21 || Truth or Dare (2)

29 4 0
                                    

Saat Aldi menghampiri Jihan yang tengah berada di dapur, Anna justru menghampiri Fery—ayahnya yang berada di ruang kerjanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saat Aldi menghampiri Jihan yang tengah berada di dapur, Anna justru menghampiri Fery—ayahnya yang berada di ruang kerjanya. Anna melangkah hati-hati menghampiri ayahnya.

"Ayah...," panggil Anna.

"Hmm. Kenapa, Naya?"

"Ayah lagi sibuk?"

"Tidak terlalu, sih. Ada apa?"

Anna rasanya ingin tertawa terpingkal-pingkal jika melihat Aldi tengah bersikap bodoh di hadapan bundanya. Anna terkekeh kecil, membuat Fery menatap aneh kepada putrinya.

"Naya? Ada perlu apa kamu?" ulang Fery sekali lagi.

"Nggak apa-apa, yah. Naya cuma disuruh panggil ayah buat makan malam sama bunda," ujar Anna berbohong.

"Oh, kirain ada apa."

"Ayah sedang tidak sibuk, kan?"

"Nggak kok, nak. Ya sudah ayo ke bawah." Fery melepaskan kacamata kerjanya, lalu menutup laptop dan membereskan berkas-berkasnya.

"Kalau ayah sedang sibuk, lanjutin aja dulu. Naya juga tau kok kondisi kerjaan akan lebih menumpuk kalau dikerjakan di rumah, sama kayak tugas sekolah Naya."

"Tidak apa-apa, lagipula ayah juga sudah lapar. Setelah makan, baru ayah kerja lagi."

"Ayah serius?" tanya Anna memastikan.

"Serius, Nay. Kamu juga harus makan, ya," ujar Fery sambil mengelus rambut putrinya.

"Anna sudah kenyang, yah. Dibawain martabak coklat tadi sama Aldi," balas Anna.

"Oh, di bawah ada Aldi juga?"

Anna mengangguk. "Iya, yah. Dia bawain martabak kesukaan Naya tadi."

"Tapi tetep harus makan nasi, Nay."

"Iya, sedikit saja tapi, ya." Anna menawar.

"Iya, baiklah."

Mereka berdua melangkah turun dari ruangan kerja Fery yang berada di lantai dua, dekat kamar Anna. Keduanya asik mengobrol selama menuruni tangga, lalu langsung menuju dapur.

"Aldi suka sama bunda. Aldi cinta sama bunda. I love you, bunda." Fery terkejut ketika Aldi mengucapkan kata-kata itu di hadapan istrinya yang tengah mengandung.

Sedangkan Anna sedang berusaha menahan tawanya agar tidak pecah. Aldi belum mengetahui kalau ada Fery di belakangnya, ia masih fokus menatap Jihan dengan tampang serius. Benar-benar totalitas.

"Ehem!" Fery sengaja membesarkan volume suaranya, agar Aldi tahu dia sedang berurusan dengan siapa.

"Lagi ngapain, Al?" tanya Fery.

"A-ayah. Ayah sejak kapan di situ?" Aldi malah balik bertanya.

"Coba ulangi yang kamu ucapin sama istri saya tadi," titah Fery. Aldi menatap Anna meminta bantuan, namun gadis itu hanya mengedikan bahunya.

Aldi & Anna (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang