Pulang ...
Pilihan yang paling tepat saat setelah menempuh sebuah perjalanan. Menjadikannya tujuan sekaligus alasan yang paling dominan.Pulang adalah sebuah ungkapan perasaan rindu karena adanya kepergian. Menjadikannya hiburan setelah sempat teralihkan.
Kerap kali, tanpa sadar kita berjalan pergi lalu lupa jalan kembali. Sering kali, kita melangkahkan kaki tanpa henti hingga tak terkendali. Juga, tidak jarang kita mematahkan hati sendiri sampai tidak tau bagaimana caranya untuk pulih. Terkadang, kita terlalu asik ber-pergian hingga lupa untuk pulang. Bukan perihal jarak, waktu, ataupun keadaan.
Melainkan sebuah keinginan.
Untuk yang sedang berpergian. Kapan pulang? Pergimu membuahkan sesuatu, yaitu rindu. Ingat, saat kamu bisa tertawa bersama saudaramu, saat kamu duduk berbaur dengan keluargamu, saat dimana kamu menunggu Ibu yang membawakan secangkir kopi susu, atau berbincang ringan dengan Ayah sembari menonton siaran favorit kala itu. Apakah kamu tidak rindu? Suasana rumahmu, tempatmu. Keluargamu, surga duniamu; kedua orangtua mu.
Pulang ya ...
Bermain boleh, tapi jangan sampai lupa waktu, ber-pergian jauh juga begitu.Sejauh apapun kakimu melangkah, seburuk apapun keadaannya.
Saat kamu mendaki, jangan lupa kembali.Menjelajahi semesta memang indah, namun tetap saja kembalimu adalah rumah.
Untuk kamu yang sedang jauh disana, jaga diri baik-baik ya. Jika memang pulang belum menjadi pilihan. Tetaplah sehat, jaga dirimu demi orang-orang yang mencintaimu.
Pergimu bukan tanpa alasan dan rindu akan rumah yang akan kembali menuntunmu.
Untukmu yang sedang ber-pergian, meraih angan, menuntaskan harapan, mengejar keinginan, menebar senyuman, atau apapun itu.
Jangan lupa pulang, ada yang menunggumu.
Jadi, kapan pulang?
KAMU SEDANG MEMBACA
SELF
Random[ ON-GOING ] ••• Sebuah cerita singkat ekspedisi dalam melampaui ekspektasi. Banyak orang ingin mengungkapkan, tapi hanya sedikit dari mereka yang benar-benar mampu melakukannya. Bukan karena keadaan, melainkan perihal sudut pandang.