"Ryuna, aku berangkat sekarang."
Seorang gadis berpakaian piyama merah muda segera berlari menghampiri suara tersebut. "Hei, Kak, kau akan pulang jam berapa?"
Pria yang dipanggil kakak itu menggedikkan bahunya. "Kau ingin aku beli apa lagi? Ayah dan Ibu akan pulang nanti sore, berhentilah memeras uangku, Adik Bodoh!"
"Dasar kau kakak menyebalkan! Uangmu kan banyak, berbagilah dengan adikmu yang miskin ini," balas adiknya dengan wajah merengut kesal. Kedua tangannya dilipat di depan dada.
"Katakan apa yang kau inginkan." Ryuna tertawa lebar mendengar ucapan kakaknya dan meloncat-loncat seperti biasanya. "Tapi ingat, jangan yang mahal-mahal."
"Astaga, kau memang kakak terbaikku! Belikan aku sheetmask di toko yang biasa kukunjungi. Tadi aku lihat sedang ada diskon jika membeli satu boks!"
Geun Rim mendesah seraya memejamkan matanya. "Maksudmu masker yang harganya mahal itu, Ryuna?" Adiknya mengangguk cepat dan menampilkan wajah terbaiknya agar permintaannya disetujui oleh Geun Rim. "Bunuh saja aku. Astaga, rasanya aku ingin hidup di dunia yang tak ada dirimu, Ryuna yang Pendek!"
"Kau jahat sekali... padahal Kak Yeorin pun tidak berbeda jauh denganku tingginya, tapi kau tidak pernah meledeknya."
Pria berambut lebat itu pun menjitak kepala adiknya. "Diam kau, dia itu temanku yang baik, kau hanya adikku yang super bodoh. Kalian tidak bisa dibandingkan karena terlalu jauh perbedaannya." Geun Rim segera keluar dari pintu rumahnya ketika terdengar sebuah klakson mobil. "Aku pergi. Ingat, jangan jual perabotan rumah kita kalau kau tak punya uang untuk membeli makanan!"
"Sialan! Lelaki macam apa yang dijemput oleh teman wanitanya? Memalukan!" teriak Ryuna bersungut-sungut.
Di depan pagar rumahnya, sudah parkir dengan rapih sebuah mobil berwarna kuning yang menunggunya. Geun Rim segera masuk ke kursi di samping pengemudi dan mengenakan sabuk pengaman.
"Sepertinya terdengar teriakan Ryuna lagi. Apa yang kali ini kalian ributkan?"
"Masalah kecil. Ia ingin aku membelikan masker mahal yang sedang diskon," jawab Geun Rim lalu menekan pemutar musik agar berpindah lagu.
Perempuan di balik kemudi itu pun segera mengangguk dan menancapkan gas, meninggalkan halaman rumah Geun Rim. "Sebenarnya aku juga berniat membeli masker itu sepulang dari sekolah. Bagaimana kalau kita membelinya bersama?"
"Yeorin, kau sama saja dengan Ryuna. Sebaiknya kalian yang beli bersama setelah kita pulang dari sekolah. Aku tidak mau harus belanja alat-alat kecantikan wanita seperti itu lagi."
Perempuan berponi itu pun tertawa kencang dan memukul bahu Geun Rim. "Baiklah. Ah, jadi mengapa kau tiba-tiba ingin berlatih renang di hari libur? Biasanya kau hanya malas-malasan di rumah dan menghabiskan waktu dengan menonton televisi. Apa kau terserang suatu penyakit?"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Princess and Suspicious Man
Historical FictionBukan fan fiction. Foto di sampul hanya sebagai ilustrasi ------------------------------------------------------- Shin Geun Rim hanya siswa tingkat akhir biasa yang akan pergi ke sekolah untuk berlatih renang menjelang ujian praktik. Dengan seman...