AKU BAHAGIA

88 51 12
                                    

Aku tidak tahu apa tujuanmu. Setidaknya kamu telah mengembalikan senyumku yang telah lama hilang.


   Di tengah perjalanan ada seseorang yang menabrakku.

Bugg

“Sorry gue gak sengaja. Sini ikut gue.” Kata dia sambil memegang tanganku sembari menjauh dari tempat tersebut.

Dia tidak sendirian, ada Kak Anisa, Kak Britney, dan Kak Kevin. Dia adalah Kak Inggrit, pacarnya Gavin.

“Lo mantannya Gavin?” Tanya Kak Britney.

“Iya kak.” Jawabku dengan ketakutan.

“Tanggal jadian?” Tanya Kak Kevin.

“20 Februari 2017 kak.” Jawabku sambil menunduk.

“Gue minta maaf karna udah merusak hubungan lo sama Gavin. Dia ngomongnya single loh ya. Jadi, bukan salah gue kan? Oh ya, lo udah putus kan? Baguslah. Untung lo sadar diri yah. Jadi, sekarang lo jauhin Gavin. Dia lebih milih gue daripada lo.” Kata Kak Inggrit.

Mereka pun pergi.

Sebenarnya aku masih teramat mencintai Gavin. “Sorry kak, aku gak bisa menjauh dari Gavin.” Ucapku dalam hati.
Aku pun berlalu pergi menuju kelasku.

---

Di kelas,

“Dev lo masih cinta ke Gavin?” Tanya Anjar.

“Masih Njar. Kenapa kamu tanya seperti itu?”


“Gak.” Jawab dia sambil memalingkan muka.

"Ada apa sih Njar?" Ucapku dalam hati.

---

      Pelajaran PPKn diminta untuk membaca dan mencari informasi tentang kasus pelanggaran HAM. Oleh karena itu, aku memutuskan ke perpustakaan. Sebenarnya aku ke sana untuk membaca novel sih bukan untuk mengerjakan tugas. Lagian temanku juga nggak ngerjain. Aku ke sana sendirian karena temanku mager untuk jalan.

      Sesampainya di sana aku terkejut, ternyata siswa-siswi kelas 11 MIPA 4 berada di perpustakaan. 11 MIPA 4 adalah kelasnya Kak Gavin, Arjuna, dan pastinya Inggrit. Kakiku enggan untuk melangkah maju. Tapi rasa penasaranku tentang novel Silam karya Kak Risa Saraswati menuntunku untuk tetap maju. Akhirnya, aku beranikan diri untuk masuk ke perpustakaan. Untunglah mereka tidak menyadari kedatanganku. Aku pun mengambil novel Silam dan membacanya di tempat yang jauh dari keramaian.

     Ketika sedang asyik membaca, tiba-tiba Gavin menghampiriku.

“Hai Deva!” Sapa Kak Gavin.

“Hai Kak!” Sapaku balik.

“Boleh duduk disini?” Tanya Kak Gavin.

“Silahkan kak!” Jawabku. Aku pun bangkit untuk pergi dari sini.

“Kamu mau ke mana? Udah disini aja. Gak ada yang cemburu kok. Gue pengin ngobrol sama lo, setelah sekian lama.” Kata Kak Gavin sembari memegang tanganku.

Semesta Menuntun [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang