Let's talk to be honest, I can't even think that everything is that casual. But I try, I try to be the best for him and her. Two people that has own special mean for me
"Beneran kan?", tanya mbak Uti
"I'm sure, and really sure", jawab gue dengan mantap meskipun aslinya tarung nih dalem hati
"Hiiiii jadi enggak sabar nih kita bareng di panggung", katanya
Oh God, I swear I need some disaster like a year ago. Gue mending kaya setaun lalu terus enggak jadi nge mc deh, daripada gue harus perang batin gini
"Me too", jawab gue
"Yuk caa, kita ke sebelah pak Ali. Udah dipanggil tuh", kata Azriel sambil narik gue pergi
"Iya sana gih, besok besok kita bicarain lagi ya tentang acara dan lain-lainnya", kata mbak Uti yang gue sambut dengan anggukan pelan
Setelah duduk di samping pak Ali, tiba tiba Azriel bisikin sesuatu ke gue
"I'm sorry", katanya
"Buat apa?", jawab gue
"I can't do anything",
"For make you feel comfort",
"You don't need to do that, dear", jawab gue
"I'll try to trust you, jadi bisakan kamu enggak kecewain aku?", tanya gue
"I'll try, thank you", kata Azriel
Baik, setidaknya akan gue coba. Mencoba untuk percaya sama Azriel, walau gue yakin itu akan susah
***
Rapat koordinasi selesai, membawa hasil kesunyian diantara kita berdua. Bahkan sampe kita balik ke kelas buat ambil task arena tadi masih ditinggal, soalnya kita keluar kelas ijinnya enggak sampe jampel terakhir tapi ya anak anak kampusnya banyak yang pada molor jadi ya mayan laah buat bolos pelajaran
Kelas udah kosong, gue yakin udah pada pulang semua. Tania,Arkan,Riga juga udah pada pulang, daarimana gue tau? Pada nge chat gue sama Azriel semua
KAMU SEDANG MEMBACA
Complicated School Life [END]
Fiksi RemajaDiam bukan berarti selalu mengalah, cuek bukan berarti tidak peduli Jangan hanya menilai semua sekejap mata. Gunakan waktu yang ada untuk kembali mencerna dan befikir, apa yang terjadi dan apa yang harus dilakukan