~ Mencintai itu mudah, yang sulit itu membuat mu mencintaiku kembali ~
🍉
"Lala sayang tidur nak, udah malam nggak bagus jam segini masih belum tidur." seru ibuku dari luar kamarku
"Iya ma, Lala juga mau tidur. Good night ma."
Keesokan pagi nya aku langsung cepat bergegas ke sekolah, mencari Lika dan menanyakan sesuatu.
"Lik, aku boleh nanya nggak?" tanyaku tiba-tiba merangkul nya dari belakang.
"Hush!!! Ahhh ngagetin! Mau nanya apa?" jawab Lika dengan sedikit kesal.
"Hehehehe, maaf-maaf. Cinta itu apa sih? Dan kenapa rasanya gue belum pernah mengenal nya? Gimana sih?" tanyaku dengan perasaan aneh. Cinta itu seperti apa, bentuknya bagaimana, sensasi nya bagaimana dan bagaiman orang-orang bisa menemukan nya? Aneh, masa aku belum merasakannya.
"Lah kenapa diam sih? Gue nanya serius loh!" Ucapku memalingkan wajah ke arahnya, dia membalas tatapan ku. "Lo sakit?" tanyanya langsung menempelkan punggung tangan kanannya ke dahi ku.
"Apaan sih?!" Ucapku melempar kasar tangannya. "Enak aja bilang gue sakit." Cetus ku melipat kedua tanganku.
"Habis lu nanya-nya tumbenan ke cinta-cinta gitu, serasa ngelawak tau nggak?" Ucapnya menatap lucu.
Aku membalas tatapannya, memanyunkan bibir dan mendekatkan jari telunjuk ku ke arah dahinya. "Kalau nggak mau jawab, ya udah sih." Ucapku mendorong jariku tadi menekan dahi yang diikuti spontanitas kepala Lika mundur kebelakang.
"Ihhhh!!!!" Serunya ganas. Dia membenarkan posisinya, lalu duduk berhadapan tepat di garis lurus dengan arah duduk ku. "Cinta itu adalah emosi seseorang untuk menyayangi seseorang." Ucapnya singkat. Alis ku terangkat sebelah, definisi macam apa itu.
"Cuman itu aja?" tanyaku menegaskan.
"Enggak juga sih tapi secara simpel itu, ya kalau mau lebih detail nya tinggal tunggu waktu buat Lo jatuh cinta." Jawabnya masih di posisi yang sama.
"Kalau gue nggak jatuh cinta???" Tanyaku memperhalus tekanan suara di bait akhir pertanyaan ku.
Dia menatapku seakan ingin menyantap, "berarti Lo nggak normal. HAHAHAHAA." tawanya meledak, mengisi ruang kelas.
"Ngelawak Lo bocah!" Cetus ku kesal.
Setelah beberapa menit diam dan sibuk dengan kesibukan kami masing-masing, aku mulai berfikir lagi. Lalu kembali mengangkat suara, "terus Lo dah pernah jatuh cinta?"
Lika yang mendengar pertanyaan ku barusan, langsung tersenyum manis lalu menyandarkan kepalanya di pundak ku. "Gue baru aja jatuh cinta," ucapnya terlihat bahagia.
"Hah seriusan nih? Dimana? Kapan? Kok gue baru tau?" tanya ku penasaran.
Dia masih sibuk senyum-senyum sendiri, entah apa yang dia pikirkan. "Woy!!! Jelasin lah!" Teriakku persis di telinganya. Alih-alih membuatnya kaget dia malah melipat tangannya. "Kasih tau nggak ya?" pancing nya.
"Bodo amat dah." Kataku, lalu membuka salah satu buku, sebenarnya aku masih penasaran tetapi, bila tidak seperti ini dia akan memperlama waktu.
"Ya udah, gue cerita. Kemarin kan gue pergi ke pasar sama nyokap, terus nongkrong kan di cafe dekat sana sambil nunggu bokap jemput, dan disana pas gue mau ke kamar mandi, berpapasan deh tuh sama cowok. Dia kayaknya orang baru deh, belum pernah lihat sama sekali di daerah sini. Tinggi, ganteng, kulit putih dan gayanya cool abis,"
"Tunggu dulu." Ucapku menghentikan ceritanya.
"Ini Lo nggak lagi cuman pengen deket-deket in dia kayak cowo lain kan?" tanyaku."Ya enggak lah, selama bertahun-tahun baru kali ini gue ngerasa gini," balasnya menatap langit-langit sembari terus tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kita & Sejuta Cerita
Novela Juvenil- slow update ✨ - Nggak suka? Skip! Iya, tau. Kurang rapi kan? :) Masih belajar, rada malas revisi juga, paling memperbaiki sedikit-sedikit. Aku revisi yang benar-benar revisi setelah cerita ini tamat ya:) **** Bagaimana bila ku katakan ini adalah...