Jam menunjukkan pukul 7.30 itu artinya lima belas menit lagi bel masuk sekolah akan berbunyi nyaring ke seluruh penjuru kelas. Beruntung hari ini Aldi dan Anna datang sebelum bel berbunyi.
SMA Genta Pedia terlihat sangat ramai hari ini, karena akan diadakan nya turnamen futsal antar sekolah. Aldi yang merupakan salah satu pemain yang ditunjuk langsung untuk turun ke lapangan, dirinya kini tengah bersiap-siap.
"Aldi mau siap-siap dulu buat tanding, Anna jangan lupa nonton ya."
Anna mengacungkan jempolnya. "Pasti."
"Kalau Aldi menang..." ucapan Aldi dipotong oleh Anna.
"Team! Lo bukan main sendiri."
"Hehe... Iya, tim. Kalau tim Aldi menang, Aldi boleh minta satu permintaan gak?" tanya Aldi sebelum pergi.
"Gak usah mikirin itu, fokus dulu sama pertandingannya."
"Justru permintaan ini yang bakal buat Aldi semangat pas tanding nanti," ujar Aldi.
Anna mengangguk ragu, ia takut jika Aldi mengajukan permintaan yang aneh-aneh. Tidak ada yang bisa menebak apa yang dipikirkan oleh cowok itu.
"Mau minta apa, lo?"
"Nanti aja deh, biar Anna penasaran haha! Nanti sore ke rumah Aldi ya, Aldi mau nagih permintaan Aldi pas nanti di rumah."
"Kasih tau dulu!" cegah Anna ketika Aldi hendak pergi menuju ruang ganti.
"Gak mau."
"Ya udah, kalau gak di kasih tau. Gua gak bakal kabulin permintaan lo!" ancam Anna.
"Kita pacaran udah lama, Ann. Masa gitu doang gak dikabulin."
"M-mau apa emang lo! Awas ya kalau macem-macem," ujar Anna dengan gugup.
Aldi terkekeh lalu mengacak rambut panjang Anna. "Doain biar menang!"
Aldi langsung berlari tanpa menunggu Anna membalas ucapannya.
***
Di babak kedua ini, skor antara tim Aldi dan tim lawan masih seimbang. Itu artinya penjaga gawang harus berhati-hati, agar tidak kecolongan.
Peluit berbunyi, lalu kedua tim itu langsung saling mengoper, menggiring bola hingga mendekati gawang tim lawan. Baik dari tim Aldi maupun tim lawan, tidak ada yang membiarkan bola menyentuh gawang mereka.
Peluit berbunyi satu kali, menandakan adanya kecurangan dalam permainan. Salah satu dari tim Aldi terjatuh karena di dorong dari belakang oleh tim lawan. Beruntung tidak terlalu parah, sehingga dia masih bisa melanjutkan permainan
Babak kedua sudah hampir mau habis, namun belum ada yang mencetak gol sama sekali. Semua penonton sudah berasumsi masing-masing. Ada yang mendukung tim sekolahnya sendiri, ada juga yang mendukung tim lawan yang notabene beda sekolah. Alasannya cuma karena para pemainnya yang mempunyai tampang ganteng. Dasar ciwi-ciwi!
KAMU SEDANG MEMBACA
Aldi & Anna (END)
Novela JuvenilJudul sebelumnya 'Perfect Boyfriend' Anna. Si cewek kelebihan energi bertemu dengan si crazy Aldi, maka akan seperti apa ya kira-kira kisah mereka kedepannya. [Cerita ini diikutsertakan dalam kampanye yang di adakan oleh CirclePedia #StayAtHome] © A...