Kata-katanya membuat langkahku terhenti dan tanganku bergetar. Dadaku terasa sakit. Apa maksudnya?. Aku menoleh ke belakang, untuk berhadapan dengannya. Bertanya lebih lanjut apa maksudnya.
"Kenapa kau membuatku mengatakan hal itu Saint...," katanya dengan suara yang sudah tak berdaya, dia bahkan kedengaran hampir menangis dan marah.
"Apa maksudmu?" tanyaku penasaran
"Dia hanya mempermainkanmu Saint,"
"Jelaskan padaku!" kataku dengan nada yang agak tinggi, karena aku sudah mulai emosi.
"Hari itu...
Aku ingin ke toilet. Lalu, aku mencari toilet terdekat dengan kelasmu, agar aku bisa kembali lebih cepat ke tempatku berdiri. Daerah sekitar toilet itu, memang lumayan sepi. Tapi, aku tetap masuk ke toilet itu. Aku masuk ke salah satu bilik di toilet itu, Saint. Saat itu, aku pikir aku sendirian di toilet itu. Namun, ternyata tidak. Ada orang lain bersamaku di toilet itu. Dia ada di bilik sebelah. Awalnya aku tidak perduli. Tapi, kemudian, aku mendengar ada suara perempuan disitu. Menandakan bahwa ada dua orang di bilik itu. Aku masih tidak memperdulikannya. Sampai, mereka menyebut namamu, kemudian mereka membicarakanmu sambil melakukan 'sesuatu'.
"Sayang..., kapan kau akan meninggalkan bocah itu?"
"Tunggu dua minggu lagi,"
"Huh, itu masih lama, kalau begini terus, aku jadi tidak bisa menyentuhmu setiap saat, nanti orang-orang tidak tahu kalau aku adalah pacarmu yang sebenarnya,"
"Bersabarlah sayang, kau tidak perlu memikirkan itu, lagipula aku tidak akan memilih orang lain selain dirimu,"
"Tapi,"
"Percayalah padaku, hanya kau satu-satunya laki-laki yang kucintai di dunia ini. Tidak ada yang lain, selain kau dihatiku,"
"Aku percaya padamu Fon sayang...,"
Laki-laki itu menyebut nama Fon. Saat itu juga aku tahu, bahwa gadis yang bersamanya adalah Fon. Fon juga menyebutkan nama laki-laki itu.
"Aku mencintaimu Gawin sayang...,"
Itu kata-kata terakhir yang kudengar. Karena, aku sudah tidak tahan mendengar itu semua. Aku tidak mengerti, semua perkataannya itu. Tapi, itu akhirnya aku tahu bahwa dia hanya mempermainkanmu, Saint." Jelas P'Pruk panjang lebar.
Seluruh ucapannya, membuat tubuhku menjadi kaku, seakan dililit oleh besi. Aku tidak bisa menggerakkan mulutku untuk mengatakan sepatah katapun. Aku tidak percaya ini. Bagaimana bisa Fon melakukan hal ini padaku. Dia adalah gadis yang baik, dia bahkan menurutku adalah gadis paling jujur di dunia ini. Tidak mungkin dia melakukan hal ini kepadaku. Apa mungkin ini hanya akal-akalan P'Pruk untuk merusak hubunganku dengan Fon?. Kenapa dia melakukannya?. Ini tidak benar. Tidak mungkin Fon melakukannya. Aku yakin, ini semua hanya idenya. Dasar penjahat!.
"Dengar, aku tahu Fon itu adalah orang yang baik. Sangat baik dan paling jujur dibandingkan kau P'. Ini semua hanya akal-akalanmu kan?! Kau ingin merusak hubunganku dengan Fon kan?! Iya kan?! Jawab P'," teriakku sambil menunjuk-nunjuk wajahnya.
"Saint, apa maksudmu?"
"Kau berbohong P'! Dua kali kau melakukan ini kepadaku! Dua kali! Mau berapa kali lagi kau melakukan hal ini?! Hah?! Kau pikir aku sebodoh itu sampai mau ditipu oleh orang sepertimu?!, aku memang tidak pintar dalam pelajaran, tapi bukan berarti aku bodoh dalam hal percintaan." kataku kemudian berjalan meninggalkan P'Pruk.
"Saint! Dengarkan aku dulu! Saint!" dia terus berteriak memanggil namaku, namun aku tidak mengindahkannya.
Tiba-tiba dia memegang lenganku, dan mengatakan,
KAMU SEDANG MEMBACA
Meet The Guy At The Street [SaintZee] ✔️
Fanfiction(Gak usah dibaca. Ini ceritanya alurnya gak jelas gitu.) Pernahkah kalian membayangkan, bagaimana rasanya berpacaran dengan seorang pencuri? Sepertinya..., membahayakan. Ya itulah yang dirasakan oleh seorang mahasiswa bernama Saint, yang berpacaran...