9

584 53 5
                                    


Jaemin POV.

7 jam semenjak jea masuk ke ruangan ICU. Tapi kenapa dia gak sadar sadar. Sekarang gue, renjun, Woonyoung dan anak baru itu diem di depan ruangan ICU kita masih harus tunggu kabar kalau jea sadar.

"Kenapa lo gak bantuin jea waktu di bully tadi" kata gue dan semua orang bingung gue ngomong sama siapa.

"Siapa jaem?" Tanya renjun.

"Jang Wooyoung" kata gue dan langsung melirik dia.

Gue langsung berdiri dari tempat duduk gue dan jalan ke arah dia. Gue bisa liat wajah dia yang panik

"Kenapa?" Tanya gue dengan tatapan dingin.

Dia diem gak jawab melainkan bingung, mungkin dia bingung mau jawab apa.

"Jang Woonyoung!! Gue tanya sama lo!! Kenapa lo gak tolongin jea!!" Bentak gue sambil pegang kedua lengan dia keras, sampe buat dia meringis kesakitan.

"Gue gak bisa!!! Gue gak bisa!!"

"Tapi kenapa!!!"

"Ada alasan dimana gue gak bisa tolongin jea tadi!!!"

"TAPI APA!!"

"LO GAK PERLU TAU NA JAEMIN!!" dia langsung lepas pegangan gue di bahu dia, dan pergi dari sini sambil nangis.

Gue mengepalkan tangan gue. Hari ini gue bener bener marah.

"Lo gak seharusnya nyalahin Woonyoung jaem" kata renjun dingin dan pergi dari sini juga dan hanya menyisakan gue sama Jeno, murid baru.

Gue balik badan dan menatap Jeno.

"Kenapa lo gak sekalian pergi?" Tanya gue dingin.

"Gue gak akan pergi sebelum dia sadar" kata dia santai.

"Masih ada gue disini yang bakal jaga dia"

"Gue yang bawa dia kesini, jadi gue berhak buat diem disini kan"

"Lo--"

"Kak jaemin!" Gue langsung liat ke arah lorong rumah sakit.

"Gyurim?" Dia lari ke arah gue dan gue langsung jongkok mensejajarkan badan gue, dia langsung peluk gue.

Dan dia nangis di pelukan gue.

"Kak jea kenapa kak? Kenapa kak jea bisa masuk rumah sakit? Hiks, hiks, nanti siapa yang bakal jaga mama, siapa yang bakal buka kedai, siapa yang bakal ngurus gyurim kak."

"Gyurim, kamu tenang dulu, kak jea pasti bakal baik baik aja kok. Kakak yakin, nanti kakak bakal suruh dokternya supaya rawat kak jea sebaik mungkin supaya kak jea cepet sembuh. Gimana?"

Dia ngangguk dan peluk gue.

"Dia adiknya jea? Kedai? Mama? Maksudnya?" -batin jeno

"Adikkk...." Panggil salah satu suster ke gyurim.

"Iya suster, kenapa?" Tanya gue.

"Oh ini, resep obat ibunya. Harus segera di bayarkan" kata suster itu.

"Biar saya yang bayar, gyurim kamu mau disini atau ikut kakak?"

"Aku mau ikut kakak" gue ngangguk dan langsung gendong dia.

Sebelum pergi gue menatap Jeno.

"Gue pergi sebentar, kalau jea sadar gue mohon langsung liat dia, bentar lagi gue kesini" dia bengong dan ngangguk.

Setelah itu gue jalan menjauh dari ruangan ICU itu.

"Kenapa sama mama nya jea? Obat? Kenapa jaemin yang tebus obatnya?" -batin jeno

My Bad Face✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang