2.0

209 27 3
                                    

Sekarang aku sedang berada di atas tempat tidurku, sambil memegang hp dan membuka galeri foto. Memori hpku hampir penuh, jadi aku memutuskan untuk menghapus foto yang tidak penting. Seperti fotoku berdua dengan Fon. Kenapa aku masih menyimpan sampah seperti ini. Harusnya dari dulu, aku tidak pernah melakukannya. Aku juga menghapus foto-fotoku bersama dengan Mek. Aku menscroll lagi ke bawah, mencari-cari foto-foto tidak penting yang harus kubuang. Lalu, jariku berhenti scroll pada satu foto. Ya, itu adalah fotoku bersama P'Pruk. Ini adalah foto pertama yang aku ambil bersama dengannya. Di foto ini, ekspresi P'Pruk sangat lucu. Tapi, aku jauh lebih lucu.

Jujur saja, P'Pruk itu adalah orang ter-aneh yang pernah kutemui. Bagaimana bisa, dia mengatakan bahwa dia menyukaiku dengan begitu cepat. Seakan-akan, dia tidak perduli dengan responku mendengarkan bahwa dia adalah seorang gay. Bahkan, dia juga memecahkan rekor di kehidupanku sebagai pencuri pertama yang menyukaiku. Oh, ada-ada saja.

Saat aku sedang sibuk menghapus foto, tiba-tiba JJ bertanya kepadaku. Kenapa aku senyum-senyum sendiri daritadi.

"Oi, Saint, kenapa kau senyum-senyum sendiri?"

"Tidak apa-apa," kataku sambil tetap fokus kepada layar hp ku.

"Hm, ye lah tu,"

Omong-omong, aku dan JJ sudah berbaikan. Kami, tidak perlu berpelukan ataupun berjabat tangan, sebagai tanda berakhirnya pertengkaran kami. Kami laki-laki, cukup tidak usah berbicara satu sama lain dulu untuk beberapa hari, pasti nanti akan baik dengan sendirinya.

Setelah menghapus foto-foto tidak penting. Akupun meletakkan hpku dimeja samping tempat tidur, dan mulai memejamkan mata untuk bermimpi.

Keesokan harinya...,

Sekarang P'Pruk sudah kembali menjadi bodyguardku. Dia telah mendampingiku lagi. Meskipun begitu, aku masih tetap malu sih, dengan kejadian kemarin. Sekarang, semua rahasiaku sudah diketahui olehnya. Dia sudah melihat semuanya. Dari atas sampai bawah. Bahkan, aku sampai sukses membuatnya berpikir yang aneh-aneh.

Saat kami berjalan ke arah fakultasku, tiba-tiba, P'Pruk memanggilku.

"Saint," panggilnya, membuat kepalaku menengok ke arahnya.

"Iya?" tanyaku.

"Datanglah ke rumahku sehabis ini. Aku ingin memberikanmu sesuatu,"

Hmm..., sebenarnya hari ini aku ada bimbingan belajar tambahan. Tapi, mendengar ia mengatakan, bahwa akan memberikanku sesuatu, aku jadi penasaran dan ingin pergi saja ke rumahnya.

"Apa itu?" tanyaku balik.

"Rahasia," jawabnya singkat.

"Um," kataku sedikit kesal, karena tidak mendapatkan jawaban yang kumau.

Setelah itu, aku langsung masuk ke dalam kelas. Mengikuti, materi yang diajarkan oleh dosen. Tapi, entah mengapa. Otakku terus memikirkan kata-kata P'Pruk.

"Mulailah dari belajar mencintaiku...,"

Aku tidak bisa fokus ke materi yang diberikan, hanya karena kata-kata itu. Bagaimana aku bisa naik ke semester selanjutnya kalau seperti ini. Hfft...

Sebenarnya, semenjak P'Pruk menyatakan perasaannya padaku, aku jadi terus memikirkan hal itu. Hal ini bahkan membuatku gelisah sampai tidak bisa tidur. Aku tidak tahu, bahwa aku setampan itu, sampai ada seorang laki-laki yang tertarik padaku. Ini sangat sulit untukku, karena harus menerima seorang laki-laki, menyukaiku. Sedangkan, P'Pruk, ingin aku segera membuka hati untuknya. Aku ini normal. Hanya suka perempuan. Meskipun terkadang, melihat tubuh laki-laki yang atletis aku juga ikut terpesona. Tapi, bukan karena suka. Hanya takjub melihatnya, bagaimana mereka bisa serajin itu membentuk tubuh mereka. Meskipun begitu, aku kasihan dengan P'Pruk. Aku tidak bisa mengatakan kalau aku tidak menyukainya. Ini juga hal yang sulit untukku. Kenapa aku harus menghadapi semua hal sulit ini tuhan?.

Meet The Guy At The Street [SaintZee] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang