"Annaa! Bangun gak lo. Atau, mau gua seret ke kamar mandi sekarang juga?!"
Anna hanya merubah posisi tidurnya memunggungi Aldi yang sedari tadi rusuh, "Anna, lo udah janji kemaren buat olahraga. Ayo bangun ih kebo banget sih!"
"Cerewet banget lo jadi cowok," gumam Anna sambil menguap.
"Harusnya lo bersyukur, punya cowok kaya gua. Ngajakin nya olahraga," Aldi menjeda ucapannya, "Aish, malah tidur lagi. Ann, ayo!" Aldi sudah tidak bisa sabar lagi, ia manarik paksa selimut Anna. Dan membawa gadis itu ke kamar mandi.
"Lo kalau gak di giniin, gak bakal mandi sampai sore juga."
Anna menggumam, "Hm."
"Buruan mandi! Gua tunggu di bawah." ujar Aldi sambil keluar dari kamar mandi, "Jangan lama! Jangan ngobrol sama gayung. Hilangin kebiasaan lo yang itu Ann!" teriak Aldi yang sambil menutup pintu kamar Anna.
Selesai mengganti pakaian, Anna segera menghampiri Aldi yang sedari tadi sibuk tertawa dengan bunda nya. "Aldi! Ayo buruan. Lelet banget lo jadi cowok." Lah, gak ngaca neng....
"Sabar, gua Ann." ujar Aldi sambil mengusap dadanya.
"Bunda, Naya sama tukang ojek pergi olahraga dulu ya."
Aldi melotot tidak terima, "Lemes banget ya tuh mulut."
Anna segera menarik lengan Aldi keluar, "Buruan, Aldi. Sarapan dulu ya! Ya ya ya."
"Iya nenek negara. Tukang ojek ini siap nganter, kemanapun." Anna tertawa.
"Ih harusnya kan Ibu negara Al! Kenapa jadi nenek coba," ujar Anna sambil mencubit lengan Aldi.
"Ah, gua kan pengen yang beda. Gak ngikutin orang mulu."
"Semerdeka lo aja!"
"Aldi! Makan ci..." ucapan Anna terpotong oleh Aldi yang menutup mulutnya."Pagi-pagi, gak baik makan yang berlemak. Kita kan olahraga buat..."
"Bodoamat! Gua mau cireng! Gak ada penolakan Aldi."
"Makan makanan yang sehat Ann, ini masih pagi. Sarapan bubur aja ya?" ujar Aldi berusaha bersikap sabar.
"Yaudah. Tapi nanti siang beliin gua cireng, yang banyak. Gak mau tau!"
"Yakin abis?"
"Kalau gak abis kan ada lo."
"Udah hapal banget gua kebiasaan lo itu."
"Kalau makan tuh abisin, jangan kebiasaan limpahin ke orang," lanjutnya.
"Heleh, lo juga doyan kan. Gak usah sok protes deh."
"Doyan lah gila! Siapa coba yang gak doyan cireng." Angkat tangan....
"Ih ini mana sih, tukang buburnya. Gak tau orang laper apa ya?!" seru Anna.
"Salah siapa coba di bangunin kok susah banget, gua yakin lo kembaran nya kebo Ann." Aldi meringis ketika Anna mencubit nya.
"Kebiasaan. Kalau gak nyubit pasti gigit! Sakit tau Ann..." ujar Aldi lirih.
"Cowok bukan lo?"
Aldi menegakkan tubuhnya, "Cowok lah! Cowok Anna yang paling gans," ujar Aldi sambil menaik-turunkan alisnya.
"Idih najis gua liat lo kaya gini Al!" balas Anna sambil bergidik.
"Najis-najis juga lo cinta kan?"
"Iyalah!"
"Hahaha ... Makin sayang deh sama Anna kuh!"
"Jijik Aldi ih."
"Anna! Alaffyu!" teriak Aldi, membuat semua orang yang sedang berjalan kaki di dekat komplek menoleh ke arahnya.
"Aldi malu-maluin!"
"Aku gak malu kok sayang."
"Bodo Al." Anna berjalan menjauh meninggalkan Aldi.
"Sayang, tungguin abang Aldi."
"Aldi stop!"
"Ilaffyuu Ann." Anna menutup telinganya, dan terus berjalan menjauhi Aldi.
Jadi ini mau olahraga atau mau ribut doang sih? Suka heran sama couple satu ini. Walau absurd seperti itu, hubungan mereka tetap lancar-lancar aja tuh. Malah makin bagus, tidak jaim!
***
Tbc
Cerita ini diikutsertakan dalam kampanye #stayathome yang diadakan oleh Circlepedia.
See you next chapter.
EkaRostiawati
KAMU SEDANG MEMBACA
Aldi & Anna (END)
Teen FictionJudul sebelumnya 'Perfect Boyfriend' Anna. Si cewek kelebihan energi bertemu dengan si crazy Aldi, maka akan seperti apa ya kira-kira kisah mereka kedepannya. [Cerita ini diikutsertakan dalam kampanye yang di adakan oleh CirclePedia #StayAtHome] © A...