"Kamu darimana?" tanya JJ setelah aku menutup pintu kamar.
"Aku, dari supermarket,"
"Oooh..., beli apa? Kamu membelikan sesuatu untukku kan?"
"Nih," kataku sambil melemparkan satu buah snack ringan ke tempat tidurnya.
"Hoiiii..., hanya satu?"
"Kalau tidak mau kembalikan!"
"Mau, mau, terima kasih Saintku yang baik hati dan penolong,"
Aku terus memikirkan pertanyaan-pertanyaan yang berputar-putar dikepalaku saat ini. Orang itu benar-benar berhasil membuatku penasaran. Besok akan aku datangi lagi tempatnya untuk menghilangkan rasa penasaranku.
Tiba-tiba teleponku berbunyi, segera kuangkat teleponku. Ternyata Khaotung yang menelpon.
"Halo?"
"Saint, kemarilah. Aku ingin memberikan sesuatu kepadamu. Ajak JJ juga,"
"Baikl...," telepon pun dimatikan oleh Khaotung. Padahal aku belum selesai berbicara.
Ada apa bocah ini, siang-siang mengajak kami untuk bertemu. Mau memberikan apa dia. Sebenarnya aku malas. Namun, karena aku penasaran, jadi terpaksa aku datang.
"JJ, Khaotung bilang ingin memberikan sesuatu untuk kita."
"Apa?"
"Entahlah, ayo bersiap-siap,"
"Okeee boss"
JJ pun bersiap-siap. Sedangkan aku, tidak perlu bersiap-siap lagi, karena aku sudah rapih dari pagi tadi.
Setelah itu, kami pergi ke asrama Khaotung dan Chimon yang tidak jauh dari asramaku dan JJ. Hanya belok kiri lalu belok kanan, kemudian kanan lagi. Sampailah di kamar Khaotung dan Chimon.
"Tok!Tok!Tok!"
Pintu pun dibuka oleh Khaotung yang masih memakai piyama tidurnya.
"Masuk, masuk," ucap Khaotung.
Saat aku masuk ke kamar mereka, aku melihat banyak baju berserakan. Sepertinya, itu baju milik Khaotung dan Chimon. Entah apa yang mereka lakukan, sampai kamarnya berantakan seperti ini.
"Apa yang kalian lakukan? Kenapa kamar kalian berantakan sekali?" syukurlah JJ menanyakannya pada mereka. Akhirnya rasa penasaranku hilang.
"Kami...,"
"..." aku dan JJ menunggu,
"Kami..." tiba-tiba pintu kamar mandi terbuka,
"SAMBUTLAH MODEL FASHION DARI THAILAND, CHIIIMOOOON" teriak Chimon yang membuat kami terkejut. Karena ia keluar hanya mengenakan sebuah seprai yang dibalut ditubuhnya, dan memakai jepitan jemuran dikepalanya hingga membentuk seperti mahkota. Dan memakai... lipstik warna merah pekat. Seprai itu memperlihatkan bagian dada dan bahunya. Sehingga tulang dadanya terlihat sangat menonjol. Badannya yang putih juga terlihat sangat seksi.
"OMAIGAD," kata Chimon kemudian kembali masuk lagi ke kamar mandi. Meskipun sempat sedikit terpeleset. Tingkahnya membuat kami bertiga tertawa.
"Kami..., hanya sedang bermain," ucap Khaotung.
Aku dan JJ hanya mengangguk. Menandakan iya...
Khaotungpun menyuruh kami untuk duduk diatas kasurnya yang tidak terlalu berantakan. Meskipun ada beberapa baju dipinggir kasurnya.
"Jadi..., kamu ingin memberi apa?" tanya JJ penasaran. Wajahnya sudah seperti anak anjing yang ingin makanan.
"Oh iya, tunggu," ucap Khaotung yang kemudian pergi mengambil sesuatu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Meet The Guy At The Street [SaintZee] ✔️
Fanfiction(Gak usah dibaca. Ini ceritanya alurnya gak jelas gitu.) Pernahkah kalian membayangkan, bagaimana rasanya berpacaran dengan seorang pencuri? Sepertinya..., membahayakan. Ya itulah yang dirasakan oleh seorang mahasiswa bernama Saint, yang berpacaran...