Ini sudah kesekian kali nya Anna menaiki tangga menuju kamar Aldi, hanya untuk menyuruhnya makan. Di suruh makan aja seperti di suruh buat ngantri sembako. Susah banget!
"Aldi, stop dulu ya main game nya. Makan dulu nanti baru di lanjut lagi."
"Lima menit lagi, Ann." Jawaban yang sama seperti yang didapatkan Anna daritadi.
"Lima menit apaan! Dari tadi gua capek bolak-balik kamar lo terus. Kaya anak kecil aja sih, yang makan aja harus di suruh-suruh segala!" semprot Anna.
"Kalau gua tau lo mau asik sama game lo, gua gak bakal ke sini!"
Aldi segera menghentikan permainan nya, "iya-iya Ann, udah nih. Jangan ngambek dong," bujuk Aldi. Anna tetap diam.
"Ann? Anna sayang... Yuk, Aldi udah mau makan nih." Anna masih diam, "Ann. Jangan ngambek nanti Aldi sad," ujar Aldi.
"Gua mau pulang." Anna beranjak dari kamar Aldi, tetapi tangan nya di tahan oleh si crazy. Siapa lagi kalau bukan Aldi.
"Eh... Yah, malah ngambek beneran. Jangan pulang dong, ah Anna gak asik." Anna menghiraukan ucapan Aldi, dia terus menuruni tangga.
"Mamah Feni, Anna pamit pulang dulu ya. Aldi suruh makan sama mamah aja, kalau sama Anna mah gak pernah mau nurut."
"Loh, baru juga datang Ann. Masa mau pulang?" tanya Feni.
"Nggak apa-apa, mah. Assalamualaikum," ujar Anna, sambil melangkah keluar.
"Waalaikumsalam."
"Mah! Anna mana?" tanya Aldi yang baru sampai, karna harus mengambil jaket nya terlebih dahulu.
"Pulang. Ada apa sih Al?" Kalau sudah seperti ini, Anna pasti akan serius dengan ucapannya. Dasar cewek...
"Nggak apa-apa, mah. Biasa anak muda," balas Aldi.
"Cepat susul. Mamah gak mau Anna kenapa-napa." Aldi segera menuruti perintah Mamahnya.
---
"Assalamualaikum, bunda." Terdengar sahutan dari dalam. Aldi langsung masuk ke rumah Anna.
"Anna nya ada Bun?"
"Dikamarnya Al, tadi Naya pesan katanya kalau ada kamu di larang masuk. Tapi bunda izinin aja deh," ujar Jihan.
"Makasih Bunda, Aldi ke Anna dulu ya." Jihan mengangguk.
Klek
Anna pura-pura tidur, padahal Aldi sudah mengetahui nya. "Yaah Anna nya tidur, padahal mau ajak beli cireng." Aldi pura-pura tidak tahu, sambil melirik ke arah Anna.
Anna masih setia pada posisi nya, kepala yang telungkup dan kaki menjuntai ke bawah. "Anna... Aldi pinjem handphone nya dulu ya?" Ide jail tiba-tiba muncul, ketika melihat handphone Anna di atas nakas.
Cowok itu sudah mengetahui password hape Anna, "Aldi mau buka aplikasi wattpad ah..." Anna mulai panik dalam tidur nya, tidur pura-pura maksudnya.
Kalau Aldi sudah bawa-bawa nama aplikasi kesukaannya nya itu pasti akan ada hal aneh yang dilakukan oleh cowok itu, "balikin hape gua!" ujar Anna yang buru-buru merampas benda pipih tersebut di tangan Aldi.
"Loh kok udah bangun? Apa suara Aldi kedengaran sampai alam mimpi ya, Ann?" Anna memutar bola matanya.
"Ngapain lo deket-deket, jaga jarak!" peringat Anna.
"Aldi cuci tangan dulu kok sebelum ke sini, pakai masker juga tadi. Jadi Anna gak usah khawatir," ujar Aldi sambil nyengir.
"Bodoamat! Gua gak nanya," kilah Anna.
"Bunda udah masak, Ann?" Anna mengedikan bahunya.
"Udah kok. Ayo makan," sahut Jihan dari arah belakang.
"Sejak kapan bunda disitu?" tanya Anna.
"Sejak kapan aja boleh, inikan rumah bunda." Jihan lalu melenggang pergi dari kamar Anna.
Aldi dan Anna terkekeh melihat tingkah Jihan, ada-ada saja kelakuan emak-emak satu itu.
***
Tbc
Cerita ini diikutsertakan dalam kampanye #stayathome yang diadakan oleh CirclePedia.
See you next chapter.
EkaRostiawati
KAMU SEDANG MEMBACA
Aldi & Anna (END)
Teen FictionJudul sebelumnya 'Perfect Boyfriend' Anna. Si cewek kelebihan energi bertemu dengan si crazy Aldi, maka akan seperti apa ya kira-kira kisah mereka kedepannya. [Cerita ini diikutsertakan dalam kampanye yang di adakan oleh CirclePedia #StayAtHome] © A...