Kadang, kita terlalu sibuk memperhatikan, membandingkan dan berusaha untuk melampaui orang lain. Kita terlalu peduli dengan apa yang dimiliki dan yang dapat digapai oleh orang lain. Bukan perihal mampu atau tidaknya, bukan tentang bisa atau nggaknya, bukan hanya mengenai kamu yang lebih, lebih, dan lebih dari orang lain. Hidup terlalu singkat jika hanya untuk berpikir demikian.
Bukan untuk dipandang, disanjung ataupun sejenisnya. Tapi bagaimana kamu dapat memberi yang bukan hanya sekadar tentang materi. Tidak selamanya yang terlihat tidak apa-apa itu baik-baik saja, lambat laun semua hanya perihal kesiapan untuk memupuk rasa sakit dalam menerima sebuah kenyataan pahit.
Ketimbang mencoba meraih posisi agar setara atau bahkan lebih dari orang lain, bagaimana jika kamu menciptakan tanggamu sendiri? dengan begitu bukan hanya kamu, tapi akan bermanfaat untuk lebih banyak daripadamu. Jika ada yang mendapatkan dengan menghancurkan, ada yang naik dengan menjatuhkan, ada yang tinggi dengan merendahkan.
Itu mereka, kamu tidak memiliki keharusan untuk menjadi seperti halnya mereka.Kita berpikir bahwa apa yang terjadi tidak sesuai dengan apa yang kita inginkan, kita menyalahkan sesuatu disaat sesuatu tersebut tidak sesuai dengan harapan, kita selalu, dan senantiasa mengeluh. Kita berpikir bahwa Tuhan tidak pernah mendengar apa yang kita panjatkan, padahal jauh di balik itu Ia mengabulkan semua yang telah kita langitkan, namun caranya berbeda dari yang kita minta.
Terlepas dari itu, ketahuilah apapun yang terjadi adalah yang terbaik untuk kita dari-Nya.
Kamu pasti pernah berada dalam suatu kondisi dimana kamu tidak bisa melakukan apa-apa, posisi ketika kamu sedang tidak baik-baik saja.
Berserahlah, Qona'ahlah.
Kehidupan yang kamu keluhkan saat ini adalah yang diinginkan oleh sebagian orang. Bagaimanapun kondisinya dan seburuk apapun keadaannya, ikhlaskan, sejatinya semua telah ditetapkan oleh-Nya. Kita cukup berusaha, sisanya serahkan pada yang Maha menentukan segalanya.
Bersyukurlah, karena masih bisa bernafas hingga saat ini. Itu sudah cukup bukti bahwa kita masih diberi kesempatan untuk terus berbenah diri.
Sesederhana itulah, tentang rasa syukur.
KAMU SEDANG MEMBACA
SELF
Random[ ON-GOING ] ••• Sebuah cerita singkat ekspedisi dalam melampaui ekspektasi. Banyak orang ingin mengungkapkan, tapi hanya sedikit dari mereka yang benar-benar mampu melakukannya. Bukan karena keadaan, melainkan perihal sudut pandang.