Seokjin mengejar Lisa menggunakan mobil nya. Hingga sampai di depan rumah Lisa, Seokjin berhasil meraih tangan Lisa saat hendak menaiki tangga.
"Lisa..."
Lisa mengusap air matanya. "Oppa. Maafkan aku."
"Kenapa kau meminta maaf? Yang dikatakan Jisoo tidak benar kan? Kau sudah tidak mencintai Jungkook kan? Kau hanya mencintai ku kan Lis?" Seokjin mencecar Lisa dengan berbagai pertanyaan.
Lisa tidak menjawab apa pun, dia hanya bisa menangis. "Hiks..."
"Apa benar kalian pergi ke Jeongseon bersama?" Tanya Seokjin lagi.
"Mianhe... Hiks..." Hanya kata maaf yang bisa Lisa ucapkan. Dia memang bersalah. Dia telah menghianati Seokjin.
Hati Seokjin terasa hancur berkeping-keping. Rasa nya begitu sakit. Tapi dia sangat mencintai Lisa. "Dengarkan oppa sayang, aku sangat mencintai mu Lisa. Oppa tidak bisa kehilangan mu. Oppa tau kalian ke Jeongseon bersama untuk keperluan gedung nya kan? Oppa mengerti jika kau masih memiliki sedikit perasaan untuk nya. Tapi kau hanya mencintai oppa kan?" Seokjin mendekati Lisa lalu memeluknya.
Tapi yang Lisa rasakan terasa hambar berbeda dari biasa nya. "Oppa..."
"Please Lisa..." Kata Seokjin dengan lirih.
"Tolong berikan aku waktu." Lisa terdiam sejenak.
Begitu pun dengan Seokjin.
"To be honest, saat aku bingung dengan perasaan ku sendiri. Jisoo eonnie benar, aku mencintaimu, tapi juga masih mencintai Jungkook." Lisa mengatakan nya dengan berat hati. Dia sangat tahu, dirinya telah sangat melukai Seokjin.
Perlahan Seokjin mulai melepaskan pelukan nya.
"Maafkan aku, tolong berikan aku waktu. Let's break up. Kau bebas melakukan apa pun." Lisa mengusap kasar air mata nya. Tak berani menatap Seokjin, Lisa segera menaiki anak tangga dan masuk ke dalam rumah nya.
Seokjin tertegun. Benar hati nya hancur. Tapi Seokjin berusaha kuat dan mengerti Lisa. Hati nya memang sangat baik dan sabar. "Arasso, Lisa-ya. Kembali lah kapan pun kau mau. Aku akan menunggu mu." Ucap Seokjin dengan lirih. Lalu dia berjalan ke mobil nya. Selama beberapa menit Seokjin masih tertegun di dalam mobil. Lamunan nya buyar saat Yoona menelpon. "Aku akan pulang ke apartemen ku amma."
Selama perjalanan menuju apartemen mata Seokjin tak henti-hentinya menitikkan air mata. Mengingat masa-masa bahagia nya bersama Lisa. Jauh sebelum kedatangan Jungkook.
Seokjin memasuki apartemen nya yang sepi, dia memutar lagu Too Good at Goodbyes milik Sam Smith lalu mengambil sebotol whine. Tanpa menyalakan lampu, Seokjin duduk di pojok ruangan menghadap jendela. Satu teguk wine diminum, setetes air mata nya mengalir.
Untuk yang kedua kali dalam hidup nya, hati nya tersakiti oleh seorang wanita.
(Hiks, maaf Seokjin jadi sadboy 😭)
.
.
.Rumah Yoona.
Selepas kepergian Lisa yang diikuti Seokjin, Jisoo mengurung diri di kamar nya. Kamar tamu yang disediakan Yoona untuk nya. Jisoo mengatakan kepada Yoona bahwa dia sedang tidak enak badan dan ingin beristirahat. Yoona yang tahu apa yang terjadi sangat mengerti perasaan Jisoo.
Ada rasa bersalah di hati Yoona, secara tidak langsung dia berperan dalam kesedihan yang menimpa putra nya Seokjin, Lisa, dan Jisoo.
Saat menghubungi Seokjin tadi, Yoona bisa mendengar suara putra nya itu bergetar, seperti sedang menangis. "Apa aku sudah sangat keterlaluan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Lily, Please Love Me || Lizkook || ✓
FanfictionSetelah lulus SMA Song Jungkook dan Gong Lisa melanjutkan kuliah di kampus yang berbeda. Jungkook kuliah di Jepang dan Lisa di Seoul. Mereka berjanji untuk bertemu empat tahun kemudian. Apakah Jungkook dan Lisa bisa menepati janjinya? Cerita ini ada...