Aku dan Fon pulang bersama hari ini. Kami berjalan sambil bergandengan tangan. Menikmati jalanan berdua. Tapi, meskipun begitu. Pikiranku hanya tetap berpaku pada satu hal. Tentang apa yang dikatakan P'Pruk dan JJ. Aku masih bertanya-tanya sebenarnya. Apa benar Fon melakukan hal itu?. Tapi, hatiku dan pikiranku terus mengatakan tidak mungkin seorang gadis seperti Fon melakukan hal ini kepadaku.
Aku terlalu sibuk memikirkan hal ini, sampai-sampai aku tidak sadar bahwa kami sudah sampai di asrama Fon.
"Saint? Kau baik-baik saja?" tanyanya.
"Eh, aku baik-baik saja kok"
"Bagaimana bisa kau melakukan itu? Berjalan sambil melamun,"
"Hehehe, aku hanya sedang banyak pikiran saja," kataku sambil tersenyum.
"Kalau kau memang sedang banyak pikiran, kau bisa menceritakannya kepadaku Saint. Jangan, menutup-nutupinya," katanya dengan wajah khawatirnya.
"Tidak kok, ini hanya masalah tentang kuliah, tidak lebih dari itu,"
"Hmm..., baiklah..., tapi berjanjilah kalau ada sesuatu, kau harus cerita padaku,"
"Aku janji,".
***
Malam ini, aku mengajak Khaotung dan Chimon, kami bertiga pergi ke bar P'Tarn. Kenapa JJ tidak ikut?, karena aku sedang bertengkar dengannya. Namun, aku tidak mengatakan kepada Chimon dan Khaotung. Aku juga tidak mengatakan kepada JJ kalau kita bertiga pergi ke bar. Saat aku sedang meneguk gelas, tiba-tiba Khaotung menanyakan JJ. Membuatku secara spontan memutar bolamata."Hoi, aku baru sadar kalau JJ tidak ikut. Dia kemana?"
"Sakit," jawabku ketus.
"Oooooh..., tumben sekali dia sakit," celetuk Chimon.
Kemudian aku melanjutkan minumku lagi. Sedangkan Khaotung tidak minum. Dia hanya menemaniku dan Chimon minum saja. Tau sendiri kan, Khaotung bukan peminum. Lima gelas saja sudah seperti ingin meninggal.
"Saint, kau harus melihat ini," kata Khaotung sambil menunjukkan layar ponselnya padaku.
"Apa itu?" tanyaku.
"Instagram gadis-gadis cantik kampus, kau harus mengikutinya Saint,"
"Kenapa begitu?"
"Lihat! Disini juga ada gadismu, Fon," kata Khaotung kegirangan.
"Mana?" tanyaku tak percaya.
Dia menunjukkan layar ponselnya lagi padaku. Dan memang benar ada foto Fon disitu. Di dalam foto itu, Fon tidak sendirian. Melainkan ada tiga gadis lain yang berdiri sejajar dengannya. Sepertinya itu, foto waktu awal-awal masuk kuliah.
"Foto lama ya?" tanyaku lagi.
"Yap begitulah, aku ingin melihat akun instagram mereka, tapi diprivat," kata Khaotung.
"Bagaimana itu, mereka gadis terkenal, tapi memprivat akunnya,"
"Fon juga sama," katanya membuat aku berhenti meneguk. Setahuku, instagram Fon tidak diprivat. Kenapa sekarang diprivat.
"Coba lihat," kataku. Khaotungpun menunjukkan layar ponselnya lagi. Benar saja akunnya diprivat. Tapi, nama penggunanya beda. Aku segera mengeluarkan ponselku yang hampir mati, karena kehabisan daya. Aku cepat-cepat membuka instagramku, dan mencari akun instagram Fon itu.
"Khaotung, disitu instagram Fon namanya apa?" tanyaku.
"@ThanatFon," jawabnya. Ini benar-benar mengejutkanku. Akun Fon yang aku ikuti berbeda dengan yang disebutkan Khaotung. Yang aku ikuti namanya @FonFon. Ini aneh. Apa dia punya dua akun?. Tapi, Fon bilang, dia hanya punya satu. Hmm...
KAMU SEDANG MEMBACA
Meet The Guy At The Street [SaintZee] ✔️
Fanfic(Gak usah dibaca. Ini ceritanya alurnya gak jelas gitu.) Pernahkah kalian membayangkan, bagaimana rasanya berpacaran dengan seorang pencuri? Sepertinya..., membahayakan. Ya itulah yang dirasakan oleh seorang mahasiswa bernama Saint, yang berpacaran...