EXTRA CHAPTER (6)

2.1K 221 2
                                    

Jungkook menatap nanar Rose yang tengah menahan sakit di perutnya. Rose tampak tersenyum tulus meskipun Jungkook tahu ia tengah menahan rasa sakit yang sangat luar biasa.

"Kenapa kau diam saja hmm?" Rose mengusap tengkuk Jungkook.

"Jangan berpura-pura kuat. aku tahu itu sakit, tak perlu menyembunyikannya dariku"

"Tenanglah, ini akan berlalu Jeon. Sebentar lagi operasinya akan dimulai."

"Aku tak bisa melihatmu seperti ini Rose, biarkan aku menggantikanmu"

Jungkook menitikkan air matanya,ia meraih tangan Rose dan menciuminya rakus.

"Jangan menangis, kau kelihatan jelek"

Jungkook tak perduli, ia terus menciumi tangan Rose.

"Berjanjilah untuk selamat" Ucap Jungkook.

"Iya, aku akan selamat" balas Rose

"Jangan hanya berkata, tapi tepatilah"

"Ne, tuan Jeon Jungkook. Kau mau menamainya siapa?"

"Apa itu penting?"

"Itu penting, Jungkook. Ayo beritahu aku.."

"Aku akan menamakannya jeongsan atau jeon soobin jika laki-laki."

"Jika perempuan?"

"Jeon ryujin"

Tiba-tiba seorang dokter dan beberapa perawat datang ke ruangan itu.

"Operasinya akan segera dimulai, tuan. Mohon menunggu diluar"

Jungkook mengangguk, ia menatap Rose sebentar dan mengecup dahi Rose.

"Aku mengandalkanmu, Roseanne Jeon" bisiknya.

Rose mengangguk, "Ne."

"Saranghae"

"Nado saranghae, Jeon Jungkook."

Jungkook melangkah meninggalkan Rose dengan tak rela, sedangkan Rose hanya tersenyum menatap suaminya melenggang dari ruangan itu.

***

Operasi telah berjalan selama setengah jam, Jungkook tampak mondar-mandir tidak jelas di depan ruangan bertajuk UGD itu.

"Tenanglah nak, kita doakan yang terbaik untuk Rose" Ucap mama Rose.

"Benar, Kook. Tenanglah." Ucap Mama Jungkook

"Aku tak bisa Ma, bagaimana aku bisa tenang sementara Rose tengah berjuang antara hidup dan mati"

Jungkook mengacak rambutnya frustasi, ia benar-benar takut kehilangan Rose.

Ceklek

Ruangan gawat darurat itu terbuka, menampakkan wajah frustasi khas seorang dokter. Melihat itu, spontan semua orang disana mendekat, terutama Jungkook. Pria itu bahkan sedikit berlari untuk mendekati dokter itu.

"Bagaimana, dokter?"

"Operasinya belum selesai, ini sedikit rumit, Tuan"

"Rumit? Apanya yang rumit?" Jungkook tersulut emosi.

"Kami harus menawarkan piliha ini tuan, Nona Rose atau bayinya. Salah satu diantara mereka harus ada yang dikorbankan."

Mendengar itu, spontan Jungkook menarik kerah dokter itu. Keluarganya berusaha mencegah Jungkook namun tidak di indahkan

"Kau bilang kau dokter hebat, mengapa kau tak bisa menyelamatkan keduanya?" Jungkook bertanya dengan sedikit berteriak.

"Maaf, ini diluar kendali kami, tuan. Kami juga manusia"

"Berdebah. Aku tidak mau tahu, kau harus menyelamatkan keduanya atau akan ku buat kau menderita seumur hidup"

Dokter itu membulatkan matanya, ia langsung mengatupkan tangannya dan menatap Jungkook dengan takut.

"J-jangan tuan. Saya akan berusaha semaksimal mungkin"

"Baguslah, kalau kau sampai berbuat kesalahan, kariermu menjadi taruhannyya"

Jungkook melepas cengkaramannya,

"Bekerjalah!!"

"B-Baik"

Dokter tersebut kembali masuk keruangan dan suasana kembali hening.

***

Dua jam berlalu, namun belum ada tanda-tanda dokter akan keluar dari ruangan itu. Jungkook seperti telah kehilangan kesabarannya. Ia tak henti-hentinya mondar-mandir menunggu kabar dari dalam ruangan putih itu. Jantungnya berdebar kencang tiada henti.

"Tuhan, selamatkan Rose. Kumohon, aku sangat membutuhkannya" Gumam pria itu.tak lama setelah itu, pintu ruangan itu terbuka lebar dan menampakkan wajah sang dokter.

Jungkook spontan mendekat padanya dengan perasaan tak menentu.

"Bagaimana, dokter?"

"Kami telah berusaha semaksimal mungkin, dan.."

"Dan apa? Kau berhasil kan?"

Dokter itu tersenyum penuh arti,

"Ya, kami menyelamatkan mereka, ini keajaiban. Bayinya laki-laki dan sehat, sedangkan ibunya msih dalam pengaruh obat bius"





Swipe up for next
😘😘😘

Only Me - JJK❤️PCY [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang