1

3K 166 9
                                    


"Selamat menikmati"

"Gamsahapnida...."

"Ne...."

Kenalin gue SEO jea, gue anak kedua dari 3 bersaudara. Umur gue baru 16 tahun, dan ini kehidupan gue.

Setiap hari sepulang sekolah gue harus buka kedai punya mama gue.

Meskipun gue gak suka jualan tapi gue terpaksa, karena mama gue sakit, kalau kedai ini gak dibuka gue sama adik gue makan apa.

Kadang gue jagain kedai sendiri, atau enggak sepulang sekolah adik gue sering main kesini.

"SEO jea, bibi mau bayar. Berapa totalnya?"

"10.000 won bi"

"Oh iya, ini"

"Gamsahapnida"

"Oh iya jea....."

"Iya kenapa bi?"

"Kenapa muka kamu bisa gitu? Kamu pake apa sih? Dulu padahal kamu mulus"

Hampir setiap hari gue dengerin kata kata itu, terkadang kata kata itu buat gue sakit hati dan buat gue selalu kepikiran

"Mungkin karena hormon" jawab gue.

"Coba deh, kamu perawatan, coba aja kamu mulus, pasti cantik kok"

"Iya bi"

"Kalau gitu bibi pergi dulu ya" gue langsung membungkuk memberikan hormat.

Gue harus tahan air mata gue, di setiap orang yang menyinggung tentang wajah gue, gue selalu lemah dan nangis.

Mungkin kalian kira gue secantik cewe cewe Korea lainnya, yang punya kulit sehat, glowing, mulus. Tapi semua itu gak bener.

Justru gue punya kulit yang berjerawat, kusam, berminyak, dan banyak bekas jerawat. Bahkan untuk foto pun gue pake efek supaya jerawat gue gak keliatan, jujur gue malu.

Karena ini sampai sekarang gak ada cowo yang mau sama gue.

Dan gue paham itu, mana ada cowo yang suka sama cewe kayak gue, sedangkan banyak cewe yang mulus diluar sana. Gue selalu menerima hinaan di saat gue sekolah maka dari itu gak ada yang mau temenan sama gue.

Dan ini hidup gue, dan kisah kehidupan gue.

💜💜💜

Hari ini waktunya gue harus pergi ke sekolah dan menerima hinaan seperti biasanya.

Setiap hari sebelum masuk ke area sekolah gue selalu menyiapkan mental, mungkin kalian pikir semua murid Korea itu kalau sekolah dandan, tapi enggak sama gue, meskipun muka gue buruk gue gak pake make up, karena gue gak sempet dan gue hemat biaya.

Di saat ekonomi keluarga gue yang sedikit gue gak bisa mementingkan diri sendiri dengan beli alat alat make up.

Maka dari itu gue hidup seadanya.

Gue langsung masuk ke area sekolah dan langsung naik ke kelas. Sampai di koridor bisikan demi bisikan bisa gue denger.

"Eh liat deh mukanya, banyak banget ya jerawat nya"

"Pasti gak dirawat deh mukanya"

"Kalau orang jerawat pasti jorok gak sih"

"Ngeri banget liat muka nya"

"Kok jerawat nya banyak gitu?"

"Dia emang gak mau pake dokter"

"Lah dia kan gak mampu"

My Bad Face✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang