Gak semua orang suka atau cinta sama seseorang memandang lewat fisik, kadang ada orang yang emang bener bener cinta dan terima kekurangan nya.
Ini kisah seorang seo jea, perempuan yang selalu di bully karena punya kekurangan di wajah dia, untungnya...
Gue melangkah kan kaki gue pelan pelan gue gak mau cepet cepet buat ketemu jea.
"Astaga Jaehyun, dari tadi lo jalan baru sampe sini? Ayo cepetan, kita harus ketemu keluarga jea!" Tiba-tiba Ten dateng dari arah belakang gue.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Ten gue takut buat ketemu jea sama kakaknya. Gue merasa bersalah"
"Jaehyun... Lo udah lakuin semua yang lo bisa kan. Kenapa lo harus takut, lo gak salah! Lo udah berusaha."
"Tapi tetep aja ten gue takut ketemu sama mereka se--"
"Jung Jaehyun...." Tiba-tiba ada yang panggil nama gue.
Gue sama Ten langsung noleh.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Gue kaget karena yang panggil gue itu kak solar. Orang yang gak mau temui saat ini. Gue takut menatap dia. Gue menundukkan kepala gue.
Dia mendekat ke gue
"Kenapa? Kenapa kamu gak masuk?"
Gue diem.
"Maaf kak..." Kata gue
"Kalau gitu jae, kak aku mau ke dalem duluan ya"
Ten langsung pergi ninggalin gue sama kak solar
"Jaehyun.... Buat apa minta maaf"
"Kakak gak marah sama aku, karena aku gak bisa selametin nenek kakak. Aku takut buat menatap kakak apa lagi jea kak"
"Jaehyun... Kakak sama sekali gak pernah menganggap ini kesalahan siapa pun, ini itu takdir. Kamu gak perlu merasa bersalah."
"Tapi kak, aku takut buat ketemu sama jea..."
"Kenapa harus takut? Jea gak marah"
"Ta--"
"Sekarang kamu ikut kakak ke dalem ya?" Kak solar langsung tarik tangan gue dan ajak gue ke dalem.
Dari pintu masuk gue bisa liat disana jea dengan wajah sedih dia, keadaan dia kacau. Gue gak tau gimana rasanya jadi jea sekarang. Bisa gue liat dia berusaha senyum ke para tamu yang akan memberikan penghormatan terakhir ke mendiang nenek jea.
