Gak semua orang suka atau cinta sama seseorang memandang lewat fisik, kadang ada orang yang emang bener bener cinta dan terima kekurangan nya.
Ini kisah seorang seo jea, perempuan yang selalu di bully karena punya kekurangan di wajah dia, untungnya...
Ten langsung menarik tangan Jaehyun dan mendekat ke arah tzuyu yang berdiri seperti orang yang sedang kebingungan itu.
"K–kenapa ten?"
"Tzuyu, sekarang kan yang piket itu Jaehyun, gimana kalau Jaehyun yang tangani–"
"Gue ada pasien"
Jaehyun langsung memotong perkataan ten dan membuat ten menatap dia tajam.
"Gue bisa gantiin lo kok jae... Lo–"
"Gak bisa! Itu tanggung jawab gue, kalau bisa kenapa gak lo aja yang tanganin tzuyu?"
Ten langsung mati kutu dan hanya bisa menggaruk kepalanya yang tidak gatal itu sementara tzuyu menatap Jaehyun dengan tatapan tidak menyangka. Ternyata Jaehyun masih sama seperti dulu, pria yang dingin.
"Apa kabar Jaehyun?"
Jaehyun langsung memandang wajah tzuyu bingung, apa maksud dari perkataan dia tadi.
"Apa kamu udah ketemu sama calon pendamping hidup kamu?"
Tanya tzuyu dengan nada sedikit meremehkan. Dan jujur saja Jaehyun tidak menyukai itu, Jaehyun hanya memasang wajah datar nya.
"Apa itu penting buat kamu?"
Ucapan Jaehyun berhasil membuat tzuyu diam dan membuang pandangan dia ke arah lain.
"A–aduh!! Udah udah, gak usah bertengkar! Jae lo mau pergi kan? Udah pergi sana!"
Mendengar ucapan ten Jaehyun langsung meninggalkan mereka berdua dan pergi ke tempat yang tenang, itu lah Jaehyun. Setiap dia merasa stress dia akan pergi ke tempat yang tenang.
Di suatu tempat seorang gadis sendirian sedang menangis, selalu menangis, akhir akhir ini jea selalu menangis. Entah kenapa dengan dia, semenjak pulang dari California dan bertemu Jaehyun, jea di mata Johnny berubah. Johnny pun merasakan kalau sikap jea sangat berubah.
Jea menangis sendirian di atap rumah sakit yang kosong ini. Dia mengepalkan tangannya, siapa yang tau apa yang ada di pikiran jea.
"Jea..."
Ucapan seseorang yang sangat familiar di telinga jea, jea langsung membalikkan badan nya menatap orang itu.
"Kita perlu ngomong berdua... Lee taeyong"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
