Gavin, lelaki yang aku cintai. Ternyata dia penyebab dari semuanya."Berarti yang nulis puisi karya R-D itu Renald?" Tanyaku.
"Iya Dev." Jawab Kak Arjuna.
FLASHBACK ON
Ketika pertama kali kita bertemu aku sangat bersyukur. Aku bisa melihat sesosok wanita yang teramat ku rindukan. Sekarang dia berdiri persis disampingku. Aku teramat bahagia. Aku ingin menyapamu, menanyakan keadaanmu, tapi tatapanmu seolah-olah kita tidak saling mengenal. Apakah kamu amnesia?-Renald
Aku memandangmu dengan penuh rasa rindu. Setelah sekian lama, akhirnya kita bisa bertemu kembali. Aku berharap kamu masih dengan perasaan yang sama Dev. Tiba-tiba Buggg. Kamu terjatuh. Aku panik. Apa yang terjadi padamu? Apa kamu kelelahan? Tidak mungkin. Kamu pasti punya penyakit, hidungmu saja berdarah.
Upacara selesai. Akhirnya, aku pun diminta untuk membersihkan toilet kelas 10. Setelah selesai, aku pun pergi ke UKS untuk menemui Deva. Jam sudah menunjukkan pukul 08.30 WIB, tetapi kamu belum juga sadar.
"Dev kamu kenapa? Aku mohon sadarlah. Kamu harus melihat aku. Sekarang, aku sudah bisa berjalan. Akan ku ajak kau berkeliling menaiki motor. Tenang, aku tidak akan membuatmu celaka lagi." Kataku.
"Permisi. Ren itu wanita yang dulu yah?" Tanya Inggrit.
"Iya Nggrit." Jawabku.
"Kok bisa kebetulan yah kalian bertiga satu sekolah. Dia amnesia?" Tanya Inggrit.
"Sepertinya iya deh. Tadi kan gue sebaris sama dia, dia itu seperti gak kenal gue." Jawabku.
"Mungkin Tuhan menakdirkan agar masalah ini selesai. Akhirnya, lo bisa hidup nyaman. Iya kan?" Tanya Inggrit.
"Iya lo bener Nggrit." Jawabku.
"Semangat ya! Gue pergi dulu ya. Oh iya, lo ntar masuk kelas 10 MIPA 1." Kata Inggrit.
"Oke." Kataku.
Aku memutuskan pergi ke kantin untuk mengganjal perutku. Setelah itu, aku kembali ke UKS. Aku sengaja untuk merubah penampilanku dan mengganti nama panggilanku, yaitu Arjuna. Aku hanya ingin mengetes apakah kamu masih mengingatku atau tidak, tentunya kenangan indah kita.
Sesampainya disana, aku senang bisa melihatmu berdiri. Aku berharap kamu tidak amnesia Dev. Aku sengaja menabraknya.
Ternyata perkataanmu sangatlah kasar. Kamu sudah berubah Dev. Kamu benar-benar amnesia Dev. Sikapmu sudah berubah, kamu mejadi seseorang yang ketus. Aku berusaha untuk bersabar menghadapimu Dev.Setelah Deva pergi, aku bergegas menuju kelas 10 MIPA 1. Ternyata, Deva di kelas itu. Aku sangat terkejut saat dia menceritakan masa lalunya.
Apa? Kamu tidak menyebut namaku? Kamu benar-benar amnesia Dev. Apakah aku tidak sepenting itu dalam hidupmu? Aku kecewa Dev. Apakah semua kenangan indah kita tidak ada yang tersisa di memorimu? Aku mulai membencimu Dev.
---
Ketika aku sedang di kantin, aku melihat Deva. Aku melihat kebahagiaan terpapang jelas diwajahnya. Apakah dia telah menemukan kebahagiaannya kembali?
Aku bahagia bisa melihatnya berbahagia. Baru sekejap aku melihatnya, mengapa engkau bangkit dari kursi itu? Apakah kamu membenciku?
---
Sekali lagi aku bahagia bisa melihatmu Dev. Wajahmu sangat nyaman dipandang. Mataku enggan berlalu dari wajahmu. Namun, tiba-tiba datanglah Gavin, lelaki yang teramat ku benci. Gavin memang temanku, tapi rasanya aku malas memandang wajah sok ganteng itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Semesta Menuntun [COMPLETE]
Teen FictionPerjalanan seorang gadis amnesia yang berusaha menjauh dari masa lalunya. Namun, bayangan itu selalu mengiringi setiap langkahnya. Akhirnya, dia pergi untuk menata hidup baru. Masalah pun menemani hidupnya. Akankah dia terbebas dari masalahnya? Sem...