2.8

208 24 1
                                    

"Ayo, pakai bajumu," suruh P'Pruk sambil membantu Saint berdiri.

"P'..., ini tidak terlalu menyakitkan kok..., kita bisa melanjutkannya,"

"Ini tidak menyakitkan untukmu, tapi menyakitkan untukku. Aku terlalu memaksamu. Aku juga terlalu keras saat melakukannya. Makanya, ini terjadi,"

"P'..., aku baik-baik saja. Sekejap aku memang belum siap. Tapi, sungguh, aku baik-baik saja,"

"Sudah, ayo pulang, kita obati lukamu,"

"Aku akan mengobatinya sendiri." kata Saint kesal.

Setelah perdebatan yang cukup panjang, merekapun sampai di rumah P'Pruk. P'Pruk langsung, menyuruh Saint untuk telungkup di atas matras kamar P'Pruk, dan menyuruhnya untuk membuka celananya.

"Saint, buka celanamu,"

"Untuk?"

"Tentu saja, untuk mengobati lukamu,"

"Kau pikir, aku mau diobati olehmu???. Kan sudah kubilang, aku akan mengobatinya sendiri,"

"Yasudah, ini kotak P3K nya. Obati itu," kata P'Pruk kemudian keluar dari kamar.

Sambil menunggu Saint mengobati lukanya, P'Pruk duduk di ruang tamu, memikirkan kesalahan yang baru saja dilakukannya. Ia merasa, bahwa ia sudah terlalu kasar dengan Saint. Seharusnya, ia menemukan tempat yang layak untuk melakukan itu bersamanya.

Setelah menunggu beberapa lama, terdengarlah suara pintu kamar terbuka. Itu adalah Saint yang sudah selesai mengobati lukanya. Ia kemudian duduk di samping P'Pruk yang sedang melamun tentang perlakuannya tadi kepada Saint-nya yang lucu itu. Padahal, Saint sendiri merasa baik-baik saja dan tidak terlalu mempermasalahkan luka yang diberikan oleh P'Pruk barusan.

"P'?" tanya Saint, membuat lamunannya buyar seketika.

"Ya? Sudah selesai?" tanya P'Pruk balik.

"Iya, sudah,"

"Baiklah," jawab P'Pruk. Setelah itu, mereka berdua terdiam untuk beberapa saat. Karena, keduanya tidak tau ingin membahas tentang apa. Tapi, pada akhirnya, Saint duluan yang mencairkan suasana yang kaku itu.

"P'," ucap Saint dengan sedikit menundukkan kepalanya.

"Iya?"

"Kau..., tidak perlu merasa bersalah seperti itu, aku baik-baik saja kok," kata Saint menenangkan P'-nya.

"Mmm..., baiklah." ucap P'Pruk sambil tersenyum ke arah Saint. Setelah itu, mereka terdiam lagi untuk beberapa saat, sampai tiba-tiba...

"P'!" teriak Saint membuat P'Pruk terkejut.

"Ada apa??! Kenapa berteriak seperti itu?" tanya P'Pruk heran sekaligus kesal.

"Dimana adikmu?" tanya Saint. Seharusnya pertanyaan itu, membuat P'Pruk terkejut, dan langsung panik mencari adiknya. Tapi, ia malah tetap santai, seakan tidak perduli dengan keberadaan adiknya sekarang.

"Hoi! Kenapa kau santai sekali?" tanya Saint panik ditambah kebingungan juga melihat tingkah P'Pruk yang malah santai bersandar di dinding ruang tamunya itu.

"Biarkan saja, nanti mereka akan kembali kok, tenang saja," ucap P'Pruk yang membuat mata Saint terbelalak. Saint terkejut mendengar perkataan P'Pruk yang mengatakan, bahwa ia tidak perlu khawatir tentang keberadaan adik-adiknya yang masih sangat kecil itu. Hal ini, membuat Saint berpikir, apakah P'Pruk sudah tidak menyayangi adiknya lagi?.

"P', yang benar saja. Bagaimana kau bisa sesantai itu, mengatakan hal ini?. Kalau mereka diculik bagaimana? Memangnya kau tau sekarang mereka ada dimana?" tanya Saint sambil sesekali memukul pundak P'Pruk yang keras itu.

Meet The Guy At The Street [SaintZee] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang