"Kenapa kamu selalu nge freeze gini sih kalau aku habis ngomongin hal penting", kata Azriel sambil ngacak rambut gue
Mon maap sekali, gimana gue enggak nge freeze kalau setiap ngomongnya dia disusul perlakuan kaya gini
"Weh geblek lu kemana aja ril? Dicariin juga, ditelpon enggak diangkat malah pacaran disini", kata Arkan
Eh, edan ini manusia"Awwww, sakit caa", kata Arkan sambil ngusap ngusap kakinya yang gue samper pake kruk
"Abisnya lo ngomong suka sembarangan banget deeh", jawab gue
"Ah lo ganggu orang lagi main drama deh kan", kata Tania
"Eh ada elo juga nii", kata Arkan salah tingkahhahahhahaahah astaga muka lo arkaaan
"hhahahahaha muka lo kenapa? Abis liat apaan lo? kuntilanak apa tuyul?", ucap gue
"Haaah", si Arkan malah bengong kek orang bego
"Haah heeh haah heeh, lo kenapa siih", gue pengen ngakak tapi kasian Arkan hahahha
"Heh Arkan, malah ngelamun", kata Azriel
"Udaah sana, lo kesini nyari Azriel kan? Sanaa sana katanya sibuk", kata gue sambil dorong Arkan menjauh dari gue dan Tania juga Maudy
Arkan melotot dan natap gue penuh dendam, hhah bodo amat. Dia maksa Azriel pergi gue juga maksa dia pergi, jadi kita impas ya kan. Eh impas? Eh apa maksudnya
"Rill", panggil gue narik tangan Azriel yang disambut tatapan aneh dari tiga manusia disekitar gue ini
KAMU SEDANG MEMBACA
Complicated School Life [END]
Teen FictionDiam bukan berarti selalu mengalah, cuek bukan berarti tidak peduli Jangan hanya menilai semua sekejap mata. Gunakan waktu yang ada untuk kembali mencerna dan befikir, apa yang terjadi dan apa yang harus dilakukan