Complicated School Life [END]

33. Please Don't [author]

Waktu menunjukkan pukul 23:50, Maudy bahkan sudah tertidur kurang lebih 2 jam yang lalu, namun ia tiba tiba terbangun. Seketika Maudy duduk dan pandangannya terlihat kosong, ia mecoba mengingat apa yang dia mimpikan. Oh sialan, dia lagi. Iya si brengsek yang telah menyakiti hatinya, yang telah menghianatinya, Afza Faras Praditya

Afza memang menyakitinya tapi tak bisa dipungkiri, sosoknya punya arti tersendiri buat Maudy. Hmm mau songong kaya tadi waktu makan siang sekalipun, Maudy tetep ngerasa periih, dia cuman pura pura kuat aja didepan temen temennya, dan terutama didepan Afza dan Fia

Malam weekend yang biasanya terasa menyenangkan bagi siapa saja, tapi tidak bagi Maudy, apalagi setelah mimpinya barusan. Udahlaah tambah ambyar. Tangisan Maudy perlahan menjadi lebih terdengar, ia meringkuk diatas kasurnya. Wajahnya tertutup tangan dan selimut. Bayangin laah siapa yang enggak sedih sii diginiin

Lagi menghayati tangisannya, tiba tiba perhatian Maudy teralihkan oleh suara handphone nya

Kriiiiiiiiiiiiiiing...................

RIGA is calling

Ngapain dia tengah malem nelpon???

"Halo...",

"Eh gue kira lo udah tidur", katanya dari seberang sana

"Ada apa lo malem malem nelpon?", tanyanya dengan suara agak parau

"Maaf ganggu malem malem", kata Riga. Disini Maudy terdiam agak lama, dia lagi nahan biar enggak nangis, ya gimana dia mau nahan nangis udah keburu nangis mah kagak bias ditahan dy...

"Dy... lo tidur? Ah yaudah gue matiin aja, met tiii....",

"Enggak", kata Maudy dengan nada agak keras, tapi enggak lama setelah itu tangisannya keluar lagi, malah jadi makin keras

"Dy.....Maudy... Lo nangis?",

"Dy lo gapapa?", tanya Riga

"Maudy..... Lo kenapa?", tanyanya lagi

Agak lama Riga nunggu jawaban dari Maudy

"Dy?? Are you still there?", tanya Riga. Sedangkan Maudy malah maki kejer nangisnya