Delapan tahun kemudian.
Gong Lalisa menatap luas nya kota Seoul dari balkon kamar nya yang berada di lantai dua. Tidak terasa kini usia nya menginjak dua puluh tujuh tahun, dan hari ini adalah hari ulang tahun nya. Hari ulang tahun yang selalu ia jalani sendiri seperti tahun-tahun sebelumnya.
Sejak dua hari yang lalu Rosi mengabari bahwa dia tidak bisa datang karena sedang tidak enak badan. Yah maklum lah dia sedang mengandung anak pertamanya dengan Park Jimin. Pasangan Park itu akan melangsungkan pernikahan bulan depan. Saat ini usia kandungan Rosi sudah empat minggu. Mumpung masih belum kelihatan kata Rosi, dia ingin terlihat cantik saat memakai gaun pengantin.
Empat tahun lalu Lisa menjual seluruh saham nya di NextIn, saat itu NextIn dirumorkan akan bangkrut dan Lisa segera menjual nya saat harga masih bagus. Dan benar saja, perusahaan milik teman Gong Yo itu bangkrut satu tahun kemudian.
Dari uang hasil penjualan saham nya, Lisa berhasil membeli sebuah rumah tua berlantai dua di pinggiran kota Seoul. Lisa menjadikan lantai satu sebagai studio dan lantai dua sebagai tempat tinggal. Ah iya, Lisa juga sudah menjual apartemen nya enam tahun yang lalu untuk biaya kuliah. Tentu saja sisa nya dia simpan untuk tambahan modal.
Lisa menatap kerlap-kerlip lampu dari ratusan ribu bangunan di kota Seoul. Tangan nya memegang sekaleng beer berkadar alkohol empat persen, cukup tinggi hingga membuat Lisa mabuk. Itu lah kebiasaan buruk Lisa sejak empat tahun yang lalu.
Lisa merupakan lulusan sekolah arsitek terbaik di South Korea. Spesialisasinya adalah membangun taman dan interior. Walaupun begitu, alih-alih bekerja di perusahaan besar Lisa lebih memilih membangun bisnis nya sendiri. Lisa membuka sebuah studio kecil dan hanya dibantu oleh dua orang asisten. Terkadang dia mempekerjakan anak magang saat mereka membutuhkan nya untuk skripsi.
Sesekali Lisa menatap layar ponsel nya, tak ada panggilan telpon atau pun sekedar pesan dari kekasih nya. Kekasih nya memang memiliki tanggung jawab besar di sebuah perusahaan besar yang diwariskan oleh kedua orang tua nya. Karena dia adalah anak laki-laki di keluarga nya. Semua tanggung jawab dibebankan kepadanya.
Lisa mengerti kekasih nya sibuk, tapi terkadang dia berpikir kekasih nya itu terlalu berlebihan dalam bekerja. Terlebih lagi ini adalah hari sabtu dan Lisa sedang berulang tahun. Setidak nya dia meluangkan waktu sebentar saja untuk Lisa kan?
Bahkan menelpon atau mengirim pesan pun tidak ada.
Lisa kembali membuka kaleng beer nya, ini adalah kaleng ke lima. Lilin diatas kue yang sejak tadi menyala, sudah sampai pada dasarnya dan mulai membakar sedikit permukaan kue. Lisa sama sekali tidak ingin meniup nya. "Cihh... Setiap tahun meniup lilin sendiri." Lisa tersenyum miris, meratapi nasib nya saat ini.
Lisa begitu mabuk, hingga tidak sadar seseorang sudah berdiri di belakangnya sejak lima menit yang lalu.
"Kau datang?" Tanya Lisa, merasa senang dengan kedatangan kekasih nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lily, Please Love Me || Lizkook || ✓
FanfictionSetelah lulus SMA Song Jungkook dan Gong Lisa melanjutkan kuliah di kampus yang berbeda. Jungkook kuliah di Jepang dan Lisa di Seoul. Mereka berjanji untuk bertemu empat tahun kemudian. Apakah Jungkook dan Lisa bisa menepati janjinya? Cerita ini ada...