wilayah perbatasan pack.
" Kau tak adil Ric !" Mindlink Ken yang terdengar sedikit kesal.
" Apa ?"
" Kau sudah menciumnya duluan !!"
" Kenapa itu hak ku !"
" Aku juga mau !!"
" Dia bahkan tak tau wujudnya seperti apa Ken "
" Makanya kau bujuk Stella supaya mau melihat wujud ku !!"
" Iya kapan kapan kau tenang saja !!"
" Kau ini benar benar curang !!" Teriak Ken di dalam kepalaku dan langsung memutuskan mindlink.
Lagi lagi senyuman terukir di wajahku, mengingat reaksi stella tadi.
Stella kau sangat manis.
Bersambung...
![](https://img.wattpad.com/cover/220173605-288-k670558.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Stella [COMPLETED]
FantasiStella Varlose gadis berusia 17 tahun memiliki tubuh gendut dan Nerd yang seharusnya masih memakai Seragam sekolah kini sedang duduk merias diri dan memakai gaun pengantin. Di usianya yang terbilang masih sangat muda ia harus menikahi seorang Alpha...