Bukan fan fiction. Foto di sampul hanya sebagai ilustrasi
-------------------------------------------------------
Shin Geun Rim hanya siswa tingkat akhir biasa yang akan pergi ke sekolah untuk berlatih renang menjelang ujian praktik. Dengan seman...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ditemani semangkuk camilan serta poci besar berisi teh hangat, Putri Cheonmyu, Ershu, dan Geun Rim membaca tumpukkan buku bersampul kuning lusuh di atas meja. Ketiganya fokus membaca tulisan yang berbaris memanjang ke bawah. Sesekali Geun Rim menghela napas karena masih sedikit kesulitan membaca huruf kuno. Ia masih berada di halaman-halaman awal, sementara dua orang lainnya sudah menyelesaikan hampir setengah buku.
"Kenapa kau lamban sekali membacanya?" Pria itu menoleh ke arah kiri, mendapati Ershu yang menatapnya dengan sebelah alis terangkat.
"Ah ... aku membacanya dengan saksama karena khawatir ada yang terlewat." Mendengar jawaban tersebut, Ershu mengangguk dan kembali fokus pada buku di tangannya.
Tadi sore Putra Mahkota berkunjung ke istana Shin Yu dan membawa buku-buku yang ia selundupkan dari Kantor Penyelidikan. Geun Rim mengira jika hanya akan ada satu atau dua buku, tetapi ternyata ada begitu banyak yang harus dibaca olehnya. Ia tak habis pikir bagaimana cara Putra Mahkota membawa semua buku itu tanpa diketahui oleh siapa pun.
"Yang Mulia, sebaiknya Anda beristirahat, ini sudah hampir larut. Biar saya dan Geun Rim yang menyelesaikan ini semua."
Gadis tersebut menggeleng lemah, matanya memang sudah terasa berat dan sesekali ia harus menutup mulut karena kantuk menyerangnya. "Aku akan meminta Dayang Min membawakan minuman agar aku bisa bertahan lebih lama."
"Tetapi Anda harus beristirahat. Bagaimana jika Anda sakit? Kita tidak akan bisa melanjutkan penyelidikan ini," balas Ershu.
Putri Cheonmyu menatap dua pengawalnya bergantian. Ershu masih menatapnya, berharap gadis tersebut mau kembali ke ruangannya apalagi cuaca semakin dingin. Sementara Geun Rim masih sibuk membaca di bawah penerangan lilin, sesekali matanya memicing. Ia pasti sedikit kesulitan membaca itu semua, pikir gadis tersebut.
Setelah memantapkan hatinya untuk kembali, sang Putri menutup buku di hadapannya dan berdiri. Ia sedikit tersenyum saat melihat Geun Rim yang tak menyadari jika dirinya akan pergi.
"Apa ini!"
Sebelum melangkahkan kaki meninggalkan ruangan tersebut, Putri Cheonmyu menghentikan niatnya setelah mendengar seruan Geun Rim, sama halnya dengan Ershu yang segera menoleh pada kawannya.