sandwich ?

209 23 0
                                        

Richard POV

Aku merasakan sesuatu saat aku tertidur ,membuatku terbangun. Saat aku terbangun aku melihat Stella sudah tersadar dari pingsannya. Saat aku membangunkan tubuhku aku melihat Stella menangis.

Aku menyenderkan kepalanya stella ke dadaku dan berusaha menenangkannya. Tetapi Stella semakin menangis menjadi jadi.

"Hey tenanglah , kau sudah aman sekarang !" Ucapku mencoba menenangkannya.

Dia mengangkat kepalanya dan menatap ke arahku.

" Tuan aku mau pulang, aku ingin bertemu mamah dan papahku aku tak mau di sini , di sini bukan tempatku , aku adalah manusia biasa bukan makhluk abadi seperti mu dan yang lain. Aku mau pulang" dia sekarang benar benar menangis sangat kencang.

" Oh , oke oke kau akan pulang, tapi kau tak akan pulang sendiri aku akan mengantarmu, dan satu lagi yang harus kau ketahui ,aku sudah menemukan mate ku dan dia adalah..." Sebelum aku menyelesaikan kalimatku Stella memotongnya.

" Aku ?" Potongnya.

" Bagaimana kau tau ?" Tanyaku heran karena setahuku aku tak pernah memberitahunya.

" Kau terus menyebut kata mate di depanku saat aku tergeletak tak berdaya di hutan , sebelum aku menutup mataku , dan satu lagi sikapmu kepadaku , aku yakin seorang alpha sepertimu tak akan mungkin bersikap seperti ini jika tidak ada alasan yang jelas!" Jelasnya.

" Lalu apa kau menerimaku?" Tanyaku.

Stella diam cukup lama dan akhirnya membuka mulutnya
" Aku tak tau !" Jawabnya.

" Kenapa , apa kau tak bisa menerimaku" tanyaku lagi dengan tatapan yang sayu.

" Bukan bukan itu maksudku, kau adalah werewolf dan aku adalah manusia, jujur kau itu sempurna bagi kaum wanita tapi apa yang kau dapat lihat diriku , manusia lemah ,gendut , dan jelek. Kau pantas mendapatkan yang lebih baik dariku." Jelasnya.

" Itu tidak benar, kau sempurna bagiku aku nyaman di dekatmu , Stella tolong terima aku, ku akui aku sebelumnya enggan menerimamu sebagai mate ku tetapi sekarang sudah benar benar mencintaimu , aku mau menjagamu , aku tak mau jika harus kehilanganmu, aku tak mau " ucapku dan berakhir memeluknya.

" Aku akan mencobanya tuan Ric !" Ucapnya dan membalas pelukanku.

Aku melepas perlahan pelukanku. Aku hendak pergi untuk membawakan Stella makanan , tetapi setella  menahan tanganku.

" Mau kemana ?" Ucapnya sambil menahan tanganku.

" Mengambilkan mu sarapan !" jawabku.

" Kapan aku pulang ?"

" Secepatnya !" Dia masih belum melepaskan tanganku.

" Aku butuh kepastian katakan yang pasti !" Celetuknya.

" Baiklah , aku akan mengantarmu pulang setelah cidera di kakimu sudah sembuh , sudahkan sekarang lepaskan tanganku !" Dia melepaskan tanganku dan mengangguk pelan.

" Janji?" Stella mengangkat jari kelingkingnya, aku pun menerima nya dan menggandengkan kelingking kami berdua.

" Janji!" Ucapku lalu pergi keluar.

Aku keluar kamar dan berjalan menuruni anak tangga menuju dapur. Sebenarnya aku bisa saja menyuruh omega di sini tapi aku ingin membuat sarapan untuk Stella dengan tanganku sendiri.

Aku sudah sampai di dapur dan mulai membuat makanan manusia. Aku membuat sandwich dan susu hangat. Aku membetuk sandwich menjadi sebuah love yang cantik.

Saat sedang mengaduk susu gamma Johan datang menghampiriku.

" Pagi Alpha ?" Sapanya yang hanya ku balas anggukan.

Aku yakin dalam pikirannya pasti dia bertanya tanya tentang Stella.

Aku memutuskan untuk melakukan sedikit pembicaraan dengan Johan dan Max. Aku menyuruh omega untuk mengantarkan sarapan Stella ke kamarku.

" Datang ke ruang kerjaku bersama Max !"perintahku kepada gamma John.

Aku pun pergi ke ruang kerjaku setelah sampai aku duduk di sofa tunggal. Sedangkan John dan Max yang baru saja datang duduk di bangku panjang.

" Kalian pasti tau kenapa kalian aku panggil ke sini. Tentang Stella , Dia adalah mate ku dan dia adalah calon Luna kalian. Tidak ada yang boleh membantah keputusanku!" Jelasku kepada mereka dan mereka hanya mengangguk angguk mengerti.

" Kapan alpha akan mengenalkan Luna Stella kepada seluruh penghuni pack ini ?" Tanya gamma John.

" Secepatnya !!, Jika kalian sudah mengerti dengan apa yang aku katakan kalian boleh pergi melanjutkan tugas kalian!!" Perintahku.

" Baik alpha !" Ucap mereka serempak. Dan kemudian mereka berdua keluar dari ruang kerjaku.

Akhirnya aku bisa bernafas lega.

Stella POV

Aku melihat seorang wanita muda yang masuk ke kamar ini. Masih terlihat muda dan sepertinya dia pelayan di sini. Dia membawa nampan makanan.

" Pagi nona ini sarapanmu alpha yang menyuruhku mengantarkannya untukmu !" Ucapnya. Padahal tuan Ric bilang dia yang mengambilnya, tapi ya sudahlah.

" Oh baiklah , kau boleh pergi ! " Ucapku.

" Baik nona !" Wanita itu berbalik badan dan pergi.

Aku melihat makanan yang ada di atas nampan itu. Aku tersenyum ketika melihatnya, sebuah sandwich yang berbentuk love.

Aku terdiam sejenak memikirkan semua yang telah terjadi, semua bagaikan mimpi.

Takdir memang tak bisa di tebak. Aku yang hanya gadis gendut yang tak pernah di hargai , hanya menjadi bahan Bulian , aku bahkan tak pernah pacaran , dan sekarang apa yang menjadi belahan jiwa seorang pria tampan dan dia seorang werewolf.

Apa mamah dan papah akan menerimanya?. Apa yang akan aku katakan kepada mereka nanti.

Hah sudahlah ,Lebih baik aku melupakan semua masalah yang ada.

Mataku kembali menatap makanan itu dan mulai memakannya , Lezat batinku.

Bersambung...

Stella [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang